Apakah Anda kewalahan karena harus terus memunculkan ide-ide baru demi kelangsungan hidup usaha atau pekerjaan?
Apakah Anda frustrasi dengan rapat-demi-rapat yang berlarut-larut?
Apakah Anda pernah terlibat dalam proyek yang gagal?
Menurut sebuah ungkapan, kecewa karena kegagalan atau penolakan adalah ide yang bagus dan justru menantang.
Namun, bagaimana jika kita tidak perlu merasakan kegagalan, dan sedari awal merancang, menguji coba, dan memberikan apa yang diinginkan pelanggan baik berjualan online maupun offline. Bukankah ini akan lebih baik?
Ini saatnya Anda coba persiapkan 3 alat bantu ini untuk mengeksekusi ide bisnis:
1. Kanvas Model Bisnis atau Business Model Canvas
Membantu Anda menciptakan nilai yang pas untuk konsumen atau pelanggan Anda.
2. Lingkungan Model Bisnis
Membantu Anda mengerti konteks tempat Anda menciptakan nilai bagi pelanggan.
3. Kanvas Proposisi Nilai
Membantu Anda mendesain dan menguji proposisi nilai tentang apa yang diinginkan pelanggan, serta terus berevolusi agar bisnis tetap relevan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Kanvas Proposisi Nilai secara lebih mendalam akan menggali 2 blok bangunan dari 9 blok bangunan dalam Kanvas Model Bisnis, yaitu Proposisi Nilai (Value Proposition) dan Segmen Pelanggan (Customer Segments).
Value Proposition Design ini akan banyak membantu dalam mengeksekusi ide bisnis Anda.
Pertama, Anda akan mendapatkan kejelasan tentang apa yang menjadi kebutuhan pelanggan untuk dipenuhi, kesulitan pelanggan untuk diatasi, dan keuntungan pelanggan untuk ditingkatkan.
Kedua, dalam hal menyetarakan kemampuan anggota tim, sehingga rapat menjadi lebih menyenangkan dan produktif, penuh semangat, serta berbuah hasil untuk ditindaklanjuti.
Ketiga, membantu Anda dalam meminimalkan risiko kegagalan dan dapat menghindari terlalu lama berkutat dalam ide-ide yang kecil kemungkinan berhasil.
Hindarilah membakar duit tanpa tujuan dan menghabiskan waktu untuk membangun gagasan yang ternyata tak diinginkan oleh siapa pun.
Anda perlu merancang, melakukan uji coba, dan berikan hanya yang diinginkan oleh para pelanggan atau konsumen.
Setelah sukses dengan Business Model Generation, Alexander Osterwalder kembali menggunakan metode penulisan buku yang terbuka dan transparan.
Sesuai dengan yang dikatakan dalam buku Value Proposition Design ini, maka penulis menggandeng lebih dari 100 pembaca awal terpilih untuk membaca naskah buku ini sebelum diterbitkan.
Lebih dari 60 orang berkontribusi mengulas ide buku, mengoreksi, dan menunjukkan kekurangan buku ini tanpa ampun.
Seri Strategyzer karya Alexander Osterwalder dan tim terdiri atas Business Model Generation, Value Proposition Design, dan Testing Business Ideas, yang semuanya saling melengkapi untuk Anda mempelajari cara mengembangkan bisnis lebih lanjut!