Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review Buku Thinking, Fast and Slow, Bagaimana Kamu Belajar Membuat Keputusan Lebih Baik

Kompas.com - 17/03/2022, 16:00 WIB
Sumber Gambar: Canva
Rujukan artikel ini:
Thinking, Fast and Slow
Pengarang: Daniel Kahneman
Penulis Renny Novita
|
Editor Almira Rahma Natasya

Daniel Kahneman, seorang psikologis yang sekaligus pemenang Nobel Memorial Prize di bidang ilmu ekonomi tahun 2002 untuk karyanya, yaitu Psychology of Judgement & Decision Making.

Karyanya ini kemudian pada tahun 2011 diterbitkan di dalam buku Thinking, Fast and Slow yang berisikan konsep bagaimana otak manusia mengenali dan menganalisa sekelilingnya ketika membuat penilaian dan pilihan melalui dua sistem, yaitu berpikir cepat dan berpikir lambat.

Buku ini banyak dijadikan sebagai bahan referensi dari berbagai buku seperti buku psikologi, bisnis, sampai self-help yang banyak beredar sekarang ini.

Kahneman menjelaskan sistem berpikir otak kita dengan metafora dua agen, yaitu Sistem 1 dan Sistem 2.

Di dalam realitanya, tidak ada Sistem 1 dan Sistem 2 ini.

Kahneman menggunakan ini agar kita sebagai pembaca mengerti tentang bagaimana kita mengerti segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita dan bagaimana kita membuat keputusan.

Perbedaan Sistem 1 dan Sistem 2

Sistem 1 merupakan operasi otomatis, cepat dan membutuhkan usaha yang sedikit, oleh karena itu sistem 1 disebut sebagai berpikir cepat.

Contoh dari Sistem 1 misalnya:

  • Kegiatan yang rutin kita kerjakan sehari-hari
  • 3 x 3 = ….
  • Lengkapi kalimat ini, kaya atau …

Sistem 2 merupakan kebalikan dari Sistem 1, yaitu berpikir lambat, membutuhkan usaha yang ekstra dan tidak multitasking atau hanya bisa fokus pada satu hal.

Contoh dari kegiatan Sistem 2 misalnya:

  • Mengerjakan ujian kuliah
  • Mengerjakan laporan kerja
  • Mengerjakan tugas yang dikejar deadline atau diukur dengan waktu

Kedua sistem ini sama pentingnya dan diperlukan manusia untuk bertahan hidup.

Kita tidak bisa terus menggunakan sistem 2 karena membutuhkan energi sangat besar.

Sebisa mungkin kita menciptakan rutin dan mempermudah hidup kita dengan mengurangi hal hal yang tidak krusial dalam pengambilan keputusan, seperti misalnya memilih baju di pagi hari.

Oleh karena itu, banyak CEO perusahaan seperti Steve Jobs, Mark Zuckerberg yang mempunyai koleksi pakaian yang serupa atau bahkan dengan warna yang sama.

Trik ini banyak kemudian diikuti oleh banyak orang dan bukan tidak beralasan, melainkan supaya energi yang dibutuhkan untuk memilih pakaian dapat dialokasikan kepada hal yang lebih besar, seperti ide menciptakan terobosan baru atau membuat keputusan bisnis.

Ini merupakan langkah kita dalam menggunakan Sistem 1 dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan muncul ketika Sistem 1 mencoba memengaruhi pengambilan keputusan yang seharusnya membutuhkan Sistem 2.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kita sebagai manusia mempunyai kecenderungan untuk terlalu yakin dengan apa yang kita percayai kita ketahui, dan ketidakmampuan kita mengakui kadar ketidaktahuan kita serta ketidakpastian.

Kita mudah melebih-lebihkan pengetahuan kita mengenai dunia dan meremehkan peran faktor kebetulan dalam segala kejadian.

Review Buku Thinking, Fast and Slow

Sebagian besar isi buku ini membahas cara kerja Sistem 1 dan saling pengaruh antara Sistem 1 dan Sistem 2 dalam kita memberikan penilaian dan membuat keputusan.

Inti sistem 1 merupakan ingatan asosiatif, berpikir dengan perumpamaan, sebab-akibat, yang membangun penafsiran koheren mengenai apa yang terjadi di dunia kita serta kaya dengan proses-proses otomatis yang sering kali mendasari pemikiran intuitif.

Oleh karena itu Sistem 1 otomatis, mudah, dapat terus menerus dilakukan, dan tidak mengenal lelah.

Sementara Sistem 2 menuntut kita berpikir secara statistik dan berpikir tentang banyak hal sekaligus.

Ini adalah sesuatu yang tidak dirancang untuk dilakukan oleh Sistem 1.

Sistem 2 itu pintar, strategis, dan bisa dibilang malas karena membutuhkan usaha yang besar tidak hanya secara kognitif, melainkan juga fisik dan emosional.

Di dalam buku ini tidak hanya menjelaskan tentang percobaan dan teori yang dikeluarkan oleh Kahneman, melainkan juga dari banyak rekan kerjanya seperti Profesor Psikologi Keith Stanovich dan Richard West.

Mengapa Kamu Harus Membaca Buku Thinking, Fast and Slow

Daniel Kahneman sebagai penulis ini mencoba menjelaskan kepada kita bagaimana proses membuat keputusan dan mengapa terkadang kita membuat keputusan yang salah.

Sistem 1 itu rajin dan bekerja tanpa kenal lelah.

Dia mengenali situasi terutama yang serupa pernah terjadi, membaca emosi dan kesan yang ditangkap optik, supaya kita dapat mengenali situasi yang kurang menguntungkan buat kita.

Tapi dunia ini dipenuhi oleh banyak hal yang tidak kita ketahui dibandingkan yang kita tahu dan banyak hal yang di luar normal.

Ketika kita dihadapkan waktu untuk mengambil keputusan, kita harus mempertanyakan, menimbang, melihat dari perspektif yang berbeda, dan tidak kaget jika hasil diluar dugaan, karena dengan itu kita mengaktifkan Sistem 2.

Dengan membaca buku Thinking, Fast and Slow kita akan lebih mengerti bahwa untuk membuat keputusan yang paling cerdas, kita harus mencoba mengendalikan Sistem 1 dan tidak pernah tertipu dengan kesan pertama termasuk ketika menyangkut keputusan-keputusan bisnis.

Buku Thinking, Fast and Slow bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau