Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Lapisan Atmosfer Tampak Biru Ketika Dilihat dari Luar Angkasa? Cari Tahu Jawabannya di Sini

Kompas.com - 24/12/2024, 13:00 WIB
Mengapa Lapisan Atmosfer Tampak Biru Ketika Dilihat dari Luar Angkasa Sumber Gambar: Freepik.com Mengapa Lapisan Atmosfer Tampak Biru Ketika Dilihat dari Luar Angkasa
Rujukan artikel ini:
Tanya Jawab Anak Cerdas: Luar…
Pengarang: Fleurus
|
Editor Laila Wulanalfi

Mungkin banyak dari kita yang kerap bertanya-tanya, mengapa langit terlihat berwarna biru padahal luar angkasa sendiri begitu gelap? Apalagi tepatnya saat siang hari, ketika cuaca sedang cerah, maka langit akan terlihat berwarna biru.

Sebetulnya fenomena alam yang satu ini sama seperti fenomena alam birunya air laut.

Jika dipandang dari jarak yang jauh, maka akan terlihat berwarna biru, namun apabila didekati, warnanya justru terlihat bening.

Langit menjadi berwarna biru disebabkan oleh atmosfer bumi yang dapat melakukan difusi terhadap gelombang biru yang bersumber dari matahari.

Hal ini yang mengakibatkan gelombang biru tersebut berpencar ke segala penjuru dan membuat langit terlihat berwarna biru.

Meskipun terdapat Matahari di luar angkasa, tapi terdapat molekul atmosfer yang bisa membuat sinar Matahari terhambur.

Namun anehnya, walaupun langit tampak gelap dan hitam di luar angkasa, tapi saat di muka Bumi akan terlihat berwarna biru.

Bahkan, ketika Matahari terbenam kadang kala langit pun dapat berubah warna menjadi jingga kemerahan.

Hal ini tentunya disebabkan oleh beberapa faktor perubahan warna langit ini.

Apa saja yang menyebabkan warna langit menjadi biru padahal di luar angkasa hitam dan gelap? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Penyebab Lapisan Atmosfer Tampak Berwarna Biru

1. Adanya Gelombang Cahaya Pendek

Sumber cahaya yang terdapat di alam semesta adalah Matahari.

Sinarnya yang berwarna putih akan memancar ke planet-planet yang mengelilingi Matahari, tidak terkecuali Bumi.

Ketika sinar Matahari memancar ke Bumi, maka cahaya putih tersebut akan melalui lapisan atmosfer Bumi.

Lapisan atmosfer Bumi bisa diibaratkan sebagai prisma kaca yang akan memecah cahaya berubah menjadi berbagai macam gelombang yang berbeda-beda.

Terdapat gelombang panjang dan beberapa gelombang pendek.

Gelombang cahaya panjang akan berubah menjadi warna jingga, kuning, dan merah, sedangkan gelombang cahaya pendek akan berubah menjadi warna biru dan hijau.

2. Gelombang Cahaya Pendek Bertebaran di Angkasa

Jika gelombang cahaya panjang dapat diteruskan hingga jarak yang amat sangat jauh, maka gelombang cahaya pendek sebagian besar hanya akan bertebaran di angkasa.

Hal inilah yang dapat membuat sebagian besar langit menjadi warna biru dibandingkan warna-warna lainnya.

Cahaya gelombang pendek memang seakan-akan menutupi Bumi sehingga langit yang luas akan tampak berwarna biru.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tiga Faktor Utama Langit Berwarna Biru Menurut Teori Rayleigh

1. Cahaya Matahari

Meskipun jika dilihat dengan mata telanjang cahaya Matahari akan memperlihatkan kesan berwarna putih kekuningan, tapi sebetulnya sinar Matahari sendiri terdiri dari berbagai macam warna.

Apalagi jika dilihat dari prisma kaca, maka berbagai macam spektrum warna Matahari akan terlihat.

Berbagai macam warna tersebut mempunyai gelombang yang berbeda.

2. Atmosfer Bumi

Atmosfer merupakan salah satu faktor yang membuat langit menjadi tampak berwarna biru.

Tentunya banyak sekali jenis partikel yang terdapat di luar angkasa, seperti Oksigen dan Nitrogen.

Kandungan Nitrogen di dalam udara dapat mencapai 78%, sedangkan oksigen mencapai 21%.

Sisanya sendiri merupakan kandungan karbon dioksida, sulfur dioksida, karbon monoksida, dan lain sebagainya.

Ketika cahaya Matahari masuk ke dalam atmosfer Bumi, maka terciptalah interaksi antara cahaya dan partikel yang terdapat di dalam atmosfer.

Interaksi ini tentunya akan membuat penghamburan cahaya Rayleigh atau yang biasa disebut sebagai Rayleigh Scattering.

Cahaya biru dan violet yang memiliki panjang gelombang lebih pendek akan lebih gampang terserap oleh molekul di udara sehingga akan lebih mudah tersebar di langit.

3. Penglihatan Manusia

Pada umumnya, indera penglihatan manusia memang lebih sensitif terhadap warna biru daripada dengan warna violet.

Cahaya Matahari yang memiliki berbagai macam panjang gelombang serta spektrum warna yang terhamburkan sebab interaksi antara cahaya dengan partikel yang ada di dalam atmosfer.

Warna biru dan violet sendiri mempunyai panjang gelombang yang lebih pendek serta lebih banyak jika dibandingkan dengan warna lainnya.

Selanjutnya, mata manusia yang cenderung lebih sensitif dengan warna biru akan mengidentifikasi warna langit dengan warna biru.

Mengenalkan anak pada luar angkasa akan menjadi langkah yang tepat lewat buku Tanya Jawab Anak Cerdas: Luar Angkasa.

Buku ini memiliki ilustrasi yang penuh dengan warna dan berisi dengan berbagai macam pertanyaan mengenai luar angkasa.

Misalnya pertanyaan mengenai apa itu komet, apa guna rasi bintang, mengapa Saturnus memiliki cincin, tempat yang bagus untuk melihat bintang, dan lain sebagainya.

Semua informasi yang terdapat di dalam buku ini pun ditulis dengan gaya bahasa yang sederhana dan jelas serta mudah untuk dipahami oleh anak-anak.

Pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau