Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Sederet Manfaat Gemar Membaca untuk Otak

Kompas.com - 23/11/2021, 13:00 WIB
Sumber foto: Pexels
Rujukan artikel ini:
Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun…
Pengarang: Pidi Baiq
Penulis Lika Purnama
|
Editor Almira Rahma Natasya

Tak diragukan lagi, membaca adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang.

Apalagi ketika banyak buku telah tersedia versi digitalnya, membuat kegiatan membaca dapat lebih fleksibel dan mudah dilakukan dimana saja.

Namun, masih ada banyak orang yang skeptis dan menganggap membaca buku adalah hal yang membosankan dan mengira orang yang gemar membaca buku hanyalah ajang pamer kepintaran.

Padahal, tahukah kamu jika tak hanya sekadar menyenangkan dan sebagai hiburan, membaca juga ternyata sangat bermanfaat bagi tubuh khususnya bagian otak?

Jika belum, yuk simak sederet manfaatnya berikut ini.

4 Manfaat Gemar Membaca Buku untuk Otak

1. Meningkatkan EQ

Sebuah studi meta analisis terhadap 14 penelitian terdahulu yang dilakukan oleh seorang psikolog dari University of Rochester bernama David Dodell-Feder menemukan bahwa terdapat hubungan antara membaca buku fiksi dengan EQ (Emotional Quotients).

Hasil penelitian menunjukan bahwa jika dibandingkan dengan tidak membaca sama sekali, maka secara statistik (meskipun kecil) membaca buku fiksi terbukti dapat meningkatkan performa kognitif sosial.

Penelitian sebelumnya juga menyatakan bahwa orang-orang yang secara natural dapat memahami emosi orang lain adalah orang-orang yang menikmati bacaan buku fiksi.

2. Memungkinkan Kita Mengalami Beragam Sensasi

Membaca banyak buku akan membawa kita seperti mengarungi dunia baru.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Emory University, kegiatan membaca meningkatkan aktifitas pada area central sulcus yang mengatur keterampilan motorik.

Kita sebagai pembaca seringkali merasa sangat terkoneksi dengan keseluruhan cerita dan memposisikan diri sebagaimana tokoh dalam buku tersebut.

Hal ini dikarenakan aktivitas dari neuron di area central suclus membuat kita merasa seolah-olah sedang mengalaminya sendiri.

Misalnya ketika salah satu tokoh sedang dilanda suatu permasalahan, dengan membaca dialog demi dialog dan memahami narasi yang ada dalam buku tersebut akan membuat kita juga dapat merasakan apa yang tokoh tersebut rasakan.

Konsep Grounded Cognition menjelaskan bahwa ketika membaca, ada serangkaian proses biologi terjadi pada otak, sehingga otak kita mempercayai bahwa kita benar-benar mengalami dan menjadi bagian dari buku tersebut.

Daerah neurologis yang sama dirangsang sehingga hampir tak ada perbedaan antara hanya membaca atau mengalaminya secara langsung.

3. Merubah Struktur Otak Secara Positif

Membaca adalah hal yang menyenangkan bagi booklovers atau pecinta buku. Namun bisa menjadi hal yang membosankan bagi mereka yang tidak terbiasa berhadapan dengan rangkaian kalimat-kalimat dan buku-buku tebal.

Sekelompok peneliti dari Carnegie Mellon melakukan sebuah penelitian tentang efek membaca terhadap struktur otak.

Mereka membuat program membaca selama enam bulan yang dilakukan setiap hari oleh orang-orang yang disebut sebagai poor reader atau jika diterjemahkan secara harfiah berarti pembaca yang buruk.

Tidak disangka, penelitian ini menghasilkan temuan mengejutkan bahwa membaca tidak hanya meningkatkan fungsi otak, namun juga memberikan perubahan secara fisik.

Penelitian tersebut menemukan bahwa volume dari white matter di area otak yang mengatur penggunaan bahasa meningkat setelah program membaca enam bulan setiap hari.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Hasil training juga menunjukan bahwa poor reader menjadi lebih baik dalam mengucapkan kata-kata dan memahami apa yang mereka baca.

4. Menurunkan Risiko Alzheimer

Alzheimer merupakan salah satu bentuk demensia yang paling umum, yaitu gangguan kerusakan otak progresif yang menyebabkan kerusakan daya pikir dan ingatan seseorang sehingga membuat penderitanya benar-benar melupakan banyak hal.

Banyak hal yang dapat menjadi penyebab Alzheimer, salah satunya adalah penuaan, genetika, permasalahan kesehatan lain seperti kardiovaskular.

Resiko Alzheimer dapat sedikit ditekan dengan cara mencegah penurunan fungsi kognitif, salah satunya adalah dengan membaca.

Rush University Medical Center di Chicago melakukan penelitian terhadap 294 pria dan wanita yang sebagian besar berusia 80-an.

Penelitian ini melaporkan bahwa orang yang lebih aktif menstimulasi mental memiliki penurunan kognitif 32% lebih rendah daripada rata-rata. Sedangkan bagi mereka yang kurang aktif memiliki penurunan 48% lebih cepat dari rata-rata.

Sebagai kesimpulan, kegiatan membaca buku dan ikut serta dalam aktivitas lain yang merangsang mental, dalam rentang usia berapapun dapat membantu menjaga daya ingat serta kemampuan berpikir tetap optimal, menjaga kesehatan otak, dan mencegah gejala Alzheimer ketika menua.

Setelah mengetahui bahwa gemar membaca ternyata sangat bermanfaat bagi otak, maka tak ada salahnya bagi kamu untuk mulai meningkatkan kegiatan membaca.

Tak harus membaca buku dengan isi yang berat, untuk awal mula, membaca buku-buku ringan mungkin akan lebih menyenangkan sekaligus membantu mereduksi stres.

Sebagai rekomendasi, serial Dilan karya Pidi Baiq mungkin dapat kamu coba. Serial ini secara garis besar bercerita tentang Dilan seorang panglima tempur ketua geng motor yang hidup di bandung sekitar tahun 90an.

Dilan tidak seperti remaja SMA kebanyakan. Sosoknya unik, hingga cenderung nyeleneh, namun mampu membuat Milea si murid pindahan dari Jakarta bisa tertarik.

Buku pertama dari serial ini berjudul Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990, yang berisi kisah dari awal Dilan mengejar Milea hingga resmi berpacaran.

Kemudian buku kedua yaitu Dilan 2: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991 adalah lanjutan dari hubungan Dilan dan Milea dengan konflik di dalamnya hingga akhir dari hubungan tersebut.

Nah, jika buku pertama dan kedua kisah diceritakan dari sudut pandang Milea, maka buku ketiga yang berjudul Milea Suara Dari Dilan ini adalah keseluruhan cerita buku pertama dan kedua dari sudut pandang Dilan yang unik.

Tahun 2021 ini, buku keempat dari serial Dilan akhirnya rilis, berjudul Ancika: Dia Yang Bersamaku Tahun 1995.

Buku keempat ini akan bercerita tentang sosok bernama Ancika yang bersama Dilan setelah hubungannya dengan Milea berakhir.

Buku-buku serial Dilan ini tidak hanya ringan, namun juga menghibur dan membuat gemas dengan pesona Dilan.

Bahkan, pada awal filmnya dirilis langsung memecahkan rekor sebagai film dengan penonton terbanyak di Indonesia sepanjang masa.

Jika tertarik, kamu bisa membeli buku-buku ini secara online di Gramedia.com dan dapatkan penawaran menarik lainnya.

Selamat membaca!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com