Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara Terkaya di Asia, Negara Tetangga Salah Satunya

Kompas.com - 11/11/2024, 09:00 WIB
Negara Terkaya di Asia  Sumber Gambar: Freepik.com Negara Terkaya di Asia 
Rujukan artikel ini:
Kenapa, Ya? Juara : Fakta…
Pengarang: Elisabeth Marrou
|
Editor Ratih Widiastuty

Asia tidak cuman dikenal karena menjadi benua terluas di dunia saja, tapi juga mempunyai potensi kekayaan yang sangat melimpah.

Hal ini terbukti dengan deretan negara di Asia yang mampu menjadi negara kaya di dunia.

Negara-negara yang tergolong makmur ini memiliki ragam dalam kekuatan ekonomi serta lanskap politiknya, mulai dari negara kota kecil sampai ekonomi besar dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa.

Pasalnya, perekonomian di Asia merupakan salah satu perekonomian dengan tingkat pertumbuhan paling cepat di dunia.

Asia mampu mendorong momentum pertumbuhan global, tapi ketidakpastian global dan geopolitik menghambat momentum perekonomian.

Contohnya seperti perang Rusia-Ukraina, serangan Israel yang tiada henti-hentinya di Palestina, meningkatnya inflasi, dan tingginya suku bunga menjadi beberapa penyebab utama yang mengubah dinamika perekonomian dunia.

Meskipun kondisi ekonomi dunia sedang serba tidak pasti, kinerja perekonomian di Asia terhitung cukup baik.

Asia memiliki beberapa negara terkaya di dunia dengan produk domestik bruto (PDB) per kapita yang tinggi.

PDB per kapita merupakan jumlah pendapatan rata-rata masyarakat di negara tersebut dan biasanya dipakai untuk mengukur pertumbuhan ekonomi sebuah negara.

Lantas, negara-negara mana saja di Asia yang masuk dalam deretan negara terkaya? Berikut 5 negara terkaya di Asia.

5 Negara Terkaya di Asia

1. Singapura

Siapa yang menyangka jika negara tetangga Indonesia ini berhasil menduduki peringkat pertama sebagai salah satu negara terkaya di Asia.

Dikenal sebagai Kota Singa, perubahan dari Singapura selama abad ke-20 bisa dibilang sangat luar biasa.

Tidak mengherankan memang jika banyak investor yang tertarik untuk menanamkan modal di sana sebab siklus investasinya amat sangat kondusif.

Meskipun tidak mempunyai banyak sumber daya alam, tapi perekonomian Singapura mampu berkembang secara cepat karena didukung oleh transportasi, manufaktur, logistik, elektronik, teknik, produksi bahan kimia, dan bioteknologi.

Infrastrukturnya yang terbilang luar biasa serta standar hidup yang tinggi juga sudah mengubah Singapura menjadi destinasi wisata kelas atas.

2. Qatar

Pertumbuhan ekonomi Qatar mengalami kemajuan yang stabil sejak akhir tahun 1990-an.

Industri minyak yang menjadi andalan negara ini mampu berkembang pesat dan menjadi hal yang sangat penting sebab menjadi bahan bakar bagi negara-negara yang bergantung pada minyak seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sumber kekayaan Qatar kebanyakan bersumber dari sumber daya alamnya seperti minyak, gas, dan petrokimia yang melimpah.

Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan jumlah penduduknya yang hanya 2,8 juta jiwa saja.

3. Uni Emirat Arab

Di posisi ketiga ditempati oleh Uni Emirat Arab sebagai negara terkaya di Asia.

Kekayaan dari negara Timur Tengah ini berasal dari jumlah cadangan minyaknya yang melimpah.

Padahal, sebelum tahun 1950-an, Uni Emirat Arab justru mengandalkan sektor perikanan, pertanian, dan mutiara sebagai sumber pendapatan negara.

Walaupun produksi minyak masih menjadi ujung tombak sumber perekonomian bagi Uni Emirat Arab, tapi pemerintahnya sudah mengambil langkah-langkah untuk memperbanyak aliran pendapatan negara dengan melakukan investasi di bidang teknologi dan energi terbarukan.

4. Brunei Darussalam

Hampir mirip seperti Qatar, Brunei juga menjadikan cadangan minyak dan gas sebagai sumber perekonomian negara.

Apalagi sejak tahun 2020-an akibat perekonomian Asia Timur yang tengah kekurangan minyak amat membutuhkan lebih banyak impor minyak dari Brunei.

Walau Brunei memasok minyak dan gas ke negara tetangga, tapi sepertinya pertumbuhan ekonomi di Brunei saat ini tidak berkelanjutan dan kemungkinan akan mulai melambat dalam waktu dekat.

5. Bahrain

Walaupun Bahrain memiliki luas wilayah dan populasi yang kecil, tapi negara ini berhasil menjadi salah satu negara dengan ekonomi yang kuat di Asia.

Hal ini tentunya tidak terlepas dari kebijakan dan posisinya yang menguntungkan di Teluk Persia yang menjadikannya pemain kunci dalam sektor transportasi dan perdagangan.

Tidak hanya itu, Bahrain juga sudah banyak melakukan investasi dalam proyek-proyek infrastruktur seperti telekomunikasi dan transportasi.

Bahrain pun mempunyai cadangan minyak yang besar dan sangat dibutuhkan di seluruh dunia.

Tidak hanya tentang perekonomian, sebuah negara juga tentunya memiliki fakta-fakta menarik lainnya yang akan seru untuk dicari tahu.

Buku Kenapa, Ya? Juara: Fakta Seru tentang Negara di Dunia akan menjawab hampir 200 pertanyaan yang kerap ditanyakan oleh anak-anak.

Buku ini akan memberikan fakta-fakta menarik mulai dari alam, minuman, kehidupan manusia, flora dan fauna, dan masih banyak lagi.

Pesan dan beli bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau