Pengertian emosi adalah perasaan atau pemikiran yang intens terhadap suatu keadaan atau seseorang.
Emosi juga merupakan suatu kecenderungan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau dalam hal memberikan respon.
Usia remaja dikenal sebagai puncak dari perkembangan emosional karena pada masa ini seseorang akan mulai menghadapi masalah terkait penyesuaian diri terhadap tuntutan lingkungan dan masyarakat.
Pada masa ini pula, biasanya mulai timbul emosi-emosi baru yang sebelumnya tidak pernah dirasakan, seperti ketertarikan terhadap lawan jenis yang nantinya akan merembet pada emosi-emosi lainnya.
Karena itulah, sangat penting untuk memahami perkembangan emosi yang dialami di usia remaja ini.
Jika kamu adalah seorang remaja atau memiliki anak berusia remaja, yuk, simak lima faktor yang bisa memengaruhi perkembangan emosi remaja dan cara menyikapinya berikut ini.
Sebagai lingkungan yang terdekat, orang tua tentunya memiliki peran yang penting dalam perkembangan emosi remaja.
Kedekatan antara orang tua dan anak sejak dini akan memberikan pengaruh yang signifikan dalam perkembangan emosi ketika anak menginjak usia remaja.
Jika orang tua sering menghabiskan waktu bersama dan memberikan banyak pengalaman yang menyenangkan kepada anak, maka hal tersebut akan membantu dalam pembentukan karakter dan kematangan anak secara emosional.
Sebaliknya, jika orang tua jarang memberikan perhatian, hal ini akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap perkembangan emosi anak tersebut.
Intensitas komunikasi juga menjadi hal yang penting untuk menentukan apakah anak akan memiliki keterbukaan kepada orang tua atau cenderung memilih untuk menyimpan permasalahan yang mereka alami seorang diri.
Memiliki rasa empati yang tinggi merupakan salah satu hal penting yang perlu ditanamkan oleh orang tua kepada anak sejak dini.
Hal ini disebabkan karena dalam penerapan sikap empati akan berhubungan langsung dengan perasaan dan kematangan emosi seseorang.
Oleh karena itu, orang tua dapat mengasah dan mendukung kematangan emosi anak dengan cara melatihnya dalam berempati terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.
Ajarkan anak untuk memahami perasaan orang lain atau dengan cara memberinya contoh kasus agar sang anak dapat terlibat langsung ke dalamnya.
Hal ini akan memberikan dampak dalam mengontrol emosi marah yang sering kali dialami oleh seorang remaja jika mereka memiliki kepekaan yang tinggi terhadap orang lain.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Selain pengaruh dari orang tua di lingkungan rumah, adaptasi yang dialami seseorang dalam lingkup kelompok seperti teman-teman sekolah juga memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan emosi remaja.
Bagaimana mereka bergaul dan berinteraksi dengan teman, terutama yang memiliki sifat atau karakteristik yang berbeda dengannya, dapat membantu mereka untuk belajar mengenai toleransi.
Namun, memiliki lingkup pertemanan yang toxic juga dapat memengaruhi perkembangan emosi remaja ke arah yang kurang baik.
Oleh sebab itu, pastikan kamu memiliki lingkungan pertemanan yang baik, ya.
Menjadi aktif saat berpartisipasi dalam kegiatan kelompok juga dapat memengeruhi perkembangan emosi remaja seseorang.
Hal ini disebabkan karena untuk menjadi aktif menyampaikan pendapat dan tampil bicara di depan umum membutuhkan sebuah keberanian yang besar.
Semakin sering seseorang melakukannya, maka ia akan semakin terlatih untuk menghadapi perasaan takut dan gugup yang ia alami.
Hal ini kemudian juga akan berdampak terhadap kematangan emosionalnya.
Hampir setiap waktu kita selalu dituntut untuk memiliki emosi positif seperti senang, ceria, pengertian, memaafkan, dan masih banyak lagi.
Padahal tidak dapat dipungkiri jika terkadang kita juga memiliki emosi-emosi negatif seperti marah, sedih, dan kecewa.
Dengan menolak kehadiran emosi negatif, sering kali hal itu tidak menyelesaikan masalah dan justru hanya menumpuk emosi-emosi negatif tersebut sampai akhirnya emosi itu akan pecah.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk belajar menerima keberadaan emosi negatif ini sebagai suatu hal yang manusiawi untuk kamu miliki selama kamu bisa mengontrolnya dengan baik.
Nah, itulah kelima faktor yang memengaruhi perkembangan emosi remaja dan cara untuk menyikapinya.
Karena memiliki kepekaan terhadap lingkungan dan orang di sekitar merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi perkembangan emosi remaja, kamu juga bisa belajar mengenai hal ini dengan membaca buku Gesture yang ditulis oleh Zaka Putra Ramandani.
Melalui buku ini, penulis ingin mengajak pembacanya untuk melatih diri dengan lebih baik lagi dalam memahami orang lain melalui sikap atau perilaku yang mereka tunjukkan.
Novel yang ditulis dengan ringan ini cocok untuk dibaca oleh berbagai kalangan, termasuk oleh remaja.
Jika kamu tertarik untuk membaca bukunya, jangan lupa untuk membelinya dengan mudah melalui online di Gramedia.com.