Pernah tidak kamu penasaran mengenai tomat itu masuk ke kategori buah atau sayur?
Pemikiran ini sebenarnya bukan hal receh, lho.
Tomat bisa saja menjadi buah atau sayur karena memiliki banyak manfaat dalam keseharian kita.
Sebelum melakukan identifikasi tomat merupakan buah atau sayur, kita sebaiknya memahami dahulu apa yang dimaksud sayur dan buah.
Melansir Live Science, sayur dan buah bisa dibedakan melalui bagian asalnya berdasarkan sisi botanis.
Buah biasanya berasal dari bagian tanaman yang mempunyai struktur penghasil biji dan berkembang dari ovarium tanaman Bunga.
Selain bagian tersebut, seperti akar, batang, dan daun bisa disebut sebagai sayur.
Tomat memiliki nama latin Solanum lycopersium L.
Tomat merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika.
Tomat tergolong sebagai tanaman herba semusim dengan tinggi mencapai 2,5 meter.
Sebenarnya tomat mempunyai nama berbeda-beda di setiap daerah, misalnya saja di Sumatera, tomat dikenal dengan nama reteng, cung asam, dan terong kaluwat.
Lalu, di pulau Jawa, tomat seringkali disebut sebagai kemir, ranti bali, ranti gendel, ranti kenong, leunca komir, rante, rante raja, dan terong sabrang.
Kemudian, di kawasan Sulawesi tomat seringkali disebut kamantes, samatet, samate, temantes, antes, tamato, komantes, tamati, dan tomate.
Tomat terdiri dari biji, akar, batang, daun, bunga, dan buah berdasarkan morfologinya.
Sebenarnya tomat bisa disebut sebagai buah maupun sayur, tergantung dari sudut pandang yang digunakan.
Dilansir dari European Food Information Council (Eufic), tomat mempunyai biji dan keluar dari bunga, tetapi tomat seringkali diolah sebagai bahan pelengkap sebuah masakan dengan rasa gurih.
Hal itu membuatnya juga dikelompokkan sebagai sayuran.
Sementara itu berdasarkan sudut pandang botani, ovarium bunga yang matang dan mengandung biji disebut dengan buah.
Hal itu berarti tomat, plum, zucchini, dan melon merupakan buah yang dapat dimakan.
Melansir New York Times, Pengadilan Mahkamah Agung telah menetapkan tomat sebagai sayuran.
Keputusan Pengadilan ini muncul setelah adanya gugatan dari importir buah yang berargumen soal status tomat.
Hal ini lantaran tomat digolongkan sebagai buah dan dikenakan pajak impor sekitar 10 persen.
Dengan adanya pajak tersebut, importir protes dan mengajukan gugatan. Hingga akhirnya pengadilan memutuskan tomat tergolong sayuran.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Tomat sebagai sayuran mengikuti penerapan pajak sesuai aturan berlaku. Keputusan ini juga melihat penggunaan tomat selama ini dalam bidang kuliner.
Tomat dipakai lebih banyak seperti sayuran di salad, sup dan sandwich, bukan layaknya buah yang sering digunakan di cake, es krim maupun dessert.
Melansir laman Health, tomat berukuran sedang mengandung 22 kalori dan 5 gram karbohidrat.
Dengan mengomsumsi satu buah tomat itu mampu memenuhi kebutuhan tubuh 40 persen vitamin C.
Selain itu, terdapat beberapa nutirisi lainnya pada tomat, mulai vitamin K, vitamin A, hingga kalium.
Berikut beberapa manfaat mengonsumsi tomat:
Satu tomat berukuran besar mengandung sekitar 1.5 gram serat dan 6 ons air.
Kandungan itu bisa untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Tetapi, bagi penderita GERD patut berhati-hati karena tomat mengandung zat asam yang bisa menaikkan asam lambung.
Kandungan yang terdapat dalam tomat bisa menjaga kulit dari paparan sinar matahari dan meningkatkan produksi kolagen di kulit.
Kandungan antioksidan dalam tomat bisa menjaga kesehatan jantungmu.
Berdasarkan sebuah studi, mengonsumsi tomat menurunkan sindrom metabolik sehingga risiko penyakit jantung dapat turun.
Tidak hanya melindungi kesehatan jantung, likopen yang terdapat dalam tomat juga mampu mencegah pertumbuhan sel kanker.
Terlebih sel-sel yang terdapat di paru-paru, ovarium, dan prostat.
Tidak hanya berkat kandungan likopen, manfaat menjaga kesehatan mata juga berasal dari kandungan yang bernama lutein dan beta karoten yang ada di tomat.
Beberapa nutrisi itu efektif menjaga kesehatan mata dan melindungi mata dari berbagai jenis penyakit, misalnya katarak dan degenari makula.
Mempunyai kandungan likopen yang bertanggung jawab mengatur sel pertumbuhan otak dan peradangan, kadar karotenoid yang rendah dalam darah dapat menyebabkan gangguan kognitif ringan seperti penyakit alzheimer.
Makan tomat bisa mencegah dan mengatasi penyakit gangguan otak alzheimer karena kandungan karotenoidnya yang tinggi.
Ingin mengetahui lebih banyak manfaat tomat? Kamu bisa membaca buku Tomat si Bulat Bergizi.
Menariknya, buku ini membahas resep-resep ramuan tradisional berbahan dasar tomat.
Tertarik mengoleksinya? Segera baca bukunya melalui Gramedia Digital!
Selain itu, dapatkan gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.