Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Bendera Indonesia Beserta Filosofi Dibaliknya Warna dan Bentuknya!

Kompas.com - 12/04/2023, 12:30 WIB
Rujukan artikel ini:
Nusantara
Pengarang: Bernard H. M. Vlekke
|
Editor Rahmad

Belajar sejarah bendera Indonesia penting karena bendera adalah salah satu simbol nasional yang penting dalam mengidentifikasi Indonesia sebagai sebuah negara.

Sejarah bendera Indonesia juga mencerminkan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Selain itu, belajar sejarah bendera Indonesia juga membantu memahami nilai-nilai yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia, seperti kesatuan, persatuan, dan semangat patriotisme.

Dengan memahami sejarah bendera Indonesia, kita juga dapat menghargai simbol-simbol nasional lainnya dan meningkatkan rasa cinta tanah air.

Dalam konteks globalisasi dan interaksi antarnegara yang semakin kompleks, belajar sejarah bendera Indonesia juga penting untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia internasional.

Bendera Indonesia yang berkibar di acara-acara internasional menjadi representasi dari negara Indonesia yang bermartabat.

Secara keseluruhan, belajar sejarah bendera Indonesia adalah salah satu cara untuk memahami dan menghargai identitas nasional Indonesia.

Selain itu, juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejarah Bendera Indonesia

Bendera Indonesia adalah lambang negara Indonesia yang resmi. Bendera ini memiliki warna merah-putih dengan rasio 2:3.

Sejarah Bendera Indonesia ini dimulai sejak masa pergerakan nasional di abad ke-20.

Pada tahun 1928, dalam Kongres Pemuda II, dibentuklah organisasi pemuda bernama Jong Java.

Organisasi ini kemudian memperkenalkan Bendera Merah Putih sebagai lambang perjuangan melawan penjajahan Belanda.

Bendera Merah Putih ini memiliki tiga warna, yaitu merah, putih, dan biru. Namun, pada saat itu Belanda tidak mengakui Bendera Merah Putih sebagai lambang nasional Indonesia.

Pada tahun 1931, Soekarno dan Mohammad Hatta merancang Bendera Merah Putih yang sekarang menjadi Bendera Negara Republik Indonesia. Bendera ini terdiri dari dua warna saja, yaitu merah dan putih, tanpa ada warna biru.

Bendera ini kemudian diresmikan pada 17 Agustus 1945 saat Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari Belanda.

Namun, pada tahun 1947, Belanda menyerang Indonesia dan menuduh Indonesia melakukan pemberontakan terhadap Belanda.

Belanda kemudian mencoba merusak Bendera Merah Putih dengan memotong bagian bawah bendera yang berwarna merah, sehingga bendera tersebut menjadi putih-putih saja.

Aksi tersebut dilakukan Belanda untuk menunjukkan bahwa Indonesia belum layak menjadi negara merdeka dengan lambang nasionalnya sendiri.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Namun, aksi tersebut berhasil dicegah oleh pahlawan Indonesia bernama Tuanku Tambusai.

Setelah Indonesia merdeka, Bendera Merah Putih resmi menjadi Bendera Negara Republik Indonesia.

Bendera ini memiliki makna dan filosofi yang mendalam, yaitu merah melambangkan keberanian dan semangat perjuangan, sedangkan putih melambangkan kesucian dan kejujuran.

Bendera Indonesia menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Filosofi Bendera Indonesia

Bendera Indonesia, yang juga dikenal sebagai Sang Saka Merah Putih, memiliki makna dan filosofi yang mendalam.

Bendera ini terdiri dari dua warna dasar, merah dan putih, yang melambangkan berbagai konsep dan nilai penting dalam kebudayaan Indonesia.

Warna merah pada bendera Indonesia melambangkan semangat, keberanian, dan tekad untuk memperjuangkan kemerdekaan.

Warna ini juga mewakili semangat keberanian, semangat juang, dan semangat persatuan.

Putih melambangkan kesucian, kemurnian, dan kesederhanaan. Warna ini juga melambangkan kedamaian, kesatuan, dan harmoni antar masyarakat Indonesia.

Kombinasi warna merah dan putih pada bendera Indonesia juga memiliki makna yang lebih dalam.

Warna merah melambangkan kesadaran akan kekuatan dan keberanian, sedangkan warna putih melambangkan kesadaran akan kesucian dan ketulusan hati.

Oleh karena itu, warna merah dan putih digabungkan pada bendera Indonesia untuk menunjukkan bahwa keberanian dan ketulusan hati harus selalu saling melengkapi dalam menghadapi segala tantangan dan membangun persatuan nasional.

Bendera Indonesia juga memiliki lambang Garuda Pancasila di tengah-tengahnya, yang melambangkan kebesaran, kekuatan, dan keberanian bangsa Indonesia. Garuda juga melambangkan kesatuan dan kebersamaan.

Hal ini karena memiliki sayap yang menyatu dan menggambarkan persatuan dalam keberagaman.

Secara keseluruhan, Bendera Indonesia merepresentasikan semangat keberanian, persatuan, kesucian, dan ketulusan hati bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun negara yang berdaulat, adil, dan sejahtera.

Buku Bernard H. M. Vlekke yang berjudul Nusantara bisa kamu jadikan referensi belajar sejarah Indonesia.

Termasuk perjalanan sejarah bendera Indonesia yang berharga bagi sejarah Indonesia. Penjelasan yang sederhana, membuat buku ini mudah dipahami.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Contoh Pantun untuk Guru, Penuh Makna Mendalam

Contoh Pantun untuk Guru, Penuh Makna Mendalam

buku
Ciri-Ciri yang Mesti Diwaspadai, Tes Seberapa Licik Kamu

Ciri-Ciri yang Mesti Diwaspadai, Tes Seberapa Licik Kamu

buku
Gamifikasi Pembelajaran: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Gamifikasi Pembelajaran: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

buku
Tokoh-Tokoh yang Memiliki Kepemimpinan ala Nabi Muhammad

Tokoh-Tokoh yang Memiliki Kepemimpinan ala Nabi Muhammad

buku
Apa yang Harus Dilakukan oleh Pengusaha Pemula untuk Bertahan dalam Krisis?

Apa yang Harus Dilakukan oleh Pengusaha Pemula untuk Bertahan dalam Krisis?

buku
11 Kepemimpinan Nabi Muhammad saw.: Teladan Abadi untuk Pemimpin Masa Kini

11 Kepemimpinan Nabi Muhammad saw.: Teladan Abadi untuk Pemimpin Masa Kini

buku
Puisi Tentang Perjumpaan, Harapan, dan Perpisahan Natasha Rizky 

Puisi Tentang Perjumpaan, Harapan, dan Perpisahan Natasha Rizky 

buku
Mengenal Praktik “Salon Pikiran” Edward de Bono untuk Memikat Banyak Orang

Mengenal Praktik “Salon Pikiran” Edward de Bono untuk Memikat Banyak Orang

buku
Ketika Ego Menyerang Diri Sendiri, Adakah Cara Menyelamatkannya?

Ketika Ego Menyerang Diri Sendiri, Adakah Cara Menyelamatkannya?

buku
Mencegah Korupsi dengan Mindset 8 Bentuk Kekayaan ala Robin Sharma

Mencegah Korupsi dengan Mindset 8 Bentuk Kekayaan ala Robin Sharma

buku
Valerie Patkar Kembali Hadir dengan Novel Terbaru: Tengah Tengah

Valerie Patkar Kembali Hadir dengan Novel Terbaru: Tengah Tengah

buku
Ketahanan Pangan sebagai Fondasi Kedaulatan Bangsa

Ketahanan Pangan sebagai Fondasi Kedaulatan Bangsa

buku
Stephane Garnier Berbagi Sifat-Sifat Kucing yang Mampu Meningkatkan Kualitas Hidup Seseorang    

Stephane Garnier Berbagi Sifat-Sifat Kucing yang Mampu Meningkatkan Kualitas Hidup Seseorang   

buku
Istilah “Postive Vibes” Sering Dipakai, tetapi Peran Sesungguhnya Jarang Diketahui!

Istilah “Postive Vibes” Sering Dipakai, tetapi Peran Sesungguhnya Jarang Diketahui!

buku
Belajar Sains dan Matematika dengan Cara yang Menyenangkan

Belajar Sains dan Matematika dengan Cara yang Menyenangkan

buku
Tubuh Itu Hebat! Pelajari Tubuh Manusia dengan Ensiklopedia Super: Tubuhku

Tubuh Itu Hebat! Pelajari Tubuh Manusia dengan Ensiklopedia Super: Tubuhku

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau