Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Filosofi Pakaian Adat Betawi dan Ragam Keunikannya

Kompas.com - 13/12/2022, 09:30 WIB
Filosofi Pakaian Adat Betawi Photo by M Risyal Hidayat on ANTARA FOTO Filosofi Pakaian Adat Betawi
Rujukan artikel ini:
Batik Betawi
Pengarang: Hartono Sumarsono Dkk
|
Editor Rahmad

Setiap pakaian adat pasti memiliki filosofinya masing-masing sesuai nilai budaya daerahnya. Itulah sebabnya pakaian adat bisa jadi identitas bangsa. Termasuk pada filosofi pakaian adat betawi yang mencerminkan budaya masyarakat Jakarta.

Dari filosofi tersebut kita dapat banyak belajar tentang budaya mereka. Sekaligus menjaga dan melestarikan nilai budaya bagi generasi bangsa seperti kita.

Filosofi Pakaian Adat Betawi

Banyak suku Betawi tinggal di dalam dan sekitar Jabodetabek. Secara biologis, suku ini sebenarnya merupakan suku campuran karena ada beberapa suku di Betawi yang kemudian kawin campur dan memiliki keturunan.

Secara umum, orang Betawi terinspirasi oleh orang Melayu, Islam, dan Cina dalam hal tradisi, budaya, adat istiadat, seni, dan masakan. Selain itu, model Melayu dan Muslim sangat kental.

Nama Betawi sendiri berasal dari kata Batavia, kemudian berubah menjadi Batawi dan kemudian Betawi sesuai bahasa masyarakat setempat.

Selain itu, untuk mendukung budaya dan cagar budaya Betawi di Jakarta, didirikan situs cagar budaya di Setu Babakan.

Salah satu yang bertahan adalah pakaian adat Betawi. Berikut ini filosofi pakaian adat Betawi yang bisa kamu pelajari dan amati dalam berbagai keunikannya:

1. Kebaya Encim atau Kerancang

kebaya encim atau kerancang kebaya encim atau kerancang

Ini adalah salah satu pakaian adat Betawi yang sering dipakai oleh para wanita Betawi. Kebaya encim adalah bagian depan yang meruncing atau desainnya yang mengerucut. Sebagai pakaian dalam, Kebaya Encim dipadukan dengan sarung berbagai model.

Mulai dari pola karangan bunga, rebung, saputangan pagi dan sore (saputangan panjang yang disampirkan di pinggang, karangan bunga, tumbak atau belah ketupat.

Filosofi pakaian adat Betawi ini adalah keindahan, kedewasaan, kecantikan, keceriaan, kearifan dan mengikuti aturan. Selain itu juga, jadi petunjuk dari para leluhur.

2. Pakaian Sadaria

pakaian sadaria pakaian sadaria

Pakaian adat pria ini sering digunakan oleh masyarakat Betawi dan juga dipadukan dengan kebaya encim untuk perempuan. Baju Sadaria atau Sadariah atau juga Sadarie ini berbentuk baju koko atau baju full berkerah Shanghai (kerah tertutup).

Biasanya pakaian ini berwarna putih dan berlengan panjang. Dua pilihan celana dipadukan dengan kemeja Sadaria. Yakni celana yang terbuat dari kain berwarna gelap atau celana dengan motif batik yang terbuat dari parang atau lereng.

Pakaian ini tidak memiliki filosofi tertentu. Hanya pakaian ini yang menunjukkan bahwa pemakainya rendah hati, dinamis, lemah lembut dan berwibawa.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Pangsi Betawi

pangsi betawi pangsi betawi

Sering kali jawara Betawi menggunakan pakaian adat ini yang menunjukan mereka yang sebenarnya adalah pejuang. Satu set pakaian terdiri dari baju tikim dan celana pangsi. Namun belakangan ini pakaian adat ini memang lebih dikenal dengan baju pangsi.

Busana Pangsi Betawi terdiri dari beberapa warna yang memiliki arti tersendiri. Busana pangsi berwarna putih atau krem ​​biasanya dikenakan oleh para ahli pencak silat yang juga pemuka agama. Penjahat biasanya memakai pakaian Pangsi hitam.

Dan baju pangsi merah dikenakan oleh seseorang yang memiliki kemampuan silat dan ilmu agama yang tinggi, sehingga kemampuannya tidak diragukan lagi. Intinya, meskipun kamu sudah menjadi orang hebat, kamu harus bisa menjaga sikap.

4. Pakaian Pengantin Betawi

pakaian pengantin betawi pakaian pengantin betawi

Busana pengantin Betawi ini merupakan perpaduan budaya Arab, Cina, India, dan Eropa, sehingga tak heran jika busana adat Betawi ini memiliki desain yang sangat unik. Busana pengantin untuk pria disebut Dandanan Care Haji.

Gaun pengantin wanita tersebut kini bernama Care None pengantin cine. Kostum ini terdiri dari gaun panjang berwarna-warni dan hiasan kepala berbentuk turban. Warna sorban cocok dengan pakaiannya dan dihiasi dengan payet cerah.

Di sisi kiri depan terdapat pita bunga melati yang menjuntai hingga ke bahu. Ada banyak jenis gaun pengantin, mulai dari atasan, bawahan, mahkota hingga perhiasan.

5. Busana Bangsawan Ujung Serong

busana bangsawan Ujung Serong busana bangsawan Ujung Serong

Umumnya pakaian adat betawi ini hanya digunakan oleh laki-laki bangsawan atau demang. Mengenakan celana yang serasi dengan jaket tertutup di bawahnya. Busana ini lebih sering digunakan pada acara formal seperti pernikahan, rapat dan acara pemerintahan.

Buku Batik Betawi yang ditulis Hartono dkk bisa kamu jadikan referensi untuk mempelajari pakaian adat Betawi yang juga kental dengan corak batiknya.

Selain coraknya, corak Batik Betawi juga memiliki filosofi tersendiri bagi nilai budaya orang Jakarta. Buku ini kamu pesan lewat Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau