Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hiraukan Pendapat Buruk Orang Lain Melalui Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

Kompas.com - 16/12/2021, 13:00 WIB
Sumber Foto: instagram.com/grasindo_id
Rujukan artikel ini:
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo…
Pengarang: Mark Manson
|
Editor Almira Rahma Natasya

Kehidupan sering kali menuntut kita untuk memikirkan banyak hal yang pada akhirnya membuat overthinking dan menciptakan rasa khawatir, cemas, serta takut yang memicu perasaan tidak bahagia dalam menjalani hidup.

Pada kenyataannya, kita tidak harus selalu memikirkan semua hal yang terjadi atau berlangsung dalam kehidupan yang kita jalani, karena tidak semua hal tersebut layak untuk mendapatkan perhatian dan energi yang kita miliki.

Salah satu hal yang kerap menyita perhatian dan menguras tenaga adalah pendapat orang lain terhadap diri kita, yang jika dipikirkan dan ditelaah lebih jauh, isi hati dan pikiran orang lain tidak dapat kita kontrol atau kendalikan, sehingga bukan menjadi urusan dan tanggung jawab kita.

Oleh karena itu, Mark Manson ingin membagikan pandangan dan pengalaman pribadinya mengenai hal-hal tidak penting yang tidak layak mendapat perhatian kita.

Manson ingin menekankan jika hidup tidak hanya perihal pendapat orang lain, tapi ada hal sederhana dan jauh lebih penting serta mendesak yang layak untuk kita pikirkan.

Maka dari itu, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat adalah buku yang akan membuka wawasan kamu tentang cara menjalani hidup, yang mungkin selama ini salah dan terasa kontradiktif.

Ulasan Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

Buku ini sering kali diperbincangkan karena memiliki judul yang memang bisa dibilang frontal dan kontroversial.

Boleh dibilang, judul buku ini dapat menjadi daya tarik yang membuat pembaca merasa penasaran dengan isi buku yang dari judulnya saja sudah terdengar berani.

Mark Manson ingin menyampaikan bagaimana seharusnya cara menjalani kehidupan berdasarkan pengalaman hidupnya sendiri dengan menghadirkan kontradiksi yang kerap muncul dalam buku-buku self-improvement.

Opini Mark Manson mungkin akan terdengar kontroversial, namun jika dilihat secara lebih teliti, buku ini seperti ingin menampar pembaca dengan fakta dan kondisi nyata kehidupan yang sebenarnya.

Melalui tulisannya yang blak-blakan, Mark Manson mampu memperlihatkan karakter asli dirinya di sini tanpa berusaha untuk menjadi fake.

Mark Manson menyoroti banyak kesalahan yang selalu kita lakukan dalam kehidupan, di mana biasanya opini orang lain teramat begitu penting untuk dipikirkan dan direalisasikan. Realitanya, itu semua malah membuat kita menjadi menderita dan tidak bahagia.

Kita sering terperangkap dalam nilai kehidupan yang salah, yang menghadirkan serangkaian rentetan lingkaran setan yang tidak berkesudahan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Padahal kita sebenarnya bisa memilih dan memegang nilai kehidupan yang jauh lebih sederhana agar bisa merasakan makna dari kebahagiaan yang sebenarnya.

Terlalu Banyak Memedulikan Banyak Hal

Menurut Mark Manson, kehidupan yang tidak bahagia diawali dengan terlalu banyak memikirkan dan memedulikan banyak hal yang malah membebani pikiran dan menguras tenaga, baik secara fisik maupun mental.

Salah satu contoh nyata yang kerap kita pikirkan dan pedulikan adalah pendapat orang lain tentang kehidupan kita yang biasanya menuntut untuk menjadi palsu dan berpura-pura hanya untuk dapat diterima dan dianggap.

Mark Manson memberikan solusi untuk masalah ini, yakni dengan bersikap bodo amat akan pendapat dan penilaian orang lain, karena kita memang tidak bisa mengendalikan perasaan mereka.

Cukup pikirkan dan pedulikan hal yang sederhana dan berguna, yang bisa membuat kita nyaman dan bahagia tanpa tergantung pada opini orang lain, sehingga kita bisa menjadi diri sendiri.

Tren Menjadi Korban

Tidak hanya perihal memikirkan banyak hal, Mark Manson juga menyoroti tren menjadi korban yang mulai menggeliat dalam diri banyak orang agar mendapatkan perhatian.

Tren menjadi korban ini bisa memunculkan perasaan lingkaran setan yang membuat hidup menjadi tidak bahagia dan penuh dengan derita.

Jika memang benar kita menjadi “korban” dalam ketidakadilan hidup ini, bukan dengan cara mengeluh dan mencari perhatian untuk menyelesaikannya karena masih ada banyak orang yang lebih menderita dari pada diri kita.

Mark Manson menekankan jangan pernah berharap untuk hidup tanpa masalah, karena masalah hadir bukan untuk dihindari, tapi dihadapi dan diselesaikan.

Terima setiap masalah dengan keadaan yang siap dan lapang dada agar kita mampu menyelesaikannya tanpa harus mengeluh karenanya.

Mark Manson mampu menyampaikan gagasannya akan sudut pandang kehidupan melalui definisi bodo amat yang bukan berarti cuek akan semua aspek kehidupan, tapi menyeleksi mana yang harus dipikirkan dan mana yang harus dihiraukan.

Buku ini diperuntukkan untuk pembaca dewasa yang sudah berumur tujuh belas tahun ke atas karena ada beberapa bagian yang terasa kasar dan vulgar.

Buku ini dapat kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau