Dalam hidup ini, kebanyakan dari kita selalu merasa takut gagal karena stigma atau penilaian yang akan diterima jika tidak mampu terlihat berhasil di dalam komunitas.
Kegagalan seakan menjadi momok paling menakutkan untuk dijalani apabila tidak dapat mencapai apa yang dituju sehingga membuat setiap usaha yang dilakukan terasa sia-sia belaka.
Dibutuhkan kesadaran dan pemahaman yang tepat untuk dapat menerima kegagalan sebagai sebuah proses panjang dalam kehidupan untuk membuat diri kita menjadi lebih maju dan tahan banting dengan setiap tekanan serta tuntutan duniawi.
Pasalnya, tidak pernah ada kesuksesan jika sebelumnya tidak merasakan kegagalan terlebih dahulu karena proses yang diajarkan dalam sebuah kegagalan merupakan pelajaran berharga untuk memandang serta menjalani kehidupan dengan cara yang lebih bijak lagi.
Perasaan putus asa dan ingin menyerah mungkin lumrah kita temukan saat menghadapi kegagalan, tapi menghindari masalah alih-alih menghadapinya justru malah akan membuat kegagalan berhasil menghancurkan kita.
Dibutuhkan sudut pandang yang lain untuk memaknai sebuah kegagalan sebagai jalan untuk maju sehingga bisa kita hadapi dan terima dengan lebih bijak serta lapang dada.
Kegagalan akan selalu mewarnai usaha setiap insan, tak terkecuali orang terkenal dan berpengaruh sekalipun, salah satunya seperti blogger dan penulis buku terlaris versi New York Times dan Globe and Mail, Mark Manson.
Siapa yang menyangka jika penulis buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat ini juga pernah mengalami masa sulit dan kegagalan dalam hidupnya.
Mark Manson justru memaknai kegagalan dalam hidupnya sebagai sebuah keberuntungan karena lewat masalah yang timbul dirinya mampu menemukan jalan untuk maju.
Ketika lulus perguruan tinggi pada tahun 2007, saat itu bertepatan pula dengan jatuhnya keuangan Amerika Serikat beserta Resesi Besar yang terjadi.
Bisa dibayangkan, bagaimana Manson akan memasuki persaingan dunia kerja paling menyeramkan selama 80 tahun terakhir.
Saat itu malah Manson harus tidur di sofa temannya sambil mengerjakan beberapa pekerjaan sambilan sebelum menemukan pekerjaan sungguhan yang mampu membiayai kehidupannya.
Akan tetapi, Manson malah memandang kegagalannya dalam memasuki dunia kerja sebagai suatu keberuntungan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Pasalnya, dia dapat membangun kariernya dari nol untuk secara perlahan-lahan belajar memperbaiki kehidupannya menjadi jauh lebih baik lagi.
Kegagalan sendiri merupakan sebuah konsep yang relatif tergantung dari cara setiap orang dalam melihatnya.
Maka ketika kita gagal dalam melakukan atau mengerjakan sesuatu belum tentu hal tersebut menjadi sebuah kegagalan yang menghancurkan kehidupan jika kita dapat mengubah perspektif akan kegagalan tersebut sebagai sebuah jalan menuju kesuksesan.
Tidak dapat dipungkiri, ketakutan yang kita rasakan akan kegagalan memang sudah ditanamkan sejak dini melalui sistem pendidikan yang menilai dengan ketat menurut kinerja dan memberi hukuman kepada siapa saja yang tidak memiliki hasil yang baik.
Hal ini tentu saja menciptakan insting untuk bertahan dengan cara menghindari kegagalan, yang bahwasanya kegagalan justru merupakan proses kehidupan untuk menuju kehidupan yang lebih maju.
Tidak hanya sistem pendidikan, peran orang tua dalam membentuk ketakutan akan kegagalan pun cukup besar.
Biasanya orang tua akan memaksa dan gemar memberi kritikan supaya anak tidak banyak merasakan kegagalan.
Sebaliknya orang tua justru malah menghukum anak mereka yang mencoba berbagai hal baru atau yang tidak sesuai dengan pandangan mereka.
Terakhir, ada peran media massa yang dengan masifnya memperlihatkan berbagai macam kesuksesan serta kemasyhuran yang tidak dibarengi dengan menunjukkan proses ribuan jam usaha dan monoton dalam mencapai kesuksesan tersebut.
Maka dari itu, jangan pernah merasa takut akan kegagalan karena kegagalan merupakan bagian dari kesuksesan yang akan membuat kita menjadi lebih menghargai proses dan usaha.
Bangkit dari kegagalan mesti dilakukan jika ingin mendapatkan kehidupan yang lebih maju dan bermakna.
Prinsip ini pun turut dibahas oleh Mark Manson dalam buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat yang memberikan pendekatan yang waras untuk menjalani hidup yang lebih baik.
Agar bisa memperoleh insight dan wawasan yang lebih luas, yuk, segera miliki bukunya dengan memesannya di Gramedia.com.