Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Adab Bepergian Menurut Islam Agar Perjalanan Lebih Berkah

Kompas.com - 06/08/2022, 14:30 WIB
Adab Bepergian Menurut Islam pixabay Adab Bepergian Menurut Islam
Rujukan artikel ini:
Menelisik Hakikat Silaturahim
Pengarang: PROF. K.H. NASARUDDIN UMAR
|
Editor Rahmad

Rasulullah SAW menjelaskan bahwa bepergian dan perjalanan adalah bagian dari rasa sakit. Selain risiko kelaparan, kehausan, dan kurang istirahat, ada juga risiko kecelakaan yang mengakibatkan cedera atau kematian.

Ada adab bepergian menurut islam yang perlu kamu ketahui agar perjalananmu berkah. Oleh karena itu, umat Islam harus mempersiapkan diri semaksimal mungkin dan menjadikan segala bepergian sebagai bagian dari amal shaleh.

Seperti bekerja, berdagang, berdakwah, menuntut ilmu, berbelanja kebutuhan keluarga, mengunjungi rumah teman dan sahabat, membantu sesama, sholat di masjid, haji dan umrah adalah niat yang benar.

Adab Bepergian Menurut Islam

Seorang muslim sebaiknya menghindari bepergian untuk melakukan maksiat. Kemajuan transportasi saat ini memungkinkan orang untuk bepergian ke lebih banyak tempat daripada sebelumnya.

Dengan transportasi secepat kilat, perjalanan yang sebelumnya memakan waktu berbulan-bulan kini dapat diselesaikan hanya dalam beberapa jam. Misalnya, peziarah yang bepergian ke Tanah Suci sekarang dapat terbang dari rumah mereka hanya dalam 11 jam.

Dahulu, ziarah ke tempat-tempat suci dilakukan bahkan dengan perahu dan memakan waktu beberapa bulan. Oleh karena itu, agar perjalanan itu layak untuk amal baik, perjalanan itu harus sesuai dengan adab bepergian menurut islam. Berikut ini panduan etika atau adab bepergian bagi seluruh umat Islam.

Sebagai pedoman, berikut ini rangkuman tata krama sebelum bepergian, saat dalam perjalanan, sampai selesai:

1. Menjelang Keberangkatan

a. Shalat Safar

Jika kamu ingin bepergian, maka usahakan melakukan Shalat Safar 2 Rakaat. Berdasarkan hadits Ibnu Mas'ud, seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan berkata: “Ya Rasulullah, saya ingin pergi ke Bahrain untuk urusan bisnis, lalu Rasulullah SAW menyuruh orang itu shalat 2 rakaat .[HR. Thabrani dalam al-Kabir].

Demikian pula, ketika kembali dari perjalanan, seseorang harus berdoa dua rakaat di masjid sebelum duduk.

b. Berpamitan

Jika kamu ingin bepergian, ucapkan selamat tinggal kepada semua keluarga dan beritahu mereka bahwa kamu akan melakukan perjalanan. Jangan hanya mengucapkan selamat tinggal, katakan salam dengan jabat tangan.

Jabat tangan dan salam adalah tanda penghormatan bagi yang keluarga yang kamu tinggalkan. Ini memastikan rasa nyaman di kedua sisi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

c. Saat Meninggalkan Rumah

Saat keluar rumah sebaiknya kamu bertawakal kepada Allah SWT dengan mengucapkan:

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepadanya dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah SWT”

d. Di Dalam Kendaraan

Saat naik kendaraan, posisikan di tempat yang seharusnya. Ketika kamu adalah pengemudi tidak seharusnya berada di belakang kemudi. Jika kamu seorang penumpang, silahkan duduk sendiri dan jangan menggantikan orang lain.

Jika kamu siap untuk mengendarai kendaraan (sepeda, sepeda motor, becak, andon, mobil, kereta api, pesawat, perahu, dll), anda harus mengucapkan takbir tiga kali dan melafalkan doa naik kendaraan.

2. Selama Dalam Perjalanan

Saat bepergian, kamu perlu mengisi waktu dengan kebiasaan baik agar perjalanan lebih berkah. Amalan yang dapat dilakukan antara lain membaca dzikir, Al-Qur'an, membaca kitab, dan berbicara yang baik.

Waktu di dalam mobil harus digunakan secara efektif untuk berzikir. Jangan menghabiskan waktu kamu hanya duduk-duduk tanpa melakukan apa-apa. Kepadatan lalu lintas saat ini memungkinkan kita untuk tetap berada di jalan lebih lama.

Dzikir adalah dapat dilakukan dengan mudah saat bepergian, bahkan saat mengemudi. Konsentrasi saat berkendara tidak terganggu, namun ketentraman batin meningkat, yang pada akhirnya sangat bermanfaat saat berkendara.

3. Segera Kembali Setelah Selesai Urusan

Setelah kamu menyelesaikan perjalanan yang jadi tujuan bepergian, maka harus segera pulang. Bagi mereka yang bersekolah atau kuliah, akhir studi atau kuliah mereka adalah meterai kesepakatan. Bagi para pekerja ditandai dengan berakhirnya jam kerja.

Jika pedagang dapat mengatur periode perdagangan dan waktu kembali ke rumah. Hal yang sama berlaku untuk hal-hal lain. Begitu niat kamu untuk bepergian sudah terwujud, kamu harus segera pulang. Ucapkan takbir 3 kali saat pulang dan membaca:

آيِبُونَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَائِبُونَ عَابِدُونَ حَامِدُونَ لِرَبِّنَا سَاجِدُونَ صَدَقَ اللَّهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ

“Kita kembali, insya Allah sebagai hamba yang bertaubat, beribadah, memuji-Nya dan yang sujud untuk Rabb. Allah Maha Benar dengan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan musuh-musuh-Nya” [HR. Bukhari, HN 2854 dari Abdullah RA].

Buku Menelisik Hakikat Silaturahmi yang ditulis Nasarudin Umar akan memberimu penjelasan tentang makna silaturahmi yang jadi bentuk bepergian dalam islam. Dalam buku ini dijelaskan secara gamblang bagaimana adab melakukan silaturahmi seperti yang dilakukan Rasulullah SAW.

Jadi tidak hanya membuat doa naik kendaraan saja, dalam buku ini kamu akan memperoleh banyak pelajaran tentang adab yang harus dilakukan sebelum bepergian dalam islam. Buku ini sendiri bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau