Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alternatif Pengganti Tepung Maizena dalam Masakan

Kompas.com - 03/01/2024, 14:00 WIB
Pengganti Tepung Maizena Sumber Gambar: Freepik.com   Pengganti Tepung Maizena
Rujukan artikel ini:
Mengolah Singkong Menjadi Tepung Mocaf,Bisnis…
Pengarang: Emil Salim
|
Editor Novia Putri Anindhita

Tepung maizena yang terbuat dari pati jagung adalah salah satu bahan dapur yang umum digunakan dalam masakan untuk mengental dan mengikat saus, sup, serta hidangan manis.

Namun, terkadang mungkin kamu tidak memiliki tepung maizena di rumah atau ingin mencoba alternatif yang lebih sehat atau mungkin alergi terhadap jagung.

Artikel ini akan mengulas beberapa pilihan pengganti tepung maizena yang dapat kamu gunakan dalam masakan sehari-hari.

Pengganti Tepung Maizena

Tepung maizena telah menjadi bahan dapur yang umum digunakan dalam berbagai macam masakan di seluruh dunia.

Tepung ini terbuat dari pati jagung yang diekstraksi dari biji jagung dan diubah menjadi serbuk halus.

Karena kemampuannya untuk mengental dan mengikat cairan, tepung maizena sering digunakan untuk membuat saus, sup, kue, dan hidangan penutup.

Meskipun tepung maizena sangat populer dan sering digunakan, ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mencari alternatif pengganti tepung maizena.

Pertama, mungkin ada keterbatasan pasokan di daerah tertentu yang membuat tepung maizena tidak mudah ditemukan.

Kedua, beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap jagung atau ingin menghindari jagung dalam diet mereka.

Terakhir, sebagian orang mungkin mencari alternatif yang lebih sehat atau menginginkan variasi dalam masakan mereka.

Dalam mencari pengganti tepung maizena, penting untuk mempertimbangkan sifat dan karakteristik tepung pengganti yang diinginkan.

Kemampuan pengentalan, kekuatan pengikatan, dan tekstur akhir yang dihasilkan adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih pengganti yang tepat.

Berikut ini adalah beberapa tepung yang bisa menggantikan peran maizena sebagai pengikat masakan.

1. Tepung Tapioka

Tepung tapioka yang juga dikenal sebagai tepung singkong adalah pengganti tepung maizena yang umum digunakan.

Tepung ini berasal dari umbi singkong yang dikeringkan dan digiling menjadi butiran halus.

Tepung tapioka memiliki daya pengikat yang baik dan memberikan hasil yang serupa dengan tepung maizena dalam hal pengentalan.

Namun, perlu diingat bahwa tepung tapioka cenderung memberikan tekstur yang sedikit lengket jika digunakan dalam jumlah yang berlebihan.

2. Tepung Kentang

Tepung kentang adalah alternatif lain yang umum digunakan sebagai pengganti tepung maizena.

Tepung kentang terbuat dari kentang yang dikeringkan dan digiling menjadi serbuk halus.

Tepung ini memiliki kemampuan pengikat yang baik dan memberikan tekstur yang lembut pada hidangan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Namun, perlu diingat kembali bahwa tepung kentang cenderung memberikan kekentalan yang lebih padat daripada tepung maizena.

3. Tepung Terigu

Tepung terigu dapat digunakan sebagai alternatif pengganti tepung maizena dalam beberapa kasus.

Namun, perlu dicatat bahwa tepung terigu mengandung gluten sehingga tidak cocok untuk orang dengan alergi atau intoleransi gluten.

Tepung terigu juga memiliki kekuatan pengikat yang berbeda dengan tepung maizena, jadi kamu mungkin perlu menggunakan jumlah yang lebih banyak untuk mencapai pengentalan yang sama.

4. Pati Singkong atau Pati Kentang

Jika kamu ingin mendapatkan hasil yang mirip dengan penggunaan tepung maizena, kamu juga dapat menggunakan pati singkong atau pati kentang murni.

Pati singkong dan pati kentang adalah produk yang dihasilkan dari pemisahan amilosa dan amilopektin dalam singkong atau kentang.

Kedua jenis pati ini memiliki kemampuan pengental yang baik dan dapat memberikan tekstur yang halus pada hidangan.

Namun, perlu diingat bahwa pati singkong dan pati kentang murni mungkin sulit ditemukan di supermarket biasa dan kamu mungkin perlu mencarinya di toko bahan makanan khusus.

Nah, itu dia ulasan mengenai alternatif pengganti tepung maizena yang perlu kamu ketahui.

Dari beberapa tepung yang sudah disebutkan, masing-masing memiliki karakteristik dan kekuatan pengikatan yang berbeda.

Penting untuk mengingat bahwa ketika mengganti tepung maizena dengan pengganti lain, kamu mungkin perlu melakukan penyesuaian jumlah dan menguji hasilnya hingga mencapai konsistensi yang diinginkan.

Kamu bisa mempelajari lebih banyak lagi tentang mengolah umbi-umbian menjadi tepung serbaguna dengan membaca buku Mengolah Singkong Menjadi Tepung Mocaf yang ditulis oleh Emil Salmi.

Seiring dengan kemajuan industri makanan yang menggunakan tepung terigu sebagai bahan bakunya di Indonesia, permintaan akan tepung terigu juga mengalami peningkatan signifikan.

Tidak hanya itu, kebutuhan akan tepung terigu bagi konsumen rumah tangga juga sangat besar.

Namun, kita harus menghadapi kenyataan bahwa Indonesia bukanlah negara penghasil gandum, yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan tepung terigu.

Hal ini disebabkan oleh iklim di Indonesia yang tidak begitu mendukung dalam pertanian gandum.

Situasi ini menyebabkan sebagian besar kebutuhan dalam negeri masih bergantung pada impor tepung terigu.

Namun, mari kita sadari bahwa kita dapat mengatasi tantangan ini.

Dalam rangka mencapai kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor, diperlukan langkah-langkah yang strategis.

Dapatkan segera buku Mengolah Singkong Menjadi Tepung Mocaf hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau