Integrasi sosial merupakan penyesuaian antara beberapa unsur yang berbeda, terutama yang berkaitan dengan kehidupan sosial di masyarakat.
Integrasi sosial ini terdiri dari 2 istilah, yaitu “integrasi” yang artinya kesempurnaan atau keseluruhan, sementara “sosial” bisa diartikan sebagai hubungan timbal balik dari tindakan yang dilakukan oleh masyarakat di lingkungan sosial.
Tapi jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi bisa diartikan sebagai sebuah pembauran terhadap sesuatu sampai nantinya berhasil menjadi satu kesatuan yang utuh.
Dengan kata lain, integrasi adalah sesuatu yang memiliki peran penting untuk menciptakan keharmonisan di dalam masyarakat.
Selain itu, integrasi sosial juga bisa dijadikan sebagai alternatif terbaik untuk mengurangi adanya konflik sosial antar masyarakat.
Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai integrasi sosial, simak artikelnya berikut ini.
Seperti yang sudah dijelaskan pada KBBI, integrasi adalah pembauran sesuatu sampai menjadi satu kesatuan yang utuh.
Arti pembauran disini maksudnya menyesuaikan, menyatu, dan meleburkan beberapa hal yang berbeda sampai menjadi satu tujuan.
Beberapa unsur yang biasanya berhubungan dengan integrasi sosial dalam masyarakat adalah kebudayaan, ras, etnik, sosial, agama, bahasa, kebiasaan, norma, dan adat istiadat.
Dalam integrasi sosial, masyarakat harus saling bekerjasama untuk menghasilkan sebuah kesepakatan yang nantinya harus dijunjung tinggi bersama-sama, mulai dari ikatan keluarga, lembaga, maupun individu.
Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong adanya integrasi sosial, berikut adalah penjelasan lengkapnya:
Homogenitas bisa diartikan sebagai sebuah kesamaan latar belakang sosial dalam suatu kelompok.
Hal inilah yang sering kali membuat sebagian besar orang cenderung lebih sering berkumpul dengan orang-orang yang memiliki kesamaan suku, agama, ras, atau hobi yang sama.
Salah satu faktor pendorong terjadinya integrasi sosial adalah tingkat kemajemukan, semakin majemuk dan heterogen suatu masyarakat, maka proses integrasinya akan semakin sulit untuk dicapai.
Sedangkan masyarakat yang homogen biasanya akan lebih mudah mencapai integrasi sosial karena mereka pada umumnya sudah mampu bertoleransi dan memahami satu sama lain.
Besar atau kecilnya anggota kelompok dalam masyarakat juga bisa menjadi faktor yang mempengaruhi jalannya integrasi sosial.
Kelompok masyarakat yang jumlah anggotanya lebih banyak biasanya akan lebih sulit untuk disatukan dan diatur.
Tapi jika jumlah anggotanya sedikit, proses integrasi akan berjalan lebih cepat karena tidak terlalu banyak perbedaan yang perlu diperhatikan dan dipikirkan.
Mobilitas geografis merupakan suatu perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain yang membuat masyarakat harus belajar menyesuaikan diri dengan kebudayaan, nilai, dan adat istiadat yang sudah berlaku di wilayah baru tersebut.
Sayangnya, masyarakat yang terlalu sering melakukan mobilitas geografis akan cenderung lebih lambat dalam berbaur dan beradaptasi di lingkungan baru, sehingga proses integrasi akan mengalami hambatan.
Efektivitas komunikasi adalah salah satu faktor pendorong integrasi sosial yang berkaitan langsung dengan proses penyampaian pesan.
Jika antar anggota masyarakat sudah memiliki sistem komunikasi yang baik, maka integrasi sosial akan lebih mudah dicapai, begitupun sebaliknya.
Melalui hubungan komunikasi yang efektif, integrasi sosial mudah untuk diwujudkan, salah satu contoh paling mudahnya adalah kita tentu akan lebih nyambung berkomunikasi dengan orang yang bahasanya sama.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Faktor terakhir yang tidak kalah penting dalam mendorong terciptanya integrasi sosial adalah toleransi dan saling membutuhkan.
Suatu masyarakat yang terdiri dari banyak individu tentunya akan memiliki latar belakang, kebudayaan, dan kebiasaan yang beragam.
Oleh karena itu, dibutuhkan sifat toleransi dan rasa saling membutuhkan satu sama lain, sehingga proses penyatuan anggota masyarakat bisa tetap berjalan dengan efektif.
Perlu dipahami bahwa toleransi dianggap sangat penting dalam proses integrasi sosial karena dengan begitu, setiap anggota masyarakat akan lebih mudah menerima perbedaan yang ada.
Dalam Bahasa Indonesia, sinonim asimilasi adalah peleburan, jadi bisa diartikan kalau asimilasi adalah proses berbaurnya atau bergabungnya 2 kebudayaan menjadi sebuah kebudayaan baru.
Dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi (1990), Koentjaraningrat mengartikan asimilasi sebagai proses yang lahir apabila ada golongan manusia dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Semakin lama bergaul, kebudayaan golongan manusia tadi lama kelamaan akan berubah sifat dan wujudnya menjadi kebudayaan campuran.
Akulturasi adalah sebuah proses sosial di masyarakat yang memiliki kebudayaan tertentu, yang nantinya dihadapkan dengan kebudayaan yang berbeda atau asing.
Proses integrasi akan terus berjalan sampai nantinya unsur-unsur yang terdapat dalam kebudayaan asing tersebut bisa diterima dan diolah kembali di lingkungan masyarakat.
Pada umumnya, proses akulturasi akan berjalan tanpa menghilangkan karakteristik asli yang dimiliki oleh kebudayaan asing tersebut.
Proses akulturasi ini sebenarnya bukan hal yang baru, sebab manusia sejak zaman dahulu sudah banyak melakukan migrasi dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang membuat mereka harus mempelajari kebudayaan masyarakat di tempat yang baru.
Berbeda dengan asimilasi dan akulturasi, akomodasi adalah sebuah proses untuk meredakan pertentangan di dalam masyarakat, supaya kestabilan bisa tetap terjaga dengan baik.
Kehadiran akomodasi di dalam masyarakat diharapkan bisa menyelesaikan berbagai permasalahan tanpa harus mencederai atau menghancurkan pihak lawan yang bertentangan.
Tidak hanya itu, akomodasi juga berperan untuk memudahkan proses adaptasi antar masyarakat.
Itulah penjelasan mengenai pengertian, faktor pendorong, dan bagaimana jalannya proses integrasi sosial di lingkungan masyarakat.
Seperti yang telah disebutkan, salah satu faktor pendorong terciptanya integrasi sosial adalah komunikasi.
Memiliki kemampuan komunikasi yang baik tentunya akan menjadi nilai tambah, untungnya, kemampuan ini bisa dilatih melalui beberapa cara.
Cara-cara terbaik untuk melatih kemampuan komunikasi ini bisa kamu temukan dalam buku Cara Berbicara Kepada Setiap Orang dalam Setiap Situasi.
Tidak bisa dipungkiri kalau kita sering kali merasa kikuk saat berada di situasi yang asing bersama dengan orang-orang yang tidak kita kenal.
Masalah tersebut akhirnya membuat kita merasa bingung dan tidak tahu bagaimana caranya berkenalan dan memulai obrolan dengan seseorang.
Buku ini akan memberikan beberapa tips untuk mengatasi kecanggungan dan mengendalikan perasaan sehingga kamu bisa lebih nyaman untuk berbicara dengan orang yang baru dikenal.
Selain itu, buku ini juga memberikan beberapa ide untuk memulai sebuah pembahasan, serta tips untuk menjaga komunikasi tetap berjalan lancar tanpa ada salah paham.
Ditulis dalam bahasa yang sederhana, buku ini sangat cocok untuk pemula yang ingin belajar meningkatkan kemampuan komunikasi dan melatih rasa percaya diri untuk bisa beradaptasi di lingkungan sekitar.
Kalau tertarik, kamu bisa segera checkout buku ini di Gramedia.com.