Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Novel Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya, Memperlihatkan Komedi dengan Realita dan Tragedi

Kompas.com - 06/05/2022, 18:00 WIB
Review Novel Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya Sumber Gambar: instagram.com/fahrirasihan Review Novel Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya
Rujukan artikel ini:
Young Adult: Teori Tawa dan…
Pengarang: Kai Elian
|
Editor Ratih Widiastuty

Tertawa adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan, di mana biasanya ada sebab yang membuat tawa bisa hadir di wajah kita.

Kini, penyebab tawa dari stand up comedy alias komedi tunggal, merupakan sesuatu yang sedang digandrungi oleh banyak orang, khususnya anak muda.

Hal ini bisa kita lihat dari munculnya komika-komika, sebutan untuk pelawak stand up comedy, yang mulai muncul dan naik daun.

Hal ini pula yang disajikan dalam novel Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya yang memasukkan unsur komedi tunggal dalam alur ceritanya, sehingga tidak heran jika dari segi judul saja, novel ini sudah mampu memantik rasa penasaran bagi pembaca tentang jalan cerita yang pastinya akan mengundang gelak tawa.

Namun, sebelum memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi, jangan harap kamu akan mendapatkan komedi atau lawakan yang mampu mengocok perut hingga menangis.

Novel ini tak hanya tentang komedi, tapi juga ada isu mengenai kesehatan mental, yang boleh dibilang harus disikapi secara dewasa dan dalam kondisi yang baik-baik saja.

Meskipun dari segi judul dan premis cerita menawarkan gelak tawa, tapi novel Teori Tawa dan Cara-cara Melucu Lainnya ternyata mempunyai sisi lain yang sangat mendalam dan menyentuh emosi, tentang pentingnya peduli terhadap masalah kesehatan mental.

Sang penulis, Kai Elian, mampu mengombinasikan dua hal yang kontradiktif menjadi sebuah cerita yang justru menarik, menghibur, serta mengedukasi akan pentingnya lebih memahami orang-orang yang sedang tidak baik-baik saja.

Sinopsis Novel Teori Tawa dan Cara-cara Melucu Lainnya

Terlahir dalam keluarga Komika membuat Kuma dituntut untuk menjadi pribadi yang bisa melawak oleh ayahnya, Koko Komika.

Hampir seluruh keluarga Kuma memiliki keahlian dalam memancing tawa orang-orang tanpa terkesan dipaksakan.

Sang ibu, Keke Komika, bisa mengambil perhatian orang dengan pembawaannya, lalu kedua adiknya, Kaka dan Kiki, memiliki bakat humor yang bisa dibilang alami.

Mungkin, hanya Kuma seorang yang tak mampu melawak di keluarga Komika.

Oleh karena itu, sang ayah, Koko Komika, memutuskan untuk menjadikan Kuma sebagai pembuka di acara komedi sketsa keluarga, Ketawa Ketiwi, agar mampu menjadi sosok yang humoris.

Mau tak mau, Kuma harus menerima keputusan tersebut dan mulai berlatih di Kafe Ceria milik sahabatnya, Nyonyo.

Di sana, Kuma bisa belajar ilmu banyak tentang cara melucu dari komika-komika yang hadir mengisi acara di kafe tersebut.

Hingga pada akhirnya, Kuma bertemu dengan Bo, seorang pria yang tak mampu untuk tertawa sekian tahun lamanya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Bo memiliki luka masa lalu yang membuat dirinya merasa hampa dan tak berdaya.

Melihat kondisi Bo yang mengenaskan, Kuma pun bertekad untuk dapat membuat Bo kembali tertawa melalui lawakan yang ia bawakan.

Namun, secara tidak langsung, niat Kuma tersebut justru malah mendekatkannya dengan Bo ke dalam hubungan persahabatan yang saling menguatkan.

Review Novel Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya

Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya merupakan karya perdana dari Kai Elian.

Novel ini mampu menarik perhatian karena memadukan komedi dengan tragedi melalui isu kesehatan mental yang dibahas.

Meskipun tampak saling bertolak belakang, tapi nyatanya kedua tema ini bisa melebur menjadi satu di dalam sebuah cerita yang solid dan menarik.

Meskipun lelucon yang dihadirkan tidak sampai membuat tertawa terbahak-bahak, tapi isu kesehatan mental yang dimasukkan justru menjadi pondasi, yang mampu menjadikan novel ini tampak menjanjikan untuk dibaca sampai bagian akhir.

Kehadiran dua tokoh utamanya yang memiliki karakter berbeda antara satu sama lain membuat kehadiran mereka tampak saling menguatkan.

Kemampuan Kai Elian dalam meramu cerita dan mengembangkan karakter para tokohnya patut diacungi jempol, karena mampu memperlihatkan sebuah ciri khas tersendiri dalam gaya tulisannya, sehingga pembaca akan dengan mudah bisa turut terseret ke dalam arus ceritanya.

Cerita yang disuguhkan dalam novel ini juga terasa cukup relate dengan kehidupan masyarakat Indonesia yang masih menganggap kesehatan mental sama dengan gila, padahal kenyataannya tidak selalu demikian.

Tokoh Bo adalah potret nyata akan sebuah luka yang hadir, namun tak kasat mata yang menciptakan derita di dalam dirinya.

Teori Tawa dan Cara-Cara Melucu Lainnya adalah sebuah angin segar untuk pembaca muda yang mencari sesuatu yang unik dan menarik.

Di mana kolaborasi antara humor dan tragedi ternyata bisa menjalin sebuah cerita yang tidak hanya lucu, tapi juga ada pesan dan makna mendalam yang dapat diambil oleh pembaca.

Novel Teori Tawa dan Cara-cara Melucu Lainnya bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau