Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Mesin 2 Tak dan 4 Tak dalam Dunia Otomotif

Kompas.com - 13/02/2024, 16:00 WIB
Perbedaan Mesin 2 Tak dan 4 Tak Sumber Gambar: Freepik.com Perbedaan Mesin 2 Tak dan 4 Tak
Rujukan artikel ini:
Teknisi Otodidak Sepeda Motor Bebek
Pengarang: Marsudi
|
Editor Puteri

Dalam dunia otomotif, mesin 2 tak dan 4 tak adalah dua jenis mesin yang paling umum digunakan.

Meskipun keduanya berfungsi untuk menghasilkan tenaga mekanis, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam cara kerja dan karakteristiknya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara mesin 2 tak dan 4 tak.

Mesin 2 Tak

Mesin 2 tak adalah jenis mesin pembakaran dalam yang melakukan siklus kerja lengkap dalam dua langkah piston atau satu putaran engkol kruk.

Dalam mesin ini, campuran bahan bakar dan udara masuk ke silinder pada langkah hisap, kemudian terkompresi dan terbakar pada langkah kompresi/tenaga.

Mesin 2 tak memiliki desain sederhana, memberikan kekuatan dan respons yang tinggi, namun cenderung memiliki efisiensi bahan bakar yang rendah dan emisi gas buang yang tinggi.

Selain itu, mesin 2 tak juga memiliki keunggulan dalam kekuatan dan respons yang tinggi, serta ukuran yang lebih ringkas dan ringan dibandingkan dengan mesin 4 tak.

Namun, mesin ini cenderung menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi dan memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih rendah karena pembakaran yang tidak sempurna.

Mesin 2 tak umumnya digunakan dalam sepeda motor, sepeda listrik, dan aplikasi yang membutuhkan tenaga tinggi dengan bobot yang ringan.

Mesin 4 Tak

Mesin 4 tak adalah jenis mesin pembakaran dalam yang melakukan siklus kerja lengkap dalam empat langkah piston atau dua putaran engkol kruk.

Dalam mesin ini, campuran bahan bakar dan udara masuk ke silinder pada langkah hisap, kemudian terkompresi, terbakar pada langkah tenaga, dan gas buang dikeluarkan pada langkah buang.

Mesin 4 tak memiliki desain yang kompleks, memberikan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, emisi gas buang yang lebih rendah, dan karakteristik kekuatan dan respons yang halus dan stabil.

Mesin 4 tak umumnya digunakan dalam mobil, truk, dan mesin industri.

Mesin 4 tak juga dikenal karena kehandalannya, torsi yang baik pada putaran mesin rendah dan menengah, serta kebutuhan perawatan yang lebih teratur.

Mesin ini umumnya lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan efisiensi bahan bakar, emisi gas buang yang rendah, dan kinerja yang stabil.

Mesin 4 tak menjadi pilihan yang umum dalam industri otomotif dan banyak digunakan dalam kendaraan bermotor modern.

Perbedaan Mesin 2 Tak dan 4 Tak

Perbedaan antara mesin 2 tak dan 4 tak terletak pada siklus kerja, desain, karakteristik, dan penggunaan.

Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara mesin 2 tak dan 4 tak:

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

1. Siklus Kerja

Mesin 2 tak melakukan siklus kerja lengkap dalam dua langkah piston atau satu putaran engkol kruk, yaitu langkah hisap dan langkah kompresi/tenaga.

Dalam siklus ini, campuran bahan bakar dan udara masuk ke silinder pada langkah hisap, kemudian terkompresi dan terbakar pada langkah kompresi/tenaga.

Sedangkan pada mesin 4 tak melakukan siklus kerja lengkap dalam empat langkah piston atau dua putaran engkol kruk, yaitu langkah hisap, kompresi, tenaga, dan buang.

Dalam siklus ini, campuran bahan bakar dan udara masuk ke silinder pada langkah hisap, kemudian terkompresi, terbakar pada langkah tenaga, dan gas buang dikeluarkan pada langkah buang.

2. Desain

Mesin 2 tak memiliki desain yang lebih sederhana dengan jumlah komponen yang lebih sedikit.

Mesin ini sering menggunakan karburator untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara.

Pada mesin 4 tak memiliki desain yang lebih kompleks dengan lebih banyak komponen, termasuk katup isap dan buang, serta sistem injeksi bahan bakar yang lebih umum digunakan.

3. Efisiensi Bahan Bakar

Mesin 2 tak cenderung memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih rendah dibandingkan dengan mesin 4 tak.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kebocoran campuran bahan bakar dan udara yang tidak terbakar melalui saluran buang.

Sementara mesin 4 tak umumnya lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar karena memiliki siklus kerja yang lebih efisien dan lebih baik dalam membakar campuran bahan bakar dan udara.

Nah, itu dia pembahasan mengenai mesin 2 tak dan mesin 4 tak serta beberapa perbedaannya yang perlu kamu ketahui.

Dengan memahami perbedaan antara kedua jenis mesin ini, pengguna dapat membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Kamu bisa mempelajari lebih banyak mengenai mesin motor dan cara pemeliharaannya dengan membaca buku Teknisi Otodidak Sepeda Motor Bebek yang ditulis oleh Marsudi.

Buku ini adalah panduan yang sangat berguna bagi kamu yang ingin menguasai teknik dan perawatan sepeda motor bebek 4 tak.

Dalam buku ini, semua hal tentang teknik dan perawatan sepeda motor bebek akan dijelaskan dengan jelas dan lengkap, serta dilengkapi dengan gambar-gambar komponen yang spesifik sehingga dapat membantu orang awam dengan mudah memahami isi buku ini.

Dengan membaca buku ini, kamu akan mendapatkan pengetahuan yang luas dan jelas sehingga kamu dapat mengatasi berbagai masalah pada sepeda motor.

Kamu juga akan menjadi ahli dalam melakukan perawatan, tune up, bongkar, dan pasang mesin sehingga kamu tidak perlu khawatir motormu tiba-tiba mogok.

Dapatkan segera buku Teknisi Otodidak Sepeda Motor Bebek hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau