Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriteria Kemiskinan Ekstrem: Definisi dan Faktor Penyebab Kemiskinan

Kompas.com - 11/12/2024, 16:00 WIB
 Kriteria Kemiskinan Ekstrem Sumber Gambar: Freepik.com Kriteria Kemiskinan Ekstrem
Rujukan artikel ini:
Mindset
Pengarang: Carol S. Dweck, Ph.d.
|
Editor Laila Wulanalfi

Kemiskinan ekstrem adalah kondisi ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar, mulai dari makanan, air bersih, sanitasi layak, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial.

Orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem sering kali menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan akses terhadap sumber daya yang diperlukan untuk bertahan hidup dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Secara global, standar yang digunakan untuk mendefinisikan kemiskinan ekstrem adalah hidup dengan kurang dari $1,90 per hari menurut Bank Dunia.

Angka ini mencerminkan garis batas minimum yang dianggap perlu untuk memenuhi kebutuhan dasar di berbagai belahan dunia.

Namun, kriteria ini tidak bersifat universal dan dapat bervariasi di setiap negara tergantung pada tingkat harga dan standar hidup setempat.

Di beberapa negara, garis kemiskinan ekstrem mungkin ditetapkan sedikit lebih tinggi atau lebih rendah, disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan sosial yang berlaku.

Kriteria Kemiskinan Ekstrem

1. Pendapatan Harian

Kriteria utama untuk mengidentifikasi kemiskinan ekstrem adalah pendapatan harian individu atau keluarga.

Jika pendapatan mereka kurang dari $1,90 per hari, mereka dikategorikan sebagai sangat miskin.

Di Indonesia, BPS menetapkan garis kemiskinan dengan menggunakan nilai yang disesuaikan dengan kondisi lokal.

2. Akses Terhadap Makanan

Orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem sering kali tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi minimum.

Kondisi ini tentu saja dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan atau kekurangan gizi.

Jika hal ini terjadi pada anak-anak maka akan sangat memengaruhi tumbuh kembang anak karena anak mengalami kekurangan berat badan.

Kekurangan gizi ini juga dapat membuat lemahnya kekebalan tubuh sehingga membuat rentan sakit.

3. Kondisi Tempat Tinggal

Individu atau keluarga dalam kemiskinan ekstrem seringkali tinggal di tempat yang tidak layak, seperti gubuk atau tempat tinggal sementara yang tidak memiliki fasilitas dasar seperti air bersih, sanitasi, dan listrik.

4. Akses Terhadap Pendidikan

Anak-anak dari keluarga miskin ekstrem cenderung tidak memiliki akses ke pendidikan yang layak.

Ini disebabkan oleh kurangnya dana untuk membayar biaya sekolah, membeli buku, atau seragam, dan kebutuhan lain yang terkait dengan pendidikan.

5. Layanan Kesehatan

Akses terhadap layanan kesehatan adalah salah satu indikator utama kemiskinan ekstrem.

Mereka yang berada dalam kategori ini seringkali tidak mampu membayar biaya perawatan medis atau membeli obat-obatan, yang menyebabkan mereka lebih rentan terhadap penyakit.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Faktor Penyebab Kemiskinan Ekstrem

1. Pengangguran dan Kurangnya Kesempatan Kerja

Ketidakmampuan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak adalah salah satu penyebab utama kemiskinan ekstrem.

Kurangnya keterampilan, pendidikan, dan akses terhadap pasar kerja memperparah kondisi ini.

2. Pendidikan yang Rendah

Pendidikan yang rendah atau tidak adanya akses terhadap pendidikan berkualitas membatasi kesempatan seseorang untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Pendidikan yang rendah juga seringkali terkait dengan pekerjaan berupah rendah dan ketidakstabilan ekonomi.

3. Ketimpangan Ekonomi

Ketimpangan distribusi pendapatan di dalam masyarakat dapat menyebabkan sebagian besar kekayaan terkonsentrasi pada kelompok tertentu, sementara yang lainnya hidup dalam kemiskinan.

4. Kesehatan yang Buruk

Masalah kesehatan yang kronis dapat menguras sumber daya finansial dan menyebabkan seseorang jatuh dalam kemiskinan.

Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan memperburuk situasi ini.

5. Faktor Lingkungan dan Sosial

Kondisi lingkungan seperti bencana alam dan konflik sosial juga dapat mendorong orang ke dalam kemiskinan ekstrem.

Kehilangan tempat tinggal, aset, dan sumber penghasilan akibat bencana atau konflik dapat mengakibatkan kemiskinan mendalam.

Nah, itulah beberapa gambaran tentang kriteria kemiskinan ekstrem dan berbagai faktor yang memengaruhinya.

Kita bisa melihat bahwa kemiskinan ekstrem bukan hanya soal kurangnya uang, tapi juga soal akses ke kebutuhan dasar yang sangat penting.

Mulai dari makanan, tempat tinggal, hingga pendidikan dan kesehatan, semuanya berperan dalam menentukan kualitas hidup seseorang.

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk keluar dari kemiskinan, salah satunya yaitu dengan mengubah pola pikir.

Pola pikir sangat memengaruhi seseorang dalam berbuat dan berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah, diharapkan dengan pola pikir yang tepat seseorang dapat menemukan jalan keluar untuk masa depan yang lebih baik.

Buku Mindset yang ditulis oleh Carol S. Dweck, Ph.d. menjelaskan bagaimana keyakinan atas kemampuan yang kita miliki sangat berpengaruh terhadap cara kita belajar dan menentukan pilihan di dalam kehidupan.

Buku ini juga mengajarkan bahwa pola pikir kita bukan hanya akan menentukan apa saja yang ingin kita capai, tetapi juga bagaimana respons dan sikap kita terhadap suatu tantangan, kesulitan, serta kegagalan.

Tidak hanya teori, buku ini juga memberikan panduan praktis tentang bagaimana mengubah pola pikir dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dapatkan bukunya segera hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau