Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Merintis Usaha? Ini 6 Cara Meningkatkan Omset Penjualan

Kompas.com - 16/11/2021, 19:00 WIB
Sumber foto: Pexels
Rujukan artikel ini:
Rich Dad Poor Dad
Pengarang: Robert T. Kiyosaki
Penulis Lika Purnama
|
Editor Almira Rahma Natasya

Menjalankan usaha yang benar-benar merintis dari awal di tengah persaingan yang begitu ketat tentu menjadi tantangan tersendiri.

Umumnya setiap pengusaha memiliki target omset yang ingin dicapai setiap bulannya.

Omset sendiri adalah total penghasilan yang didapatkan dari transaksi barang atau jasa.

Omset ini semacam total keuntungan kotor yang diterima pengusaha dalam rentang waktu tertentu. Karena itu, omset juga terkadang menjadi salah satu indikator berkembang atau tidaknya sebuah usaha.

Perlu perhitungan dan strategi yang matang agar dapat mencapai target yang ditentukan, sehingga usaha yang dijalankan dapat membuahkan keuntungan.

Sebab pada prinsipnya, semakin tinggi omset yang diraih, maka keuntungan akan semakin besar diperoleh.

Namun faktanya, menaikkan omset tidak semudah kelihatannya, karena ini berkaitan dengan seluruh aspek yang ada pada usaha tersebut.

Oleh sebab itu, pengusaha yang baru merintis dari awal perlu untuk menambah pengetahuan dan referensi agar usaha yang dijalankan semakin berkembang.

6 Cara untuk Meningkatkan Omset Penjualan

1. Kenali Target Pasar

Konsumen terdiri dari berbagai jenis manusia dengan keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda.

Sebagai pengusaha yang baru merintis, tidak mungkin untuk bisa memenuhi seluruhnya.

Sehingga membagi konsumen menjadi segmentasi tertentu akan sangat membantu untuk memahami apa yang mereka inginkan dan butuhkan, serta mana yang dapat kamu penuhi.

Setelahnya, kamu dapat memilih salah satu segmentasi tersebut untuk dijadikan sebagai target pasar dari produk yang kamu buat. Baca selengkapnya terkait Segmen Pasar.

2. Berikan Inovasi dan Jaga Kualitas Produk

Mengetahui target pasar bukan berarti kamu dapat berdiam diri tanpa strategi.

Justru ketika telah mengetahuinya, pengusaha harus mampu melakukan berbagai inovasi demi memenangkan persaingan yang sangat ketat.

Produk yang kamu buat harus unik dan sebisa mungkin memiliki nilai jual yang tinggi.

Selain itu, penting pula untuk menjaga kualitas produk agar tetap baik. Sebab, diantara pesaing lainnya, pelanggan tentu akan memilih produk yang berkualitas.

3. Manfaatkan Media Sosial untuk Pemasaran

Jika dulu untuk mempromosikan sebuah produk perlu mencetak ribuan lembar brosur dan secara manual dibagikan door to door, maka saat ini hal tersebut sudah jarang dilakukan lagi.

Sebab pengusaha lebih banyak memanfaatkan adanya media sosial dengan menerapkan strategi digital marketing. Kamu pun dapat melakukan hal yang sama.

Cobalah untuk mengelola akun media sosial seperti Instagram dan Facebook khusus untuk memperkenalkan produk yang kamu miliki.

Kamu juga bisa merambah ke TikTok untuk promosi menggunakan video.

Kamu dapat memulainya dengan melakukan foto produk, kemudian mengunggahnya pada akun media sosial yang telah kamu buat.

Sertakan hashtag pada caption agar posting-an tersebut dapat dilihat lebih banyak orang.

Manfaatkan juga fitur-fiturnya seperti IGTV, Reels, grup jual beli di Facebook, atau kamu juga bisa menggunakan iklan berbayar agar jangkauannya lebih luas.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Bangun Brand Image yang Kuat

Branding adalah segalanya, oleh sebab itu membangun brand image yang baik akan sangat penting untuk membantu sebuah usaha berkembang.

Brand image adalah gambaran identitas yang dapat merepresentasikan keunggulan dari usaha tersebut.

Oleh sebab itu, memilih nama dan logo sering kali menjadi tantangan tersendiri, sebab harus benar-benar mewakili visi dan misi perusahaan namun juga tetap mudah untuk diingat.

Contohnya adalah merk Apple dengan logo yang sangat sederhana yaitu, sebuah apel dengan gigitan kecil di satu sisinya.

Namun siapapun pasti akan langsung mengingat bahwa gambar tersebut adalah logo salah satu merk teknologi yang terkemuka.

5. Gunakan Marketplace

Daripada menjual produk dengan cara konvensional, di era yang serba online ini akan lebih mudah bila menjualnya melalui marketplace.

Selain lebih praktis, marketplace sebagai pihak ketiga juga menjamin keamanan transaksi sehingga penjual dan pembeli sama-sama diuntungkan. Marketplace merupakan salah satu cara jualan online yang sedang naik daun.

Kamu juga tidak perlu membayar biaya sewa gedung atau lahan. Berjualan secara online mungkin hanya akan membutuhkan potongan beberapa persen untuk biaya administrasi.

Selain itu, marketplace akan membawamu menjangkau konsumen secara lebih luas karena penggunanya begitu banyak, berasal dari berbagai daerah, dan sangat beragam.

Selain itu dengan adanya fitur ulasan produk bisa menjadi kesempatan baik bagimu untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

6. Berikan Diskon

Salah satu trik yang umum digunakan untuk menarik konsumen adalah dengan memberikan diskon atau potongan harga.

Semakin besar diskon yang diberikan, akan membuat konsumen semakin tertarik.

Agar tidak merugi, kamu dapat menggunakan terlebih dahulu menaikkan harga produk sebelum diberi diskon.

Sebagai contoh, harga produk awal adalah Rp. 100.000, maka untuk memberikan potongan harga sebesar 50% kamu harus menaikkan harga produk menjadi Rp. 200.000

Tentunya harga ini harus sesuai dengan kualitas yang diberikan agar pelanggan tidak kecewa.

Nah, setelah belajar cara menaikkan omset, tentu kamu tidak akan rela jika uang hasil usaha tersebut habis begitu saja tanpa sisa. Maka dari itu, perlu juga untuk belajar tentang teknik bisnis lainnya.

Buku Rich Dad Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki ini akan sangat cocok untuk kamu jadikan bacaan selajutnya.

Buku setebal 244 halaman ini adalah salah satu buku bisnis terbaik yang pernah ada.

Sembilan bab di dalamnya berisi pengalaman nyata yang diambil berdasarkan kisah Kiyosaki sendiri.

Kiyosaki dibesarkan dengan dua jenis ayah, poor dad (ayah kandungnya) adalah seseorang dengan pemikiran yang konvensional, bekerja untuk mencari uang. Sedangkan rich dad adalah ayah dari temannya, seorang pebisnis dan investor yang banyak mengajari Kiyosaki bagaimana cara agar uang yang bekerja untuk dirinya.

Di dalam buku ini kamu akan belajar cara mengelola keuangan, membangun asset, melakukan investasi hingga mempersiapkan tabungan masa depan.

Tak hanya itu, kamu juga akan belajar untuk mengatur ulang kembali mindset tentang uang dan pekerjaan sehingga tidak perlu menghabiskan seumur hidup untuk bekerja demi uang.

Jika kamu tertarik membacanya, buku Rich Dad Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki kini dapat dipesan secara online di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau