Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Dongeng tentang Kerajaan dan Manfaat Membacakan Dongeng pada Anak

Kompas.com - 05/12/2021, 18:00 WIB
Sumber Foto: Pixabay.com
Rujukan artikel ini:
Dongeng Kerajaan Pengantar Tidur
Pengarang: Mairi McKinnon
Penulis Okky Olivia
|
Editor Almira Rahma Natasya

Tidak hanya sebagai jendela dunia, buku juga menjadi salah satu sarana yang bisa digunakan oleh para orang tua untuk membantu meningkatkan daya ingat, kreativitas, imajinasi, dan kinerja otak pada anak.

Kebiasaan membaca buku juga bisa mendukung perkembangan kognitif si anak dan membuatnya tumbuh menjadi individu yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, berpandangan luas, serta bisa berfikir positif dalam berbagai hal.

Meskipun saat ini kita sudah berada dalam era teknologi yang super canggih, tapi memberikan gawai kepada anak bukanlah sebuah pilihan yang tepat.

Para orang tua harus mencoba untuk memberikan buku-buku bacaan yang menarik dan edukatif seperti buku dongeng.

Jika anak belum lancar membaca, orang tua bisa mencoba untuk membacakannya dengan nada, intonasi, dan ekspresi yang sesuai dengan karakter tokoh yang ada di dalam buku supaya anak tertarik serta bisa memahami isi bukunya dengan mudah. Baca selengkapnya terkait Dongeng Terkenal Di Indonesia.

Manfaat Membacakan Dongeng kepada Anak

1. Mempererat Hubungan Antara Orang Tua dan Anak

Meluangkan waktu untuk membacakan dongeng bisa mempererat ikatan batin antara orang tua dan anak.

Melalui dongeng, orang tua dan anak bisa membaca bersama, tertawa bersama, dan belajar bersama yang nantinya akan membuat komunikasi di antara keduanya menjadi semakin kuat.

2. Membantu Perkembangan Otak Anak

Mengenalkan buku-buku dongeng sejak dini bisa mengembangkan otak dan imajinasi anak.

Buku juga akan membantu anak untuk lebih siap dengan proses pembelajaran di masa yang akan datang.

Anak-anak yang sudah terbiasa membaca dan mendengarkan banyak kata-kata juga akan meningkatkan kemampuan berbahasanya.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Developmental & Behavioral Pediatrics, anak-anak yang sejak kecil sudah dikenalkan dengan buku-buku bacaan biasanya memiliki kosakata yang lebih banyak, serta kemampuan matematika yang lebih maju dibanding anak-anak seusia mereka yang tidak pernah mengenal buku bacaan.

3. Melatih Fokus dan Disiplin

Saat baru pertama kali mengenal buku bacaan, mungkin anak-anak belum bisa langsung duduk manis selama mendengar ceritanya karena merasa belum familiar.

Tapi jika kegiatan ini dilakukan secara terus menerus, pada akhirnya anak akan belajar untuk diam dan lebih fokus dalam membaca atau mendengarkan cerita.

Selain itu, cobalah untuk membuat jadwal membaca yang teratur bagi anak, karena akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kedisiplinan pada anak sejak dini.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Saat mendengar orang tuanya membacakan dongeng, semua bagian otak anak akan bekerja, yang membuat kemampuan memorinya menjadi lebih baik dan akan membantu anak untuk bisa beradaptasi dengan baik saat masuk sekolah nanti.

4. Membantu Anak Mengenal Emosi

Saat orang tua sedang membacakan dongeng dengan ekspresi wajah, intonasi, dan suara yang berbeda, anak-anak akan memerhatikan dan memahami bagaimana cara setiap tokoh menyampaikan emosinya, seperti emosi bahagia, marah, atau takut.

Contohnya, saat membacakan dongeng tentang Cinderella yang hidup bersama ibu tiri dan saudara tiri yang jahat.

Saat sedang berperan sebagai Cinderella, orang tua bisa memakai intonasi suara yang rendah atau tegas dan wajah sayu, sementara saat sedang berperan sebagai ibu tiri, orang tua bisa memberikan ekspresi yang marah dengan intonasi suara yang tinggi dan angkuh.

Semakin lama, anak akan semakin terbiasa dan bisa belajar bagaimana cara untuk meluapkan emosi, bahkan juga bisa belajar mengatur emosinya dengan bijak.

Saat ini sudah banyak sekali buku-buku dongeng dengan berbagai tema yang tersedia di toko buku, tapi kalau ingin mencoba mengajari anak-anak untuk bisa belajar mengatur emosi, orang tua bisa memberikan buku dongeng tentang kerajaan.


Baca juga: Dongeng Anak Sebelum Tidur


Rekomendasi Buku Dongeng Anak

Buku Dongeng Kerajaan Pengantar Tidur karya Mairi McKinnon bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.

Kisah pertama menceritakan seorang pangeran dan putri yang hidup di antara ratu dan penyihir yang kejam.

Mereka juga memiliki seekor kuda terbang ajaib yang bisa memenuhi keinginan dan membawa mereka ke tempat-tempat jauh, yang akhirnya membuat si ratu dan penyihir iri dan ingin merebut kuda ajaib tersebut.

Selain kisah si kuda terbang ajaib, masih banyak kisah-kisah menarik yang ditulis dalam buku ini, dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik dan penuh warna, yang akan membuat anak-anak tertarik dengan buku-buku bacaan.

Ada juga kisah Putri Davina dan Pangeran Andrew yang ada dalam buku Dongeng Kerajaan: Sekolah Putri dan Pangeran karya Ruri Irawati.

Mengisahkan tentang kehidupan seru yang dialami Putri Davina dan Pangeran Andrew di masa Sekolah Kerajaan pertama mereka, mulai dari tersesat di kota raja, lomba ketangkasan berkuda, acara camping bersama, sampai ujian kenaikan pertama di Sekolah Kerajaan.

Di buku ini anak akan belajar bagaimana caranya bekerja sama dan membangun tim yang kompak bersama dengan Putri Davina dan Pangeran Andrew, serta berbagai ilustrasi dan percakapan yang menarik juga membuat petualangan dalam buku ini menjadi lebih seru.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau