Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Cedera Olahraga Paling Sering Terjadi, Ini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 04/11/2022, 10:30 WIB
Cedera Olahraga Photo by Zbynex Pospisil on istocphoto.com Cedera Olahraga
Rujukan artikel ini:
Cedera Olahraga
Pengarang: Yusni
|
Editor Rahmad

Kesehatan dan kebugaran jasmani tubuh adalah hal penting. Salah satu caranya rajin melakukan latihan kebugaran jasmani. Apalagi bagi yang suka berolahraga perlu memahami pengertian kebugaran jasmani dan praktiknya agar terhindar dari jenis cedera olahraga.

Dalam praktiknya, berolahraga memang membutuhkan koordinasi dan konsentrasi karena kita akan aktif bergerak.

Itulah sebabnya, tak jarang terjadi cedera saat berolahraga karena beberapa sebab. Seperti salah gerakan, tidak terbiasa melakukan latihan kebugaran dan sebagainya.

Jenis Cedera Paling Sering Terjadi

Berikut ini beberapa jenis cedera olahraga yang paling sering terjadi, mulai dari penyebab sampai cara mengatasinya:

1. Cedera Pergelangan Kaki

Kamu mungkin pernah atau bahkan sering mengalami cedera ini. Seperti pergelangan kaki yang terkilir (keseleo) jadi jenis cedera olahraga yang paling banyak ditemui. Biasanya, disebabkan karena peregangan berlebihan atau robekan pada ligamen.

Dalam praktiknya, pergelangan kaki memang sering mengalami cedera karena jadi tempat tiga tulang bertemu. Berlari atau berjalan di jalan bergelombang biasanya merupakan cara mudah untuk membuat pergelangan kaki terkilir.

Jika pergelangan kaki terkilir, sebaiknya istirahatkan kaki terlebih dahulu dan jangan berjalan atau berdiri.

Cara mengatasi cedera ini dapat menggunakan es untuk mengurangi pembengkakan dan menghilangkan rasa sakit. Untuk pulih lebih cepat dari cedera seperti itu saat bermain olahraga ini, tinggikan pergelangan kaki di atas jantung saat berbaring.

2. Cedera Tulang Belakang atau Tulang Kering

Cedera ini ditandai dengan rasa sakit di sepanjang bagian atas betis dan tulang kering. Jenis cedera olahraga ini disebabkan oleh peradangan otot dan dapat menyerang siapa saja. Sebagian besar cedera ini terjadi saat berlari dan melompat.

Sebab, paling umum dari cedera ini adalah peningkatan intensitas aktivitas fisik secara tiba-tiba. Penyebab lainnya termasuk berolahraga dengan sepatu yang tidak nyaman atau berjalan di atas aspal yang keras.

Untuk mengobati ini, oleskan es ke betis dan tulang kering dan biarkan selama beberapa menit. Jika rasa sakit terus berlanjut, bisa mengkonsumsi obat pereda nyeri dan obat antiinflamasi seperti ibuprofen atau aspirin.

3. Nyeri Punggung Bawah

Banyak orang mengalami nyeri punggung dan punggung bawah saat mengangkat beban, mengendarai sepeda, bermain golf, tenis, atau baseball. Nyeri biasanya terjadi di punggung bawah atau punggung bawah.

Rasa sakit ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk saraf terjepit, tendon atau otot robek, dan herniasi diskus. Ini menunjukkan bahwa latihan saat ini terlalu berat bagi tubuh dan perlu istirahat.

Kamu dapat mengobati sendiri sakit punggung dengan beristirahat dan mengoleskan kompres dingin. Cara menghindari cedera ini adalah dengan mengurangi gerakan seperti membungkuk atau mengangkat benda berat.

4. Cedera Bahu

Bahu memiliki empat otot utama yang terlibat dalam menopang dan memelihara sendi bahu. Akibatnya, bahu rentan cedera saat berolahraga seperti berenang, push-up, bulu tangkis, dan baseball.

Saat melakukan latihan ini, sendi bahu adalah dasar dari gerakan lengan. Ketegangan berulang yang berat pada sendi bahu dapat menyebabkan kelelahan dan pembengkakan atau robeknya otot bahu.

Jika melukai diri sendiri dalam olahraga ini, berhentilah menggerakkan lengan dan bahu. Untuk menghilangkan rasa sakit, oleskan es ke bahu yang sakit, meredakan ketegangan dan gerakan di atas kepala.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

5. Kejang Otot

Jenis cedera olahraga ini umum terjadi, terutama setelah olahraga berat tanpa pemanasan yang tepat. Cedera kejang otot dapat terjadi di bagian tubuh mana saja. Ketika kejang terjadi, otot berkontraksi secara tiba-tiba.

Oleh karena itu, area yang terkena menjadi nyeri dan sulit digerakkan selama beberapa detik. Bahkan, kejang otot saat berenang dapat mengancam nyawa karena beresiko tenggelam. Jika kamu mengalami kejang, usahakan tetap tenang dan jangan panik.

Cara mengatasinya adalah dengan meregangkan secara ringan pada area yang kencang dan pijat dengan lembut sambil terus bergerak. Jangan mulai berolahraga segera setelah kram sembuh. Biarkan otot beristirahat terlebih dahulu.

6. Cedera Lutut

Cedera lutut sering terjadi pada atlet dalam olahraga yang sangat mengandalkan lutut, seperti lari, sepak bola, bola basket, bola voli, dan atletik. Cedera lutut biasanya ditandai dengan nyeri tempurung, terkadang disertai dengan suara retak atau seperti patah tulang.

Jenis cedera olahraga ini dapat diakibatkan oleh trauma seperti jatuh atau tabrakan. Selain itu, Gerakan yang tidak biasa atau terlalu lama melakukan gerakan untuk menopang lutut juga bisa menjadi penyebabnya.

Dalam beberapa kasus, sendi lutut bisa terkilir, menyebabkan lebih banyak rasa sakit. Cara penyembuhan cedera lutut perlu perawatan khusus sesuai anatomi yang terlibat cedera. Istirahatkan lutut dan hindari aktivitas yang menyakitinya, seperti berlari atau melompat.

Kompres es untuk menghilangkan rasa sakit. Posisikan lutut agar selalu tinggi. Misalnya, dukung tubuh dengan bantal tinggi saat berbaring. Namun, jika tidak membaik setelah beberapa hari, segera periksakan ke dokter.

7. Cedera Siku

Orang yang sering berolahraga seperti bulu tangkis, tenis, golf, bola voli dan angkat besi harus berhati-hati untuk menghindari cedera siku. Cedera siku disebabkan oleh peradangan otot dan tendon yang melakukan latihan menahan beban berulang.

Sakit saat menggerakkan atau mengangkat lengan atau tangan. Untuk menghilangkan rasa sakit, oleskan es ke siku dan area yang terkena. Selain itu, kamu juga dapat mengkonsumsi obat pereda nyeri dan antiinflamasi untuk mempercepat penyembuhan.

Buku Cedera Olahraga yang ditulis Yusni bisa kamu jadikan referensi untuk memahami berbagai jenis cedera olahraga. Buku ini memberi gambaran umum, tindakan pencegahan dan bagaimana cara penanganan yang bisa dilakukan oleh praktisi olahraga.

Selain itu, buku ini cocok jadi referensi bagi mahasiswa S1 dan S2 kesehatan sebagai sumber belajar untuk perkuliahan. Termasuk juga bermanfaat untuk para peneliti yang melaksanakan penelitian mengenai cedera olahraga.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau