Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Menjadi Orang yang Bodo Amat, Bukan Berarti Antipati Terhadap Semua Hal

Kompas.com - 21/01/2022, 12:00 WIB
Sumber Foto: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo…
Pengarang: Mark Manson
|
Editor Ratih Widiastuty

Opini atau pendapat dari orang lain biasanya menjadi alasan yang kuat untuk kita dalam menjalankan kehidupan agar bisa dipandang dan diterima sesuai standar masyarakat serta lingkungan.

Standar-standar yang ditetapkan oleh masyarakat ini biasanya membuat sebagian besar orang yakin jika terdapat kebahagiaan di dalamnya karena setelah kita mampu mencapai standar tersebut, biasanya akan ada penerimaan dari lingkungan.

Standar yang diminta biasanya tidak jauh dari status akan berbagai bidang kehidupan, seperti asmara, materi, hingga fisik yang seolah-olah jika kita tidak bisa memenuhi standar tersebut, hidup kita terkesan menyedihkan di mata mereka.

Faktanya, standar yang ada dan opini orang-orang bukanlah sebuah barometer dalam menjalankan kehidupan yang bermakna dan bahagia, karena yang ada di dalamnya hanya berupa tekanan yang tiada habisnya.

Bayangkan saja, saat kita sudah memenuhi satu standar yang ada, seperti menikah, tidak lama kemudian opini menekankan kita untuk segera memiliki anak, dan terus berlanjut hingga tidak ada ujungnya.

Oleh karena itu, diperlukan sikap bodo amat untuk melindungi diri kita dari standar serta opini orang-orang yang bisa dibilang merupakan mindset yang sempit dan tidak relevan bagi semua orang.

Namun, bodo amat di sini bukan berarti cuek akan segala hal, tapi kita hanya tidak memedulikan hal yang kurang berguna dan malah membuat kita tertekan. Berikut enam cara menjadi orang yang bodo amat.

6 Cara Menjadi Orang yang Bodo Amat

1. Menyaring Hal-hal Penting Saja yang Layak untuk Diperhatikan

Sering kali, kita malah terjebak dengan berbagai hal atau permasalahan yang hadir, sehingga benak mencoba untuk menampung semua itu.

Pada akhirnya, tidak ada satu pun masalah yang terselesaikan, karena terlalu banyak fokus yang terbagi, bahkan untuk hal remeh dan tidak penting.

Kehidupan memang memberikan banyak masalah, tapi cobalah untuk mulai menyaring masalah-masalah tersebut hingga hanya tersisa hal yang patut untuk kita pikirkan dan selesaikan, sehingga tidak menyebabkan stres yang berkepanjangan.

2. Menjauh dan Menghilang Sejenak dari Orang-orang

Ada kalanya orang-orang di sekitar kita malah bisa menjadi faktor yang paling banyak menguras energi dan emosi, apalagi yang kerap beropini buruk dan menekan, sehingga tidak ada salahnya untuk kamu menghilang dan menjauh dari orang-orang tersebut untuk bisa menenangkan pikiran dan perasaan.

Ambil jeda sejenak dari tuntutan kehidupan yang tidak ada habisnya, tanpa perlu merasa bersalah akan pilihan kamu untuk menjauh dan menghilang untuk sementara waktu.

Jika kamu terus memikirkan apa yang orang lain inginkan, mereka tidak akan pernah terpuaskan.

3. Stop Overthinking dan Selalu Merasa Cemas Akan Hal Apa Pun

Masalah akan selalu hadir dalam kehidupan, terutama yang disebabkan oleh sesama manusia, seperti ekspektasi orang lain terhadap diri kamu, sehingga biasanya kamu berusaha mencoba untuk memuaskan keinginan mereka.

Sekarang, berhenti untuk mencoba mengendalikan perasaan mereka dan terima sesuatu yang tidak dapat kamu kendalikan dengan lapang dada, karena semua hal yang tidak dapat kamu kendalikan bukan menjadi urusan kamu sampai membuat overthinking dan merasa khawatir.

4. Pikiran Apa yang Kamu Inginkan, Bukan Apa yang Orang Lain Harapkan

Tidak selamanya memikirkan diri sendiri itu selalu egois, kamu berhak mementingkan apa yang kamu inginkan dan membuat bahagia, alih-alih memuaskan harapan orang lain yang bisa dibilang bukanlah kewajiban kamu untuk memenuhi kebahagiaan orang lain.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kebahagiaan setiap manusia adalah tanggung jawab diri mereka sendiri, sehingga tidak ada alasan untuk kamu merasa bersalah ataupun kecewa saat tidak mampu membahagiakan atau memuaskan keinginan mereka.

5. Jangan Terlibat Terlalu Dalam dengan Masalah Orang Lain

Usahakan untuk tidak terlalu ikut campur dengan permasalahan orang lain karena jika kamu terlalu mendalam mencampuri masalah orang lain, biasanya kamu malah akan terjebak di dalamnya, sehingga hanya akan ikut terseret secara berlarut-larut.

Memberikan saran dan solusi tidaklah dilarang saat teman atau keluarga meminta bantuan.

Tapi perlu diingat, jangan terlalu mendalam saat berusaha membantu, karena siapa tahu mereka hanya butuh didengarkan saja.

6. Fokus pada Tujuan yang Ingin Dicapai

Tujuan hidup yang berusaha kamu capai membutuhkan fokus dan usaha yang tidak sedikit, sehingga dibutuhkan kerja keras dan konsistensi selama prosesnya dan tidak ada waktu untuk menghiraukan orang lain.

Semakin tinggi tujuan yang ingin dicapai, semakin besar pula usaha dan fokus yang diperlukan.

Maka, sudah dipastikan tidak akan ada ruang dan waktu untuk memedulikan hal-hal buruk dari orang lain yang justru malah akan menghambat prosesnya.

Memang diperlukan keberanian ketika akan menjadi orang yang bodo amat karena akan ada banyak orang yang menganggap kamu egois dan tidak sesuai dengan harapan mereka.

Namun, bukan berarti menjadi bodo amat itu buruk, justru dengan bersikap cuek terhadap ekspektasi orang lain yang berlebihan, kamu akan lebih mampu menikmati hidup yang bahagia dan bermakna.

Buku rekomendasi yang satu ini akan cocok kamu baca dan bisa menjadi sumber inspirasi untuk menjadi orang yang bodo amat dalam artian yang positif.

Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat yang ditulis oleh Mark Manson adalah buku yang ditulis berdasarkan pengalaman penulis yang merasa jika memenuhi harapan orang lain secara terus-menerus bukanlah pilihan hidup yang membahagiakan.

Banyak sekali yang membelenggu kita selama berusaha untuk tampil sesuai dengan standar masyarakat, yang boleh dikata hanya berupa tekanan dan sumber ketakutan.

Mungkin, isi buku ini akan terasa kontradiktif dengan buku-buku self improvement yang ada, tapi jika dibaca secara saksama, isinya memang ada benarnya dan tidak salah untuk menjadi orang yang bodo amat.

Buku ini bisa kamu beli di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau