Dalam kehidupan manusia, warna memegang peranan penting dalam banyak hal, misalnya untuk menambah keindahan pada sebuah karya seni atau bisa juga digunakan untuk mendesain sesuatu.
Pada umumnya, warna berfungsi untuk memperindah sesuatu yang bisa ditangkap oleh mata dan dapat dinikmati dalam jangka panjang, misalnya pada sebuah lukisan.
Saat masih kecil, pelangi menjadi salah satu media yang paling sering digunakan oleh para orang tua untuk memperkenalkan warna pada anak-anaknya.
Pada umumnya, pelangi dikenal memiliki 7 warna yang disebut dengan ‘mejikuhibiniu’, yakni warna merah, jingga, kuning, biru, nila, dan ungu.
Dari ke-7 warna tersebut, warna nila menjadi warna yang paling sering disalahartikan oleh banyak orang, bahkan masih banyak juga yang belum paham bagaimana wujud asli dari warna nila itu sendiri.
Untuk menambah informasi, berikut adalah penjelasan mengenai warna nila.
Warna nila sebenarnya adalah bagian dari spektrum antara warna ungu dan warna biru yang lebih dominan, atau biasa disebut dengan warna indigo.
Menurut beberapa sumber, warna nila atau indigo memiliki spektrum yang panjang gelombangnya mencapai 450 sampai 420 nanometer, yang terletak diantara warna violet dan biru.
Warna indigo ini juga terinspirasi dari nama tumbuhan indigofera, salah satu jenis tumbuhan yang menghasilkan warna biru alami.
Dalam keseharian, warna indigo ini sering digunakan sebagai pewarna pakaian dan bisa kamu temukan saat pembuatan batik maupun kain tenun,
Warna nila yang berasal dari wilayah Huaca Prieta (Peru) ini ternyata sudah dikenal sejak 4.000 SM, berasal dari nama tanaman indigo yang telah lebih dulu ditemukan sekitar 5.000 SM.
Sejak abad ke-7 SM, orang-orang sudah menggunakan tanaman indigo sebagai pewarna pakaian dan makanan, dan pada tahun 1289, warna nila ini dicatat sebagai nama warna asli Eropa oleh seorang penjelajah legendaris bernama Marcopolo.
Sampai saat ini, warna nila masih terus digunakan sebagai pewarna alami, tapi ada beberapa orang yang menggunakan namanya sebagai brand aksesoris atau pakaian.
Setiap warna tentu memiliki tone yang berbeda-beda, tergantung dari jenis dan kegunaannya bagi kehidupan manusia.
Warna nila atau warna indigo ini memiliki beberapa macam warna dengan arti dan kode HEX (kode warna yang terdiri dari 6 digit angka) dan kode RGB (kode warna yang terdiri dari 3 bagian angka) yang berbeda-beda.
Untuk membedakannya, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Itulah dia beberapa penjelasan mengenai pengertian, sejarah, dan macam-macam warna nila yang bisa kamu baca untuk menambah pengetahuan baru.
Bagi para orang tua, mengajarkan dan memperkenalkan berbagai macam warna bisa menjadi salah satu rutinitas pembelajaran bagi anak saat di rumah.
Untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, para orang tua bisa menggunakan media buku-buku bergambar yang penuh ilustrasi dan warna-warna yang cantik.
Beberapa buku yang bisa digunakan untuk belajar tentang warna adalah buku Bermain & Belajar Bersama Goose: Mengenal Warna yang ditulis oleh Laura Wall dan buku Ayo Mengenal Warna karya Nindia Maya.
Melalui buku ini, anak-anak akan belajar mengenali berbagai macam warna melalui ilustrasi tokoh-tokoh kartun kesukaan mereka.
Cara yang satu ini menjadi cara yang efektif, inovatif, dan kreatif agar anak tidak mudah bosan saat belajar, dan supaya mereka bisa mencerna setiap pelajarannya dengan sangat baik.
Setelah mempelajari segala hal tentang warna, anak-anak juga bisa mulai belajar untuk mengerjakan berbagai aktivitas yang ada dalam buku ini, seperti berhitung, mewarnai gambar, mengelompokkan warna, dan lain sebagainya
Buku Bermain & Belajar Bersama Goose: Mengenal Warna dan buku Ayo Mengenal Warna sudah bisa kamu temukan di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.