Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Hal Salah Kaprah yang Menghambat Kebahagiaan Menurut Buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat

Kompas.com - 07/01/2022, 16:00 WIB
Sumber Gambar: instagram.com/fahrirasihan
Rujukan artikel ini:
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo…
Pengarang: Mark Manson
|
Editor Almira Rahma Natasya

Hidup yang bahagia dan lebih baik adalah harapan bagi semua orang untuk merasakan kehidupan yang jauh lebih bermakna dan berkualitas untuk dijalani.

Namun, sering kali muncul beberapa hal yang sepertinya secara tidak langsung menjadi sebuah “aturan” yang harus dipatuhi jika ingin mendapatkan kehidupan yang bahagia menurut pandangan banyak orang.

Nyatanya, “aturan” yang memaksakan pakem-pakem khusus untuk diikuti ini, ternyata malah hanya membawa kita pada tekanan, keterpaksaan, dan ketidakbahagiaan yang menutup potensi diri kita yang sesungguhnya.

Berusaha tampil lebih menarik, unggul, hingga superior seakan menjadi naluri yang ditanamkan agar orang lain bisa melihat kehebatan dan kebahagiaan kita yang pada dasarnya hanya berlandaskan kepalsuan.

Hidup di bawah bayang-bayang pendapat orang lain tidaklah menyenangkan apalagi dapat disebut membahagiakan, yang ada hanya membawa petaka, siksa, dan derita.

Mark Manson menunjukkan beberapa hal salah kaprah yang kerap kita praktikkan dalam hidup yang malah membawa penderitaan di dalam bukunya yang berjudul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.

Hal Salah Kaprah yang Menghambat Kebahagiaan

1. Pendapat Orang Lain Itu Penting agar Dapat Diterima Lingkungan

Pendapat orang lain memang mungkin bisa penting dan bermanfaat untuk kebahagiaan kita, namun faktanya opini-opini tersebut malah membuat sebuah kepura-puraan agar tampak bahagia.

Perasaan agar dapat diterima dalam lingkungan masyarakat menyebabkan kita mau tidak mau harus “menyenangkan” orang lain agar sesuai dengan harapan mereka, tapi malah membuat diri kita sendiri merasa menderita.

Stop dengan pemikiran seperti ini karena mau sampai kapan pun, kita tidak akan pernah bisa mengendalikan perasaan dan jalan pikiran semua orang, sehingga rasanya percuma saja untuk memuaskan ekspektasi mereka, karena ujung-ujungnya tidak akan ada habisnya.

2. Berfokus pada Banyak Hal agar Dapat Membuat Banyak Orang Bahagia

Berhenti untuk mencoba mengatasi atau menguras energi untuk hal-hal yang sering kali malah tergolong tidak penting dan percuma, seperti ekspektasi orang-orang sekitar yang hanya akan menambah beban kehidupan.

Memuaskan keinginan orang lain bukanlah tugas kita, karena pada dasarnya banyak dari keinginan tersebut malah menjadi lingkaran setan yang tidak ada habisnya menguras tenaga dan emosi yang hanya akan menghambat kebahagiaan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Mark Manson menyarankan agar kita hanya fokus pada beberapa hal yang penting saja yang memerlukan keputusan dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan kita agar tidak banyak beban pikiran yang muncul dalam otak, sehingga kebahagiaan yang sejati dapat kita rasakan.

3. Selalu Berusaha Keras untuk Memuaskan Keinginan Orang Lain sehingga Lupa pada Keinginan Diri Sendiri

Kita selalu menganggap apa yang baik menurut lingkungan pasti juga akan baik bagi diri kita sendiri, sehingga kita berusaha untuk memenuhi keinginan dari orang-orang sekitar untuk mencapai kebahagiaan yang semu dan palsu.

Contohnya, seperti saat banyak orang atau lingkungan yang menuntut kita untuk menikah dan memiliki anak, sehingga otak kita berpikir jika tidak menikah dan tidak memiliki anak sama saja dengan tidak bahagia, karena tidak sesuai dengan standar masyarakat.

Hentikan pemikiran untuk selalu memuaskan keinginan banyak orang yang hanya akan menjadi beban dan tekanan yang membuat kita lupa akan apa sebenarnya yang kita inginkan di dalam kehidupan ini, agar kita bisa merasakan kebahagiaan yang sebenarnya.

4. Takut Bersikap Bodo Amat karena Khawatir akan Stigma Negatif yang Muncul dari Orang-Orang Sekitar

Sikap atau langkah bodo amat yang jarang kita lakukan ternyata muncul karena kita takut jika melakukannya lingkungan sekitar akan membenci dan menolak keberadaan kita karena tidak mampu memenuhi harapan mereka.

Faktanya, sikap bodo amat yang disarankan oleh Manson di sini bukanlah cuek seratus persen terhadap apa pun, tapi hanya tidak memedulikan hal-hal yang berpotensi membuat kita tertekan dan penuh kepura-puraan saat menjalankannya.

Jadi, bersikap bodo amat memang terasa sangat dibutuhkan agar kita mampu menyaring mana hal yang positif untuk dikerjakan dan mana hal negatif yang hanya menguras energi dan waktu kita, sehingga kehidupan yang bahagia dapat kita rasakan.

Bagaimana, apakah kamu kini mulai tertarik ingin membaca buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat?

Buku ini bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com. Selain itu, ada voucher diskon yang bisa kamu gunakan untuk belanja di Gramedia.com tanpa minimal pembelian, lho!

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Yuk, dapatkan semua bukunya dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Selamat menemukan hal-hal penting yang dapat membuat hidup kamu bahagia!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau