Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Langit Berwarna Biru? Cari Tahu Alasannya di Sini!

Kompas.com - 22/04/2022, 16:00 WIB
Kenapa langit berwarna biru Sumber Gambar: Freepik.com Kenapa langit berwarna biru
Rujukan artikel ini:
Ilmuwan Cilik Ingin Tahu :…
Pengarang: Ruby Tuesday Book Limited
|
Editor Almira Rahma Natasya

Memandang hamparan langit biru yang cerah sering kali bisa memberikan kita perasaan damai dan mampu memanjakan mata dengan keindahannya.

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa langit berwarna biru dan bukannya warna yang lain?

Ternyata terdapat alasan ilmiah yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Jika kamu penasaran, berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi kenapa langit berwarna biru.

Alasan Kenapa Langit Berwarna Biru

1. Cahaya Matahari

Matahari sebagai sumber cahaya utama di dalam sistem tata surya menjadi faktor pertama yang memengaruhi warna langit.

Jika dilihat dengan mata telanjang, sinar matahari selalu tampak berwarna putih kekuningan, padahal sebenarnya cahaya putih tersebut terdiri dari berbagai warna pelangi, mulai dari merah hingga ungu.

Berbagai spektrum warna ini memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda, mulai dari warna merah yang paling panjang, sedangkan warna biru serta ungu memiliki panjang gelombang yang jauh lebih pendek.

Dalam perjalanannya mencapai bumi melalui atmosfer, sinar matahari ini akan diserap, dipantulkan, dan dihamburkan oleh berbagai senyawa serta partikel yang terdapat di dalam atmosfer bumi.

Untuk mengetahui mengapa dari berbagai spektrum warna yang dimiliki oleh sinar matahari warna birulah yang tampak pada langit, kamu perlu mengetahui faktor selanjutnya, yaitu atmosfer bumi.

2. Atmosfer Bumi

Atmosfer bumi yang tersusun atas berbagai macam partikel, seperti oksigen dan nitrogen yang paling mendominasi, memainkan peran penting dalam memengaruhi warna langit.

Saat sinar matahari yang telah dijelaskan sebelumnya mencapai atmosfer bumi, maka akan terjadi sebuah interaksi antara cahaya matahari dan partikel yang terdapat di dalam atmosfer.

Interaksi yang terjadi tersebut kemudian akan mengakibatkan penghamburan cahaya Rayleigh atau disebut juga Rayleigh scattering.

Efek penghamburan Rayleigh ini merupakan suatu proses di mana partikel gas akan menyerap sinar matahari dan memancarkannya kembali ke berbagai penjuru arah.

Panjang gelombang yang lebih pendek dalam spektrum warna, yakni biru dan ungu, akan tersebar lebih kuat karena lebih mudah terserap oleh molekul atau partikel dalam atmosfer bumi.

Meskipun warna ungu sama-sama tersebar kuat dengan warna biru, namun intensitas cahaya ungu lebih rendah jika dibandingkan dengan warna biru.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Oleh karena itulah, langit yang kita lihat menjadi berwarna biru.

3. Penglihatan Manusia

Selain dipengaruhi oleh intensitas cahaya, faktor penglihatan manusia menjadi alasan berikutnya mengapa langit bisa berwarna biru.

Sel kerucut yang terdapat yang pada mata manusia dan berperan dalam menangkap warna, ternyata lebih sensitif terhadap warna biru dibandingkan dengan warna lainnya.

Hal ini kemudian menyebabkan mata manusia jadi lebih mudah dalam menangkap warna biru pada langit daripada warna ungu.

Nah, itulah ketiga faktor yang menjadi alasan mengapa langit yang kamu lihat berwarna biru.

Pertanyaan unik seperti ini lebih sering diutarakan oleh anak-anak yang dipenuhi dengan rasa ingin tahu yang besar dibandingkan dengan orang dewasa.

Buku Ilmuwan Cilik Ingin Tahu: Mengapa Langit Berwarna Biru yang ditulis oleh Ruby Tuesday Book Limited bisa membantu kamu dalam menjawab pertanyaan yang satu ini.

Dengan kalimat yang sederhana serta dilengkapi gambar yang menarik, anak-anak pun akan jadi lebih mudah untuk menangkap dan memahami penjelasan yang kamu berikan.

Tidak hanya warna langit, namun anak kecil juga sering kali mengajukan berbagai macam pertanyaan lain yang membuat orang dewasa terkadang merasa kesulitan untuk menjawabnya.

Untuk memenuhi keingintahuan adik atau anak kamu dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta kreativitas mereka, kamu bisa melengkapi seri dari buku Ilmuwan Cilik Ingin Tahu ini.

Terdapat 3 buku menarik yang bisa kamu koleksi selain seri Mengapa Langit Berwarna Biru di atas, yaitu Ilmuwan Cilik Ingin Tahu: Dapatkah Binatang Berbicara, Ilmuwan Cilik Ingin Tahu: Ke Mana Perginya Semua Dinosaurus, dan Ilmuwan Cilik Ingin Tahu: Mengapa Daun Jatuh dari Pohon.

Pemaparan yang dibagikan di dalam semua seri buku ini dikemas dalam bahasa yang ringan untuk anak-anak dan dilengkapi dengan gambar-gambar menarik yang membuat kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan.

Dengan memberikan penjelasan yang mudah dipahami kepada anak, kamu bisa melatih mereka untuk berpikir kritis sejak dini dan membuat mereka tumbuh menjadi anak yang cerdas.

Kamu bisa mendapatkan seri buku Ilmuwan Cilik Ingin Tahu ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau