Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Ciri Khas yang Dimiliki Oleh Rumah Adat Betawi yang Diketahui!

Kompas.com - 10/12/2022, 13:30 WIB
ciri khas rumah adat betawi Sumber: Tokopedia ciri khas rumah adat betawi
Rujukan artikel ini:
Bahasa Betawi: Sejarah dan Perkembangannya
Pengarang: Muhadjir
|
Editor Rahmad

Keyword: rumah adat betawi

Judul buku: Bahasa Betawi: Sejarah dan Perkembangannya

Salah satu yang menjadi warisan dari kebudayaan kota Jakarta adalah rumah adat Betawi. Dalam hal kebudayaan, masyarakat Betawi sangat terbuka dengan berbagai pengaruh luar. Itulah yang menyebabkan Sebagian besar budaya khas Betawi tercipta melalui suatu proses akulturasi. Hal ini bisa kita lihat dari rumah adat Betawi.

Rumah adat Betawi banyak dipengaruhi oleh kebudayaan lokal, seperti Jawa dan Sunda, serta budaya asing seperti Arab, Cina, dan Eropa. Rumah adat Betawi sendiri dikenal dengan rumah kebaya. Dinamakan dengan rumah kebaya, karena jika dilihat dari sisi samping, atap rumahnya menyerupai sebuah pelana yang dilipat. Lalu, lipatan-lipatan tersebut berbentuk seperti lipatan kebaya.

Supaya rumah adat Betawi masih bisa terus dikenang dan juga dilestarikan dengan baik, yuk kenali ciri khas rumah adat Betawi.

Ciri Khas Rumah Adat Betawi

ciri khas rumah adat betawi ciri khas rumah adat betawi

1. Terasnya yang luas

salah satu ciri khas rumah adat Betawi yang paling menonjol adalah pada bagian terasnya yang sangat luas. Biasanya, tersedia meja dan juga kursi pada bagian teras untuk bisa menerima tamu atau sekadar untuk bersantai bersamadengan keluarga.

Ternyata, ukuran teras yang luas ini mengandung filosofi tersendiri. Di mana ruang teras tersebut mengandung makna bahwa orang Betawi harus selalu terbuka dan menghargai setiap tamu yang datang tanpa membeda-bedakan.

Bagian teras rumah dipisahkan dengan susunan pagar kayu yang memiliki bentuk seperti segitiga simetris. Artinya, meskipun orang Betawi bersikap terbuka dengan siapa saja, tetapi mereka tetap mempunyai Batasan. Mereka juga bisa membedakan hal positif dan negatif.

2. Memiliki pangkeng

Pada rumah adat Betawi, aturan untuk kumpul bersama keluarga bukan hanya ada di dalam rumah. Berbeda dengan rumah zaman sekarang, di mana ruang keluarga berada di dalam rumah.

Kalau rumah adat Betawi, ruang keluarga berada di luar rumah. Ini adalah bagian untuk tempat berkumpul yang disebut dengan pangkeng.

3. Memiliki banyak ruang tidur

Sama seperti rumah pada umumnya, rumah adat Betawi dilengkapi juga dengan ruang tidur, banyaknya ruang tidur ini biasanya tergantung dengan ukuran rumah serta banyaknya jumlah anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Biasanya, jumlah kamar yang ada sebanyak empat ruangan. Kemudian, si pemilik rumah tersebut akan menempati ruang tidur dengan ukuran yang paling besar.

4. Dapurnya disebut srondoyan

Srondoyan merupakan istilah untuk dapur pada rumah adat Betawi. Srondoyan terletak pada bagian paling belakang rumah dan menjadi satu dengan ruang makan. Seperti dapur pada umumnya, ruangan ini digunakan untuk mengolah berbagai masakan.

Biasanya, srondoyan dijadikan satu dengan ruang makan, kamar mandi, dan juga Gudang. Ruangan ini biasanya hanya untuk para penghuni rumah saja. Tetapi, jika kamu hanya sekedar tamu, sebaiknya kamu tidak memasuki area tersebut tanpa seizin dari penghuni rumah tersebut.

5. Terdapat makam di dekat rumah

Pada bagian samping rumah adat Betawi terdapat area makan keluarga. Dalam kebudayaan Betawi, menjadi hal yang lumrah untuk membuat area pemakaman di samping rumah. Hal ini dilakukan supaya pihak keluarga yang masih hidup selalu ingat bahwa nantinya ada kematian.

Selain itu, sanak saudara yang tinggal di rumah juga tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk bisa berziarah ke makan keluarga mereka. Tetapi, lahan rumah yang semakin terbatas, membuat budaya ini semakin banyak yang meninggalkan.

6. Konstruksi dari material kayu berwarna

Terdapat hal unik dalam rumah adat Betawi, yaitu pada bagian pondasi, kaso, dan atap rumah yang dibuat dari material kayu, yang dicat dengan warna-warna yang ceria. Pada bagian daun pintu dari rumahnya juga dibuat dengan lebar.

Itulah ciri khas yang bisa kamu temui di rumah adat Betawi. Meskipun kini sudah sulit menemukan rumah adat bali, tetapi kamu juga bisa menemukannya di beberapa Kawasan wisata yang ada di daerah Jakarta.

Jika kamu tertarik dengan berbagai hal tentang Betawi, kamu bisa membaca buku Bahasa Betawi: Sejarah dan Perkembangannya. Buku ini membahas tentang Bahasa Betawi serta kedudukan Bahasa Betawi di antara Bahasa melayu lokal lainnya.

Buku ini juga disertai dengan lampiran yang memperlihatkan banyaknya kata-kata dalam Bahasa Betawi dalam Bahasa Indonesia yang ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ditandai dengan JK.

Buku ini bisa langsung kamu pesan dan beli melalui gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau