Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Masakan Khas Semarang Yang Enak dan Wajib Dicoba

Kompas.com - 14/04/2023, 07:30 WIB
masakan khas semarang Photo by jonathanvalencia5 on Pixabay masakan khas semarang
Rujukan artikel ini:
Kuliner Semarangan
Pengarang: Murdijati Gardjito, Dkk.
|
Editor Rahmad

Ada banyak kuliner Semarang yang recommended untuk dicoba. Apalagi jika kamu sedang berada di Semarang, ada beberapa masakan khas Semarang enak yang hanya bisa kamu temukan di sana.

Masakan Khas Semarang

Berikut ini masakan khas Semarang yang enak dan wajib dicoba jika kamu sedang ada di sana:

1. Lumpia Semarang

Adalah jenis lumpia yang terbuat dari kulit lumpia yang diisi dengan sayuran seperti rebung, wortel, taoge, dan udang.

Setelah itu, digoreng hingga berwarna kecoklatan. Kulit lumpia Semarang terbuat dari campuran tepung terigu, air, garam, dan minyak.

Teksturnya renyah dan tipis, sehingga cocok untuk digoreng. Setelah digoreng, kulit lumpia tetap renyah bahkan setelah didiamkan dalam waktu lama.

Lumpia Semarang biasanya disajikan dengan saus kacang yang kental dan gurih.

Saus kacang ini terbuat dari kacang tanah yang dihaluskan dan dicampur dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih, gula merah, dan garam.

Saus kacang ini memberikan rasa yang lebih lezat dan kaya pada lumpia Semarang.

2. Tahu Gimbal

Tahu Gimbal adalah salah satu makanan khas Semarang yang terkenal di Indonesia. Makanan ini terdiri dari tahu goreng yang dipotong-potong kecil, lalu dicampur dengan lontong, mie, tauge, irisan telur rebus, dan irisan ketimun.

Semua bahan tersebut kemudian dicampur dengan bumbu kacang yang khas, serta disiram dengan kuah kental berwarna kuning yang terbuat dari petis (udang hitam yang difermentasi), air asam, bawang putih, dan bawang merah.

Tahu Gimbal biasanya dijual di gerobak yang diparkir di pinggir jalan, atau di warung-warung makanan tradisional di Semarang.

Makanan ini sangat populer di kalangan masyarakat Semarang dan sering dijadikan sebagai makanan ringan atau hidangan utama.

Selain enak, Tahu Gimbal juga dianggap sebagai makanan yang sehat karena mengandung banyak protein dan serat dari tahu, telur, dan sayuran.

3. Soto Semarang

Soto Semarang adalah jenis soto khas Semarang yang terdiri dari kaldu ayam dengan daging ayam yang diiris-iris, telur, toge, dan soun.

Biasanya, disajikan dengan kerupuk dan sambal. Soto Semarang memiliki cita rasa yang khas dan berbeda dari jenis soto lainnya.

Soto Semarang memiliki rasa yang gurih, creamy, dan sedikit pedas. Soto Semarang juga dapat dinikmati dengan nasi putih yang hangat.

4. Lontong Balap

Lontong balap adalah salah satu makanan khas Semarang yang terbuat dari lontong, tauge, lentho, bawang goreng, dan disiram dengan bumbu kacang.

Makanan ini biasanya disajikan dengan tambahan kerupuk udang atau kerupuk kulit ayam.

Lontong balap diberi nama seperti itu karena makanan ini sering dijual di kawasan Balap, Semarang.

Biasanya, lontong balap disajikan dengan kuah kacang yang kental dan gurih, yang dibuat dengan campuran bawang merah, bawang putih, kacang tanah, petis, dan bumbu-bumbu lainnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tauge dan lentho diolah dengan cara direbus dan kemudian dicampurkan dengan lontong.

Lontong balap biasanya dijual oleh pedagang kaki lima di Semarang dan menjadi salah satu makanan favorit bagi masyarakat setempat.

Makanan ini bisa dinikmati sebagai sarapan, makan siang, atau bahkan sebagai camilan.

Karena rasanya yang lezat dan bergizi, lontong balap juga menjadi makanan yang populer di kalangan wisatawan yang berkunjung ke Semarang.

5. Nasi Goreng Babat

Nasi goreng babat adalah nasi goreng khas Semarang yang terdiri dari nasi goreng yang dihidangkan bersama dengan daging babat sapi yang diiris-iris, telur, dan bawang goreng.

Nasi goreng babat khas Semarang biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng dan acar mentimun sebagai pelengkap.

Hidangan ini sering ditemukan di warung-warung makanan atau rumah makan di kota Semarang dan dijadikan sebagai menu sarapan atau makan siang.

Secara keseluruhan, nasi goreng babat khas Semarang adalah hidangan yang lezat dan khas dari kota Semarang yang wajib dicoba bagi pecinta kuliner dan makanan Indonesia.

6. Gongso

Gongso atau biasa disebut juga dengan "ongso" adalah masakan khas Semarang yang terkenal dengan cita rasa pedas dan gurihnya.

Gongso biasanya terbuat dari daging sapi, ayam, atau babi yang dipotong kecil-kecil lalu dibumbui dengan bawang putih, bawang merah, cabai, tomat, jahe, dan rempah-rempah lainnya.

Proses memasak gongso dimulai dengan menumis bumbu-bumbu tersebut hingga harum dan matang.

Setelah itu, daging yang telah dipotong kecil-kecil dimasukkan ke dalam tumisan bumbu dan diaduk hingga rata.

Selanjutnya, air ditambahkan ke dalam adonan dan dimasak hingga bumbu meresap dan daging empuk.

Biasanya, Gongso disajikan dengan nasi putih dan lauk lainnya seperti telur dadar, tahu, atau tempe goreng.

Selain itu, Gongso juga dapat dijadikan sebagai bahan utama untuk membuat mie gongso yang sangat populer di Semarang.

Secara umum, Gongso adalah salah satu masakan khas Semarang yang menjadi favorit banyak orang karena cita rasanya yang unik dan lezat.

Jika Anda berkunjung ke Semarang, jangan lewatkan untuk mencoba masakan yang satu ini.

Buku Kuliner Semarangan yang ditulis Murdijati Gardjito dkk bisa kamu jadikan referensi mengetahui berbagai masakan khas semarang.

Ada banyak jenis masakan lain, mulai dari kudapan dan lauk-pauk dari 10 Kabupaten di dalam buku ini.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau