Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waroeng Kemarang: Memori tentang Tamansuruh, Masa Kecil, dan Keluarga

Kompas.com - 28/01/2022, 15:00 WIB
Sumber Foto: Dok. Bhuana Ilmu Populer
Rujukan artikel ini:
Kembali Ke Desa
Pengarang: Oryza A. Wirawan
|
Editor Almira Rahma Natasya

“Aku ingin memakai sebuah nama yang mudah dikenali, dimengerti,

dan dipahami. Ada nilai-nilai dalam sebuah nama. Itulah mengapa

aku harus memilih nama yang orisinal dan tak menyerupai nama

di tempat lain. Obsesi terhadap tradisi Osing membawaku pada

satu nama yang disepakati keluarga, yaitu Kemarang. Tepatnya,

Waroeng Kemarang”.

Ini bahasa Osing yang berarti tempat nasi atau wakul.

Bagi suku Osing, kemarang adalah simbol kemakmuran dalam keluarga.

Setiap keluarga yang memiliki kemarang berarti kebutuhan makanannya selalu terpenuhi.

Kemarang juga identik dengan suasana persawahan produktif di desaku.

Nama itu semakin pas, karena mirip dengan nama dukuh yang menjadi lokasi tempat usaha kami, yaitu Dukuh Lemarang.

Waroeng Kemarang memang dibuka untuk kegiatan bisnis, terutama saat aku pensiun.

Namun penting untuk diketahui: tempat ini bukan sekadar rumah makan.

Ini juga ikhtiarku merawat kenangan.

Pensiun di Desa

Saat aku memutuskan kembali ke desa setelah pensiun, seluruh memori tentang Tamansuruh, masa kecil, keluarga, dan sekian momentum yang membentuk kehidupanku langsung terungkit kembali.

Itulah kenapa kemudian seluruh aktivitas dan ornamen di Waroeng Kemarang bertautan dengan nostalgia masa kecil dan remajaku saat tinggal di desa.

Aku ingin menjadikan kenangan-kenangan itu sebagai ikon restoran.

Aku merasa ada nilai dan citra tradisi Banyuwangi di dalam memori itu.

Persawahan dengan teraseringnya bagai menu utama di rumah makan Waroeng Kemarang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Suasana perdesaan seperti di Ubud, Bali, menjadi konsep utama Waroeng Kemarang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kuliner Banyuwangi kian komplit dengan kehadiran warung ini.

Waroeng Kemarang menyediakan menu khas Jawa Timur.

Bagi yang ingin berwisata kuliner, menyambangi warung ini rasanya komplet karena di sana tersedia beragam penganan.

Mulai sego tempong, rujak soto, pelasan, uyah asem, sego janganan, pecel pitik, kopi lethek, hingga sumping dan kucur.

Selain berkembara lidah, pelancong dapat memanfaatkan dekorasi rumah makan itu untuk berfoto.

Gaya bangunannya yang khas Jawa menjadi bingkai gambar yang unik.

Di bagian luar ruangan, warung ini dihiasi dengan taman-taman kecil.

Warung itu terdiri atas dua ruangan.

Bagian atas adalah ruangan semi-outdoor dengan bangunan menyerupai joglo.

Joglo itu diklaim menjadi rumah adat Osing—suku di Banyuwangi—terbesar.

Suasana Jawa kental terasa karena sepanjang warung buka, musik dan kesenian tradisional seperti angklung paglak, gandrung, barong, dan gamelan akan ditampilkan langsung.

Di balik Waroeng Kemarang ada sosok Wowok Meirianto dan Ririt Chryssantien, pemrakarsa sekaligus pemilik.

Wowok Meirianto, seorang anak desa di Banyuwangi yang dilahirkan dari seorang guru sekolah dasar negeri yang hidup di desa, dengan ekonomi pas-pasan.

Namun gemblengan disiplin dan kerja keras serta kreatif, selama ngekos untuk bersekolah di kota Banyuwangi dan kuliah di Surabaya, menjadikan ia meraih gelar insinyur.

Kemudian, ia merantau ke luar kota, luar Jawa, dan bertugas ke luar negeri, sebelum akhirnya pada usia ke-58, pensiun kembali ke desa di Banyuwangi.

Pengalaman Inspiratif untuk Kembali ke Desa

Kembali ke Desa berisi pengalaman-pengalaman terbaik (best practise) yang sangat inspiratif, kreatif, dan menarik, sehingga mampu bersaing dalam kehidupan di kota, di luar kota, bahkan luar negeri, sampai akhirnya pensiun, kembali ke desa, membuat usaha destinasi wisata kuliner, seni budaya, dan sejarah di desa tempatnya dibesarkan.

Kembali ke Desa bukan sekadar kisah nyata yang dapat menjadi pelajaran dan inspirasi, namun juga membangun dan mengangkat destinasi kuliner, seni, dan budaya di Banyuwangi.

Daya tarik utama pariwisata Indonesia adalah pariwisata berbasis budaya, diikuti dengan pariwisata berbasis alam dan pariwisata berbasis buatan manusia.

Semoga buku ini dan dapat dijadikan salah satu cerminan, motivasi, dan insipirasi bagi pembaca.

Buku Kembali ke Desa dapat dibeli di Gramedia.com. Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa ada minimal pembelian. Klik di sini untuk segera dapatkan vouchernya.

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau