Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memiliki Berbagai Jenis, Tepung Terigu Sama dengan Tepung Apa?

Kompas.com - 25/08/2022, 10:26 WIB
Tepung Terigu Sama dengan Tepung Apa Sumber Gambar: unsplash.com Tepung Terigu Sama dengan Tepung Apa
Rujukan artikel ini:
Buku Ajar Mengolah Kulit Pisang…
Pengarang: Titin Aryani
|
Editor Almira Rahma Natasya

Tanpa disadari banyak makanan yang kita konsumsi sehari-hari berasal dari tepung sebagai bahan utamanya.

Jenis tepung di pasaran pun beragam, diantaranya ada tepung beras, tepung gandum, tepung tapioka, tepung terigu dan lain sebagainya.

Setiap jenis tepung yang beragam itu juga memiliki karakteristik, bahan baku dan fungsinya masing-masing.

Umumnya, kita lebih sering menemukan jenis tepung terigu sebagai bahan dasar sejumlah penganan.

Tepung terigu memiliki warna dan tekstur yang hampir sama dengan tepung lainnya sehingga tak jarang membuat kita kebingungan dalam memahami perbedaan tepung tersebut dengan jenis lainnya.

Maka dari itu, untuk memahami tepung terigu sama dengan tepung apa, kita perlu mengetahui terlebih dahulu tentang tepung dan beragam jenisnya secara lebih mendalam.

Pengertian Tepung

Istilah “tepung” di zaman sekarang umumnya merujuk pada tepung terigu yang terbuat dari gandum.

Sedangkan secara pengertian, tepung adalah bubuk yang dibuat dari proses penggilingan biji, kacang, benih akar atau bagian lain dari sebuah tanaman yang mengandung pati.

Di dalam tepung terdapat empat komponen yang berasal dari biji asalnya dan dapat memengaruhi produk akhir tepung, yaitu:

1. Endosperma

Merupakan bagian biji yang mengandung karbohidrat, pati, protein serta sedikit lemak dan biasanya merupakan komponen dalam tepung terigu sederhana.

2. Sekam

Sekam alias kulit ari dari biji-bijian membuat tepung memiliki tambahan kandungan serat serta memberikan warna kecoklatan dan tekstur lebih kasar.

3. Lembaga

Lembaga merupakan pusat dari zat gizi pada biji-bijian yang membuat sejumlah jenis tepung tertentu memiliki kandungan mineral, vitamin, dan serat lebih tinggi.

4. Gluten

Gluten secara alamiah terkandung dalam endosperma biji sebagai protein yang dapat membuat adonan menjadi lentur, kenyal, dan kuat.

Komponen dalam tepung akan berbeda dari satu jenis dengan jenis lainnya tergantung pada proses penggilingan.

Perbedaan kandungan empat komponen tersebut juga menjadi dasar dalam menentukan nilai gizi yang terkandung dalam suatu produk tepung.

Jenis-Jenis Tepung Berdasarkan Asal Bahan Baku

1. Tepung Beras

Tepung beras berasal dari bulir beras yang digiling hingga menghasilkan bubuk halus dan dikenal unggul dalam kandungan energi serta kabohidratnya.

Jenis tepung satu ini juga memiliki kadar lemak rendah meski kalorinya cukup tinggi.

Terdapat varian lain dari tepung beras diantaranya adalah tepung beras ketan dan tepung beras coklat.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

2. Tepung Maizena

Tepung maizena terbuat dari biji jagung yang digiling hingga halus dan biasanya digunakan sebagai bahan pengental untuk kue basah, saus maupun sup.

Bagi penderita gula darah, disarankan untuk membatasi penggunaan tepung maizena karena kandungan kalori dan karbohidrat terbilang tinggi.

3. Tepung Terigu

Tepung terigu terbuat dari biji gandum yang digiling halus hingga menjadi bubuk berwarna putih dan biasanya digunakan untuk masakan kue basah, gorengan, campuran adonan pisang, dan lain-lain.

Jenis tepung ini dikenal kaya karbohidrat, serat, vitamin, protein dan mineral serta jika telah difortifikasi atau diperkaya dengan zat giti, umumnya juga banyak mengandung vitamin B1, B3, B6, dan kalsium.

4. Tepung Gandum Utuh

Tepung gandum utuh atau whole-wheat flour terbuat dari proses penggilingan biji gandum hingga halus.

Jenis tepung satu ini memiliki kandungan serat, vitamin, protein dan mineral lebih banyak dibandingkan jenis tepung lain meski dengan tekstur yang cenderung kasar.

5. Tepung Kanji

Tepung kanji berasal dari olahan pati singkong dan juga kerap dijuluki tepung tapioka atau aci.

Umumnya tepung ini lebih sering menjadi bahan tambahan dalam bahan baku makanan

Tepung Terigu Sama dengan Tepung Apa?

Berdasarkan pembahasan pada jenis-jenis tepung di atas, secara umum tepung terigu sama dengan tepung gandum utuh atau whole-wheat flour karena keduanya terbuat dari biji gandum yang digiling.

Perbedaannya, pada tepung gandum proses penggilingan biji gandum tidak menghilangkan komponen kulit ari, lembaga, dan endospermanya.

Oleh karena itu, kandungan gizi dan manfaat tepung gandum utuh lebih banyak dibandingkan tepung terigu biasa.

Nah, selain penjabaran tentang tepung di atas, ternyata tepung juga bisa dibuat dari kulit pisang raja lho.

Lewat Buku Ajar Mengolah Kulit Pisang Menjadi Tepung dan Kue Donat, kamu akan dibimbing untuk mengolah tepung dari kulit pisang tersebut menjadi bahan utama dalam membuat donat.

Buku yang ditulis oleh Titin Aryani ini mencoba untuk menjawab alternatif pengganti tepung yang bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Dengan inovasi tepung substituent seperti tepung kulit pisang, tingginya kebutuhan akan tepung bisa dikendalikan tanpa harus ketergantungan dengan jenis-jenis tepung yang berasal dari biji gandum.

Jika kamu tertarik untuk memahami pengelolaan tepung dari kulit pisang, kamu bisa membaca Buku Ajar Mengolah Kulit Pisang Menjadi Tepung dan Kue Donat dengan membelinya langsung di Gramedia.com atau Gramedia Digital.

Selain itu, dapatkan gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau