Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Buku ‘Bicara Itu Ada Seninya’

Kompas.com - 26/11/2021, 15:29 WIB
Sumber Foto : Gramedia.com
Rujukan artikel ini:
Bicara Itu Ada Seninya
Pengarang: Oh Su Hyang
Penulis Okky Olivia
|
Editor Novia Putri Anindhita

Saat ini kemampuan public speaking menjadi salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki setiap individu.

Kemampuan public speaking ini tidak hanya terbatas pada keberanian dalam berbicara saja, tapi bagaimana cara kita mengolah pembicaraan yang menarik supaya orang lain bisa memahami, dan bahkan mengambil pelajaran dari apa yang kita sampaikan.

Oh Su Hyang, seorang dosen dan pakar komunikasi dari Korea Selatan menulis sebuah buku berjudul “The Secret Habits to Master Your Art of Speaking”, yang kemudian diterjemahkan dan diterbitkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Bicara Itu Ada Seninya”.

Walaupun buku ini merupakan buku terjemahan dari bahasa asing, narasi dan bahasa yang digunakan sangat ringan dan mudah dimengerti oleh khalayak umum, yang akhirnya menjadikan buku ini sebagai salah satu buku populer yang diminati banyak orang.

Buku dengan tebal 238 halaman ini tidak hanya membahas soal public speaking, tapi juga membahas mengenai pengembangan diri, teknik bahasa tubuh dalam berkomunikasi, teknik persuasi, teknik negosiasi, dan masih banyak lagi. Pelajari juga terkait Metode Public Speaking disini!

Setiap bab dalam buku ini terdiri dari narasi-narasi pendek yang berisi permasalahan dalam komunikasi dan berbagai tips yang bisa digunakan untuk mengatasinya. Baca selengkapnya Review Buku Bicara Itu Ada Seninya disini!

5 Bab Utama yang Dibahas Dalam Buku Bicara Itu Ada Seninya

Ada 5 bab utama yang dibahas dalam buku ini:

  • BAB I: Perbedaan Juara I dan Juara 2 Terletak pada Ucapannya

Bab awal ini masih membicarakan hal-hal yang umum ditemukan dalam komunikasi sehari-hari, seperti bagaimana cara membuat kesan yang baik saat berkomunikasi dengan orang lain, bagaimana cara menangani rasa takut atau tidak percaya diri saat berkomunikasi, dan masih banyak lagi.

  • BAB II: Pintar Mendengar, Pintar Berbicara

Untuk menjadi seorang pembicara yang andal, kita harus lebih dulu belajar menjadi seorang pendengar yang baik.

Selain menjadi pendengar, Oh Su Hyang juga memberikan rumus terapi komunikasi yang sangat berguna dan mudah diterapkan oleh semua kalangan, yaitu rumus C = Q x P x R.

‘C’ dalam rumus tersebut adalah communication atau komunikasi, untuk menunjang kelancaran proses komunikasi, ada 3 hal yang tidak kalah penting untuk digunakan yaitu ‘Q’ Question (pertanyaan), ‘P’ atau Praise (pujian), dan ‘R’ atau Reaction (reaksi).

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Reaksi berupa pujian atau pertanyaan sangat penting sebagai bentuk ketertarikan kita terhadap lawan bicara, karena komunikasi tidak akan bisa terjalin dengan baik jika tidak ada feedback yang diberikan.

  • BAB III: Ucapan yang Membuat Lawan Bicara Memihak Kita

Dari bab ini, kita diajarkan beberapa hal mengenai kata kunci yang harus dimiliki supaya orang lain mau mendengar apa yang kita sampaikan.

Kata-kata kunci ini tidak hanya berlaku saat acara resmi saja, tapi juga bisa digunakan dalam pemasaran produk-produk seperti makanan dan minuman.

Saat banyak tempat menjual produk yang sama dengan kita, kekuatan kata kunci ini bisa digunakan sehingga membuat para pembeli lebih tertarik dan memilih untuk membeli produk dari tempat kita.

  • BAB IV: Beratnya Ucapan Ditentukan Oleh Dalamnya Isi

Semua orang memiliki titik start yang sama, yang membedakan hanyalah kerja keras, usaha, tekad, dan kemauan yang kuat untuk berkembang.

Begitupun dalam berkomunikasi, tidak ada satu orang pun yang langsung memiliki kemampuan public speaking yang baik, semuanya membutuhkan proses dan waktu yang tidak sebentar.

Pada bab ini, Oh Su Hyang memberikan tips yang bisa kita gunakan untuk melatih cara berbicara yang baik, salah satunya melalui latihan yang dilakukan secara terus menerus.

Selain tips melatih cara berbicara, tidak lupa juga diselipkan beberapa aturan komunikasi untuk membantu kita memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat sedang berkomunikasi.

  • BAB V: Suara Bagus Bukan Bawaan dari Lahir

Setelah diberikan banyak tips pada bab sebelumnya, bab terakhir ini lebih membahas mengenai para public figure yang berhasil dalam karirnya dengan bermodalkan kemampuan komunikasi yang mereka miliki.

Song Joong Ki dan Lee Byung Hun menjadi salah satu contoh public figure yang sukses bekerja di industri hiburan Korea Selatan berkat kemampuan aktingnya, dan kemampuan public speaking-nya yang mampu memikat hati banyak orang.

Selain tata bahasanya yang mudah dimengerti, susunan bab dalam buku ini juga tidak rumit sehingga para pembaca tetap bisa menikmati buku ini walaupun tidak sempat membacanya dari bab awal.

Jika kamu ingin mencoba memperbaiki kemampuanmu dalam berkomunikasi, buku Bicara Itu Ada Seninya menjadi salah satu pilihan yang tepat.

Kamu bisa membeli buku ini melalui online di Gramedia.com atau kamu juga bisa membaca versi e-booknya di Gramedia Digital.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau