Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara agar Tidak Mudah Marah dan Lebih Sabar yang Sangat Jitu untuk Dilakukan

Kompas.com - 03/03/2022, 17:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Seni Menguasai Rasa Marah: How…
Pengarang: Kalani Niran
Penulis Okky Olivia
|
Editor Novia Putri Anindhita

Marah adalah emosi yang normal dan biasanya muncul saat seseorang menemukan ketidakadilan, merasa sedih dan kecewa, atau saat sesuatu tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi.

Walaupun setiap manusia berhak untuk merasa kecewa dan marah, tapi tidak semua kemarahan harus dilampiaskan di tempat umum karena akan melukai perasaan orang lain dan membuat kamu menyesal di kemudian hari.

Jadi daripada kamu dihantui rasa penyesalan, ada baiknya kamu mulai belajar untuk bisa mengendalikan emosi dan berusaha untuk jadi orang yang tidak gampang marah, karena selain bisa merugikan orang lain, marah juga akan berdampak pada kesehatanmu sendiri.

Berikut ini ada beberapa cara jitu yang bisa kamu lakukan untuk mengendalikan emosi dan membuat kamu jadi orang yang lebih sabar.

5 Cara Jitu agar Tidak Mudah Marah dan Lebih Sabar

1. Kenali Peristiwa yang Memicu Kemarahanmu

Daripada langsung marah dan meluapkan emosi di sembarang tempat, lebih baik kamu diam dan cobalah untuk bertanya kepada dirimu sendiri.

Marah biasanya disertai dengan tanda-tanda tertentu seperti badan terasa panas, jantung berdegup kencang, atau tiba-tiba seperti ada tenaga yang sangat kuat dalam diri kamu.

Setelah itu, kamu bisa mengidentifikasi dan menilai sebenarnya apa yang menyebabkan tanda-tanda kemarahan ini muncul, dari sini kamu akan lebih mengetahui langkah apa yang harus kamu lakukan dan kamu tidak lagi menjadi pribadi yang mudah marah.

2. Belajar Teknik Pernapasan

Saat kamu sedang marah, napasmu biasanya akan cenderung lebih pendek dan cepat, jadi cobalah untuk belajar teknik pernapasan yang baik supaya kamu tidak gampang melampiaskan emosi.

Cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dari hidung, kemudian keluarkan secara perlahan lewat mulut, lalu ulangi terus aktivitas ini sampai emosimu mereda.

Cara ini akan membuatmu lebih tenang dan bisa mendinginkan pikiran.

3. Tidur

Walaupun sering dianggap remeh, tapi tidur juga bisa menjadi salah satu cara untuk membuat tubuh dan pikiran kamu menjadi jauh lebih tenang, sehingga kamu tidak mudah menjadi orang yang pemarah.

Jika kamu masih kesulitan untuk tidur pulas dalam keadaan emosi, kamu bisa mencobanya dengan duduk atau berbaring supaya tekanan jantung dan aliran darah kamu bergerak lebih efektif sehingga kamu bisa jauh lebih rileks.

4. Cobalah untuk Berpikir Positif

Walaupun ada banyak sekali kejadian yang membuatmu merasa emosi, kamu harus tetap berusaha untuk berpikir positif dalam menanggapi segala situasi.

Misalnya saat kamu ditolak di sebuah perusahaan, kamu bisa coba untuk berpikir positif bahwa penolakan itu adalah tanda supaya kamu bisa memperbaiki diri dan meningkatkan skill yang kamu punya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pikiran yang positif ini bisa diibaratkan sebagai sebuah sugesti yang membuat hidup kamu lebih tenang dan bahagia.

5. Cobalah untuk Merelaksasi Otot

Untuk bisa menahan emosi yang menguasai diri, cobalah untuk melakukan relaksasi atau peregangan pada otot-otot yang tegang.

Kamu bisa mulai dengan menggerakan bahu ke belakang secara perlahan, kemudian putar leher searah atau berlawanan dengan jarum jam, dan lemaskan tungkai kaki dengan cara memutar, lalu coba lakukan aktivitas ini secara rutin.

Relaksasi atau peregangan otot ini sangat mudah untuk dilakukan di mana pun dan kapan pun karena punya dampak positif bagi tubuh, salah satunya membuat kamu lebih tenang dan bisa sedikit menahan emosi.

Demikianlah beberapa cara jitu yang bisa membantu kamu untuk jadi orang yang lebih sabar dan tidak mudah marah.

Jadi, mulai saat ini kamu harus selalu menyadari bahwa setiap tindakan yang kamu lakukan pasti ada konsekuensinya dan belajarlah untuk tidak memperburuk keadaan.

Kalau kamu masih merasa belum menemukan cara yang tepat untuk mengendalikan emosi yang kamu punya, mungkin kamu bisa menemukan cara lain dalam buku Seni Menguasai Rasa Marah: How To Overcome Your Anger Effect yang ditulis oleh Karani Niran dan buku Seni Mengendalikan Emosi yang ditulis oleh Claudia Sabrina.

Buku Seni Menguasai Rasa Marah: How To Overcome Your Anger Effect akan menjelaskan banyak hal tentang rasa marah, seperti pengertian, penyebab, dan risiko apa yang akan didapatkan oleh orang-orang yang mudah marah.

Jadi, secara tidak langsung buku ini akan membantu kamu sedikit lebih tenang dalam menghadapi masalah apapun yang terjadi dalam hidup.

Sementara itu, dalam buku Seni Mengendalikan Emosi kamu akan mengetahui dan memahami berbagai bentuk emosi yang dimiliki oleh manusia.

Dari sini kamu akan mulai belajar apa saja penyebab dan cara mengendalikan emosi yang berlebihan supaya kamu bisa menjalani hidup dengan lebih baik lagi.

Bagi kamu yang tertarik untuk membaca kedua buku ini, kamu bisa membelinyadi Gramedia.com atau membeli versi e-booknya melalui Gramedia Digital.

Kamu juga bisa dapatkan gratis voucher diskon yang bisa digunakan tanpa ada minimal pembelian. Yuk, langsung klik di sini untuk dapatkan vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau