Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mendidik Anak Remaja Tanpa Drama

Kompas.com - 05/07/2022, 15:18 WIB
Tips mendidik anak remaja Sumber foto : Canva Tips mendidik anak remaja
Rujukan artikel ini:
Menjadi Orangtua Efektif
Pengarang: DR. THOMAS GORDON
Penulis Renny Novita
|
Editor Ratih Widiastuty

Perkembangan setiap anak tentu tidak bisa digeneralisir.

Ketika anak berada di masa remaja yang dimana merupakan masa dimana anak mengalami transisi usia biasanya cukup menantang bagi keluarga karena kemungkinan munculnya pergolakan.

Hal ini dikarenakan remaja memiliki tingkat perkembangan emosi dan kognitif yang berbeda.

Di usia yang penuh tantangan ini, orang tua perlu cerdas dalam memberikan arahan agar anak tidak salah langkah.

Meskipun akan ada masa di mana akan sulit untuk menghadapi dan berkomunikasi dengan anak-anak, kamu perlu memahaminya karena ini adalah masa ketika anak-anak tumbuh dewasa. Baca selengkapnya terkait Parenting Islami.

Cara Bijak dalam Membimbing dan Mendidik Anak Remaja

1. Menjadi Pendengar yang Baik

Selama masa remaja, anak-anak biasanya mengalami berbagai gejolak dalam diri mereka, mulai dari masalah pubertas hingga hubungan mereka.

Ada banyak hal yang mungkin ingin dia katakan hanya untuk menanyakan atau mengungkapkan berbagai kekhawatiran dan pertanyaan yang muncul di benaknya.

Masa pubertas ini juga berlangsung cukup lama, yaitu sekitar lima sampai enam tahun.

Perubahan hormon terutama mempengaruhi emosi anak remaja.

Untuk itu, orang tua perlu menjadi pendengar yang baik.

Jangan biarkan anak mencari peluang negatif lainnya, seperti melakukan kenakalan remaja, hanya karena merasa tidak didengar dan tidak punya teman untuk diajak bicara.

Juga, hindari menyalahkan anak atas apa yang mereka katakan.

Pasalnya, hal ini bisa membuat anak ragu untuk mulai bercerita lagi.

Daripada menyalahkan, lebih baik membahas solusi terbaik saat anak bermasalah.

Selain itu, ketika orang tua menjadi pendengar yang baik, anak akan melakukan hal sebaliknya ketika kamu berbicara atau memberi nasihat. Temukan Cara Menjadi Seorang Pendengar yang Baik disini!

2. Memisahkan Diri Secara Emosional dengan Anak

Sebagai orangtua, mungkin kamu tidak mengerti mengapa mereka tidak melakukan seperti apa yang kamu lakukan dulu ketika masa remaja.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menarik batas yang jelas antara diri kamu dan anak dengan tujuan membiarkan keadaan emosi yang berbeda berdiri berdampingan.

Membiarkan anak remaja mengembangkan ide-ide yang mandiri dan berbeda adalah penting.

Apa yang kamu inginkan sebagai orangtua mungkin berbeda dengan apa yang diinginkan anak dan itu tidak apa-apa.

Berikan batasan yang tidak terlalu sempit, namun tidak terlalu luas.

Batasan yang sempit mengecewakan, tidak menyisakan ruang untuk tanggung jawab pribadi.

Sedangkan di sisi lain, batas yang terlalu luas menyebabkan kurangnya orientasi dan pengawasan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Karena itu, belajarlah untuk menjaga jarak secara emosional.

3. Renungkan dan Terima Perasaan “Seorang Remaja” Kamu Sendiri

Di dalam pengasuhan anak remaja dan bagi yang mereka berurusan dengan remaja, baik secara profesional maupun dalam keluarga akan terus menerus berurusan dengan dua anak.

Anak yang pertama adalah remaja yang ada di depan kamu sekarang dan yang kedua adalah yang ada di dalam diri kamu.

Hindari anak di dalam diri kamu terus bekerja tanpa merefleksikan dirinya, dia akan bertindak seperti menebus rasa sakit, kesedihan dan ketakutan yang ditimbulkan pada kamu dulu sebagai seorang anak atau remaja kepada anak di depan kamu.

Secara sadar atau secara tidak sadar, kamu menyampaikan ketakutan dan ketidaknyamanan kamu.

Jika hal ini sering terjadi dan anak menjadi “pelampiasan” perasaan negatif itu bicaralah kepada profesional atau orang tua lain yang berpengalaman atau bahkan kepada orang tua kamu sendiri.

Metode “Antikalah” untuk Cara Penyelesaian Konflik

Seorang psikolog Dr. Thomas Gordon menulis di dalam bukunya Menjadi Orangtua Efektif: Cara Pintar Mendidik Anak Agar Bertanggung Jawab kalau orangtua yang tradisional terbiasa dengan metode “kalah-menang” dalam menyelesaikan konflik.

Namun, ada metode alternatif lain dalam pemecahan konflik yang diberi nama Metode “antikalah” dimana tidak ada orang yang kalah.

Metode ini tidak hanya bisa diterapkan dalam menghadapi konflik antara remaja dengan orangtua tetapi juga sering digunakan dalam hubungan-hubungan yang lain termasuk konflik-konflik hukum yang tak terhitung jumlahnya diselesaikan melalui persetujuan-persetujuan di luar sidang pengadilan melalui metode “antikalah” atau disebut juga Metode III.

Saya akan memberikan ilustrasi penggunaan metode ini seperti yang diberikan di dalam buku Menjadi Orangtua Efektif: Cara Pintar Mendidik Anak Agar Bertanggung Jawab

Ibu: Wiwi, Ibu pusing dan bosan menegurmu karena kamarmu jorok, dan Ibu juga yakin kamu bosan mendengar omelan Ibu. Sekali-kali kamu membersihkannya, tetapi lebih sering kamarmu itu berantakan; dan Ibu jadi marah. Marilah kita mencari penyelesaian yang dapat kita terima bersama, yang memuaskan kita berdua. Ibu tidak ingin memaksamu membersihkan kamar sehingga kamu tertekan, tetapi Ibu juga tidak ingin sedih, tertekan dan bahkan marah padamu. Bagaimana kita dapat menyelesaikan masalah ini supaya beres seterusnya? Dapatkah kamu mencobanya?

Wiwi: Yah akan aku coba, tapi aku tahu akhirnya aku harus mempertahankan kebersihan kamarku

Ibu: Bukan begitu maksudnya. Ibu mau mengajakmu mencari penyelesaian yang dapat kita terima bersama, bukan oleh Ibu saja.

Wiwi: Ya, kalau begitu aku punya usul. Ibu tak suka masak tapi suka bersih-bersih, aku tak suka bersih-bersih tapi suka memasak. Selain itu aku ingin lebih banyak belajar memasak. Bagaimana jika aku memasak untuk makan malam dua kali seminggu, lalu Ibu membersihkan kamarku satu atau dua kali seminggu?

Ibu: Apakah kamu yakin ini dapat terlaksana?

Wiwi: Ya, aku benar-benar menyukainya.

Ibu: Baik, ayo kita coba. Apakah kamu juga menawarkan diri untuk cuci piring?

Wiwi: Tentu saja

Ibu: Baik. Barangkali kini kamarmu akan bersih sesuai dengan patokan kebersihan Ibu. Lagipula, Ibu akan melakukannya sendiri.

Mempelajari teknik metode “antikalah” membutuhkan latihan yang intensif, oleh karena itu ada baiknya kamu juga mempunyai buku Menjadi Orangtua Efektif: Cara Pintar Mendidik Anak Agar Bertanggung Jawab yang menjadi panduan dasar banyak psikolog anak.

Buku ini dapat kamu beli di Gramedia.com dan jangan lewatkan promonya di sini.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau