Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Menemukan Passion dengan Menggali Potensi Diri

Kompas.com - 03/11/2021, 18:05 WIB
Sumber foto: Pexels
Rujukan artikel ini:
You Do You: Discovering Life…
Pengarang: Fellexandro Ruby
|
Editor Almira Rahma Natasya

Pernahkah kamu berpikir sejenak tentang pekerjaan yang benar-benar ingin kamu jalani dalam hidup dengan penuh gairah?

Atau ketika memikirkannya kamu malah merasa hilang arah atau terjebak?

Menginjak fase dewasa atau di usia 20-an, umumnya sebagian besar dari kita merasa arah hidupnya menghilang.

Masa ini dapat menimbulkan keresahan hati, sekaligus merasa terjebak di antara desakan untuk segera menemukan tujuan hidup selanjutnya, namun tak tahu ke mana harus melangkah.

Menurut Fellexandro Ruby, penulis buku “You Do You”, passion adalah kecintaan kita terhadap suatu bidang tertentu.

Gairah atau passion sendiri dapat membantu kita melewati masa-masa sulit karena kita tak peduli sesulit apapun jalannya, kita teguh untuk menempuhnya karena rasa passion tersebut.

Seringkali, untuk mewujudkan sebuah mimpi misalnya seperti mendapatkan jabatan tinggi, kita perlu menciptakan hasrat dan gairah sebagai bahan penyemangat diri agar terus maju.

Pada kenyataannya, kita kerap terperangkap rasa benci pada pekerjaan yang sedang dijalani.

Sayangnya, passion tidak ditemukan dengan mudah, kebanyakan dari kita mencari passion dengan keliru, yaitu dengan hanya memikirkan dan bergumul tentang “apa sebenarnya passion-ku?” tanpa mencoba menggalinya.

Lalu bagaimana cara menemukan passion kita sendiri? Simak langkah-langkahnya berikut ini.


Baca Juga: Contoh Surat Lamaran Kerja


5 Cara Menemukan Passion

1. Apa Kesukaanmu Sejak Awal?

Mungkin sudah waktunya kamu bercermin ke dalam diri, apa hobimu semasa kecil dan apakah hobi tersebut bisa kamu pertimbangkan untuk menjadi pekerjaan.

Contohnya seperti membaca komik, mengoleksi barang, membuat prakarya, melukis, menulis rangkaian puisi, dan lainnya.

Nah, dengan mengamati lebih dekat, bisa saja kita menemukan peluang dari hobi tersebut.

Jika kamu belum menemukannya, masih ada banyak waktu untuk mulai mengulik kecintaanmu terhadap sesuatu, karena tak ada kata terlambat untuk menemukan passion.

2. Kamu Sering Cari Tahu Soal Apa?

Jika kamu seorang pembaca, dan kamu merasa antusias dengan suatu hal, biasanya kamu akan menghabiskan berjam-jam untuk mengulik hal tersebut dalam buku tertentu.

Kamu dapat melihat pola topik bacaan yang mendominasi kegiatan membacamu, bisa dilihat dari genre buku, atau ketertarikan pada buku di bidang tertentu misalnya psikologi.

Meski bukan seorang pembaca buku pun, kamu juga dapat melihat pola ketertarikan pada topik tertentu selama browsing atau bermedia sosial.

Pola ketertarikan ini juga dapat membantu untuk menemukan passion yang kamu cari.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Lakukan Refleksi pada Dirimu

Langkah untuk memperjelas apa passion kamu bisa dilakukan dengan cara bertanya kepada diri sendiri secara berkala sambil menulis jurnal.

Kamu juga dapat menuangkan ide-ide yang muncul agar tertata di catatanmu dan tak mudah lupa.

4. Bertanya dan Berdiskusi

Dalam mencari passion, kita perlu bersikap proaktif misalnya dengan mencari mentor.

Mentor dapat seseorang yang dikagumi, seorang senior di perkuliahan, atau teman sepergaulan.

Kamu dapat mengamati teman diskusimu dengan memperhatikan bagaimana mereka menemukan passion-nya.

Semakin luas koneksi dengan orang-orang yang berpengalaman, semakin besar juga peluangmu untuk menemukan passion dalam jangka panjang.

5. Lakukan Riset Sebanyak Mungkin dan Mulai Mencoba

Jika kamu sudah menemukan suatu kesukaan dan ingin menekuninya, ketahuilah sebanyak mungkin tentang passion tersebut.

Setelah itu cobalah jalani dan tes idemu sebelum benar-benar terjun atau menjadikannya sebagai pekerjaan utama.

Lakukan sebagai hobi yang konsisten atau pekerjaan sampingan sampai kamu merasa hal itu adalah benar-benar panggilan hatimu.


Baca Juga: Rukun Iman


Selain langkah-langkah di atas, soal passion bisa juga salah kaprah dalam pemahamannya.

Fellexandro Ruby, dalam bukunya yang berjudul “You Do You: Discovering Live Through Experiments and Self-Awareness” mengungkapkan istilah passion confession.

Kebanyakan orang mengartikan passion sebagai pola pikir “nggak perlu jago, yang penting suka (enjoy) dengan apa yang dikerjakan.”

Menurut Ruby, muncul orang-orang yang mengagung-agungkan passion, seolah-olah itu satu-satunya jalan menuju sukses, namun justru malah membuat kita jadi lupa pada proses.

Dalam buku tersebut Ruby juga menekankan bahwa bukan berarti saat kita memiliki passion serta merta kita menjadi kaya.

Passion bisa menguntungkan secara finansial saat kita mau menggembangkannya menjadi sebuah keahlian.

Buku ini menjelaskan bahwa dalam mencari passion, seseorang dapat mengenali dirinya terlebih dahulu, misalnya melalui konsep diagram Ikigai praktis dan relevan untuk memetakan karir.

Buku ini bisa menjadi solusi bagi anak muda dengan kebingungannya seperti apakah harus resign dari pekerjaannya, apakah sebuah passion dapat menjamin hidup, dan bagaimana menentukan pilihan yang tepat.

Melalui buku ini, Fellexandro Ruby juga ingin mengajak kita untuk menyadari nilai diri sehingga tidak hanya mengandalkan kecintaan terhadap sesuatu tetapi juga sekaligus ahli pada passion tersebut.

Isi buku ini cukup padat karena ditulis berdasarkan hasil riset serta bahan bacaan lanjutan sebagai fondasi penulisannya.

Selamat mengeksplorasi diri!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau