Mempunyai anak bukanlah perkara yang mudah karena selain harus mempersiapkan dana untuk pendidikan dan kebutuhan mereka, dibutuhkan pula cara mendidik yang tepat agar mampu membentuk karakter anak menjadi lebih baik.
Pasalnya, banyak sekali orangtua yang memiliki anal tidak memikirkan hal ini sehingga justru malah mendidik anak dengan cara yang kurang tepat.
Salah satu hal yang menunjang keberhasilan seorang anak adalah lingkungan yang tepat melalui kebiasaan dan pendidikan yang diberikan oleh keluarga.
Apabila sejak lahir sang anak dibesarkan dalam lingkungan yang banyak menuntut dan penuh tekanan, jangan harap jika anak tersebut bisa bahagia atau mampu meraih kesuksesan.
Banyak sekali stigma yang salah dalam mendidik anak yang nahasnya sudah mengakar sangat kuat dalam membentuk karakter yang tidak boleh gagal sama sekali.
Anak-anak dituntut harus selalu memberikan nilai yang sempurna untuk bisa mendapatkan pujian dari orang tua mereka.
Sebaliknya, apabila mereka melakukan kesalahan ataupun gagal dalam suatu hal, orangtua mulai mengkritik sang anak karena tidak mampu mendapatkan hasil terbaik.
Anak-anak pun menjadi tertekan akibat beban yang disematkan pada pundak mereka yang justru malah membuat mereka menjadi hilang arah.
Kegagalan sering kali dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindari sehingga banyak orangtua yang menekankan pada anak mereka untuk terus menjadi yang terbaik tanpa pernah gagal sama sekali.
Kontradiksi ini tentu saja sudah tidak masuk akal karena bagaimana bisa menjadi yang terbaik jika belum pernah merasakan kegagalan dalam hidup mereka.
Dituntut untuk selalu menghasilkan yang terbaik adalah bumerang yang akan menyerang anak-anak karena mereka merasa terbebani dengan ekspektasi yang tidak masuk akal tersebut.
Kegagalan hadir sebagai sebuah pembelajaran yang akan menambah pengalaman serta sudut pandang anak agar bisa meraih kesuksesan.
Faktanya, banyak orang-orang sukses di luar sana yang mengalami banyak kegagalan sebelum mendapatkan kesuksesan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Dari kegagalan-kegagalan tersebut akan memberikan sebuah pengalaman berharga untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang mampu bekerja keras, menghargai proses, dan mendapatkan wawasan baru.
Membiarkan anak untuk gagal bukanlah sebuah pengabaian, tapi justru merupakan bentuk pendidikan yang akan menjadikan mereka sosok yang lebih kuat dan mau belajar supaya bisa mendapatkan apa yang diinginkan.
Mengkritik anak yang mengalami kegagalan hanya akan menambah beban bagi mereka dan menjadi takut untuk gagal, sehingga kesuksesan pun semakin menjauh.
Cara orangtua dalam mendidik anak yang kerap mengkritik apabila mengalami kesalahan dan kegagalan merupakan pengaruh dari budaya pendidikan dan media yang mengagung-agungkan konsep keberhasilan tanpa pernah melihat proses di belakangnya.
Anak-anak selalu diarahkan untuk suatu hal yang belum tentu mereka sukai sehingga banyak kesempatan yang mengajarkan kegagalan dan kesalahan yang terlewatkan.
Kesalahan dan kegagalan yang menghiasi kehidupan anak sejatinya mampu membuat mereka untuk memahami apa sebenarnya yang mereka inginkan dalam kehidupan ini.
Dituntut untuk selalu benar dan berhasil dengan barometer nilai ujian atau mata pelajaran sebenarnya hanya menambah tingkat stres anak yang malah mengganggu psikologis mereka.
Mengarahkan anak untuk berani mencoba berbagai macam hal beserta dengan kesalahan dan kegagalan di dalamnya malah akan membuat mereka semakin mengeksplorasi diri untuk menemukan versi terbaik dari diri mereka.
Kesalahan dan kegagalan merupakan bagian dari usaha serta kerja keras yang dapat menciptakan kesuksesan jika bisa dilewati dalam setiap fase kehidupan.
Untuk lebih memahami prinsip-prinsip kehidupan yang tepat dalam menjalani hidup, maka buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat bisa dijadikan sumber insight yang tepat.
Beberapa prinsip kehidupan yang ada di dalam buku ini bisa dijadikan inspirasi dalam mendidik anak untuk bisa lebih memahami cara hidup yang lebih waras dan bahagia.
Pasalnya, kehidupan saat ini justru malah dipenuhi dengan tipu daya yang membuat interaksi antara anak dan orangtua terasa berjarak hanya demi memuaskan ekspektasi orang-orang di sekitar kita.
Dapatkan bukunya di Gramedia.com.