Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Punya Ikan Hias? Simak Cara Mudah Memelihara Ikan Cupang Berikut Ini!

Kompas.com - 19/11/2021, 10:51 WIB
Sumber Gambar: pexels.com
Rujukan artikel ini:
Budi Daya, Bisnis, & Kontes…
Pengarang: Hermanus J. Haryanto
|
Editor Novia Putri Anindhita

Ikan cupang, atau ikan petarung siam, adalah ikan akuarium yang cukup populer dan banyak dibudidayakan.

Ikan ini sering disebut 'cupang' dan merupakan bagian dari keluarga gurami.

Ikan cupang berasal dari Kamboja, Vietnam, dan Thailand. Di alam liar, mereka hidup di genangan air, seringkali ditemukan di sawah, dataran banjir, atau kanal.

Ikan cupang biasanya tumbuh tidak lebih dari 3 inci, berumur antara 2-5 tahun.

Mereka memiliki sirip berwarna cerah, dan berbagai jenis ekor tergantung jenis ikan cupang, diantaranya warna umum termasuk merah, biru, hitam, putih, dan oranye.

Ikan air tawar ini mempunyai ekor yang indah dan dapat berenang dengan anggun.

Warna ikan cupang yang menarik telah menjadikan mereka salah satu ikan paling populer di dunia hobi pemeliharaan ikan hias akuarium.

Bagi Anda yang merupakan pemula dalam memelihara ikan hias terutama ikan cupang, penting untuk mengetahui tentang cara merawat ikan cupang dengan baik.

Mulai dari ukuran akuarium, sistem penyaringan, suhu air, pakan ikan, dan bahkan cara menghias akuarium Anda untuk meniru lingkungan alami ikan cupang secara akurat.

Anda ingin memelihara ikan cupang? Simak cara mudah yang perlu diperhatikan berikut ini:

1. Makanan Ikan Cupang

Ikan cupang adalah ikan karnivora, mereka bertahan hidup dengan memakan serangga dan larva.

Anda perlu memberi mereka makanan dengan gizi seimbang yang mengandung banyak protein.

Ikan cupang dapat diberi makan berupa remah makanan, pelet, cacing kering atau makanan beku yang dibuat khusus.

Ikan cupang tidak bisa merasakan saat mereka kenyang sehingga di alam liar mereka biasanya selalu mencari makanan berikutnya.

Namun, Anda cukup memberi makan ikan cupang Anda tidak lebih dari dua kali sehari.

Kemudian beri makan dengan hemat dan bisa dimakan ikan dalam kurun waktu 1 hingga 2 menit.

Memberi makan berlebihan akan cepat mengotori air terutama di akuarium dengan ukuran kecil apalagi ditambah tanpa filter.

2. Akuarium Ikan Cupang

Banyak orang mungkin berpikir bahwa cupang dapat hidup dalam akuarium fish bowl kecil, ini sebenarnya sangat tidak akurat.

Ukuran akuarium minimal untuk cupang adalah lima galon dan pastikan tangkinya tidak terlalu dalam.

Ikan cupang memiliki kebiasaan berenang hilir mudik di air yang dangkal, oleh karena itu akuarium atau tangki yang dalam tidak cocok untuk ikan cupang.

Penting juga bagi habitat ikan cupang untuk memiliki sistem penyaringan yang baik karena mereka rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Ikan cupang cukup sensitif terhadap suhu, sehingga pemanas akuarium adalah kebutuhan pokok dalam memelihara ikan cupang.

Ikan cupang cocok berada di suhu 25-28 derajat celcius, suhu ini relatif lebih tinggi daripada kebanyakan jenis ikan tropis lainnya.

Selain itu, simpan ikan cupang jantan secara menyendiri dan terpisah dengan ikan lain, sementara ikan cupang betina dapat digabungkan dengan ikan cupang betina lainnya.

Jangan menyimpan ikan cupang jantan dan ikan cupang betina di akuarium yang sama.

3. Pemeliharaan Habitat

Dalam skala harian, Anda perlu memeriksa filter, suhu air dan peralatan lainnya yang digunakan dalam akuarium.

Sementara dalam skala mingguan, periksa kualitas air setidaknya seminggu sekali kemudian lakukan penggantian air 50% untuk akuarium kecil seminggu sekali juga.

Pada akuarium yang lebih besar, ganti sebesar 10-25% dari total volume air di akuarium ikan cupang setiap 2 sampai 4 minggu sekali, atau dapat lebih sering lagi jika airnya mudah kotor.

4. Cek Kesehatan Secara Berkala

Anda perlu memeriksa kesehatan Ikan cupang secara berkala, ciri-ciri ikan yang sehat diantaranya aktif dan waspada, makan teratur, warna yang bercahaya, serta bereaksi agresif terhadap stimulus dari luar.

Hindari kondisi akuarium yang penuh sesak, karena dapat menjadi penyebab utama ikan merasa stress dan akhirnya terkena penyakit.

Anda harus waspada ketika ikan cupang kehilangan nafsu makan, terdapat bintik atau jamur pada tubuh dan mulut, berenang tidak menentu dan sirip berjumpai tak wajar.

Memelihara ikan hias termasuk ikan cupang memang tak mudah, Anda perlu ekstra hati-hati dan telaten mengurusnya.

Hal itu tak akan menjadi hambatan jika Anda dibekali dengan informasi yang cukup untuk mulai memelihara ikan cupang.

Banyak alasan dari memelihara ikan hias, terutama ikan cupang yang memiliki habitat alami di negara-negara Asia Tenggara ini adalah karena variasi dan keindahannya, terutama dilihat dari bentuk sirip dan warnanya yang unik.

Sebagai tambahan pengetahuan tentang ikan cupang, buku Budi Daya, Bisnis, & Kontes Cupang karya Hermanus J. Haryanto dapat membantu Anda sebelum mencoba memelihara ikan cupang.

Buku ini menjelaskan tentang jenis ikan cupang yakni ikan cupang hibrida dan ikan cupang alam (wild betta).

Selain itu, buku ini menyajikan tren ikan cupang dari waktu ke waktu, pengenalan jenis-jenis cupang hibrida dan cupang alam, hingga cara pemijahan cupang yang baik dan benar.

Buku ini juga dilengkapi dengan pembahasan ringkas seputar kontes ikan cupang dan bisnis yang bisa Anda jalankan dengan memelihara ikan cupang.

Di samping itu, Anda juga bisa menambah serba-serbi informasi tentang budidaya ikan cupang lewat buku Cetak Cupang Kualitas Ekspor

Buku ini akan membuka mata Anda bahwa ternyata berbisnis ikan cupang dapat menembus pasar ekspor dari Asia hingga ke Amerika dan Eropa.

Sebuah buku dengan paket lengkap bukan? Anda bisa mendapatkan buku-buku tersebut di Gramedia.com sekarang juga. Selamat menyelami hobi baru.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau