Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkit dari Kegagalan, Cara Tepat untuk Lebih Maju

Kompas.com - 02/06/2023, 19:00 WIB
 Bangkit dari Kegagalan  Sumber Gambar: Freepik.com Bangkit dari Kegagalan 
Rujukan artikel ini:
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo…
Pengarang: Mark Manson
|
Editor Ratih Widiastuty

Dalam hidup ini, kebanyakan dari kita selalu merasa takut gagal karena stigma atau penilaian yang akan diterima jika tidak mampu terlihat berhasil di dalam komunitas.

Kegagalan seakan menjadi momok paling menakutkan untuk dijalani apabila tidak dapat mencapai apa yang dituju sehingga membuat setiap usaha yang dilakukan terasa sia-sia belaka.

Dibutuhkan kesadaran dan pemahaman yang tepat untuk dapat menerima kegagalan sebagai sebuah proses panjang dalam kehidupan untuk membuat diri kita menjadi lebih maju dan tahan banting dengan setiap tekanan serta tuntutan duniawi.

Pasalnya, tidak pernah ada kesuksesan jika sebelumnya tidak merasakan kegagalan terlebih dahulu karena proses yang diajarkan dalam sebuah kegagalan merupakan pelajaran berharga untuk memandang serta menjalani kehidupan dengan cara yang lebih bijak lagi.

Perasaan putus asa dan ingin menyerah mungkin lumrah kita temukan saat menghadapi kegagalan, tapi menghindari masalah alih-alih menghadapinya justru malah akan membuat kegagalan berhasil menghancurkan kita.

Dibutuhkan sudut pandang yang lain untuk memaknai sebuah kegagalan sebagai jalan untuk maju sehingga bisa kita hadapi dan terima dengan lebih bijak serta lapang dada.

Bangkit dari Kegagalan ala Mark Manson

Kegagalan akan selalu mewarnai usaha setiap insan, tak terkecuali orang terkenal dan berpengaruh sekalipun, salah satunya seperti blogger dan penulis buku terlaris versi New York Times dan Globe and Mail, Mark Manson.

Siapa yang menyangka jika penulis buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat ini juga pernah mengalami masa sulit dan kegagalan dalam hidupnya.

Mark Manson justru memaknai kegagalan dalam hidupnya sebagai sebuah keberuntungan karena lewat masalah yang timbul dirinya mampu menemukan jalan untuk maju.

Ketika lulus perguruan tinggi pada tahun 2007, saat itu bertepatan pula dengan jatuhnya keuangan Amerika Serikat beserta Resesi Besar yang terjadi.

Bisa dibayangkan, bagaimana Manson akan memasuki persaingan dunia kerja paling menyeramkan selama 80 tahun terakhir.

Saat itu malah Manson harus tidur di sofa temannya sambil mengerjakan beberapa pekerjaan sambilan sebelum menemukan pekerjaan sungguhan yang mampu membiayai kehidupannya.

Akan tetapi, Manson malah memandang kegagalannya dalam memasuki dunia kerja sebagai suatu keberuntungan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pasalnya, dia dapat membangun kariernya dari nol untuk secara perlahan-lahan belajar memperbaiki kehidupannya menjadi jauh lebih baik lagi.

Kegagalan sendiri merupakan sebuah konsep yang relatif tergantung dari cara setiap orang dalam melihatnya.

Maka ketika kita gagal dalam melakukan atau mengerjakan sesuatu belum tentu hal tersebut menjadi sebuah kegagalan yang menghancurkan kehidupan jika kita dapat mengubah perspektif akan kegagalan tersebut sebagai sebuah jalan menuju kesuksesan.

Bangkit dari Kegagalan dan Rasa Takut

Tidak dapat dipungkiri, ketakutan yang kita rasakan akan kegagalan memang sudah ditanamkan sejak dini melalui sistem pendidikan yang menilai dengan ketat menurut kinerja dan memberi hukuman kepada siapa saja yang tidak memiliki hasil yang baik.

Hal ini tentu saja menciptakan insting untuk bertahan dengan cara menghindari kegagalan, yang bahwasanya kegagalan justru merupakan proses kehidupan untuk menuju kehidupan yang lebih maju.

Tidak hanya sistem pendidikan, peran orang tua dalam membentuk ketakutan akan kegagalan pun cukup besar.

Biasanya orang tua akan memaksa dan gemar memberi kritikan supaya anak tidak banyak merasakan kegagalan.

Sebaliknya orang tua justru malah menghukum anak mereka yang mencoba berbagai hal baru atau yang tidak sesuai dengan pandangan mereka.

Terakhir, ada peran media massa yang dengan masifnya memperlihatkan berbagai macam kesuksesan serta kemasyhuran yang tidak dibarengi dengan menunjukkan proses ribuan jam usaha dan monoton dalam mencapai kesuksesan tersebut.

Maka dari itu, jangan pernah merasa takut akan kegagalan karena kegagalan merupakan bagian dari kesuksesan yang akan membuat kita menjadi lebih menghargai proses dan usaha.

Bangkit dari kegagalan mesti dilakukan jika ingin mendapatkan kehidupan yang lebih maju dan bermakna.

Prinsip ini pun turut dibahas oleh Mark Manson dalam buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat yang memberikan pendekatan yang waras untuk menjalani hidup yang lebih baik.

Agar bisa memperoleh insight dan wawasan yang lebih luas, yuk, segera miliki bukunya dengan memesannya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau