Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat 10 Hal Penyebab Flu yang Wajib Dihindari, Yuk Jaga Kesehatan!

Kompas.com - 25/11/2022, 09:00 WIB
Penyebab Flu Sumber Gambar: Freepik.com Penyebab Flu
Rujukan artikel ini:
Andai Sel-Sel Dalam Tubuhmu Berbicara
Pengarang: Rizal Do
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Ratih Widiastuty

Saat musim pancaroba tiba, sebaiknya kita menjaga kesehatan agar tidak terkena flu.

Flu merupakan penyakit yang biasanya disebabkan karena adanya infeksi virus, yang menyerang tubuh saat kondisi sistem imunitas lemah.

Flu biasanya akan dialami selama 7 hingga 10 hari.

Penderita flu biasanya akan merasa kesusahan dalam beraktivitas, karena badan terasa lemas, demam tinggi, sakit kepala, batuk-batuk, dan sakit tenggorokan.

Sebenarnya, apa sih penyebab flu?

10 Hal Penyebab Flu

Melansir Huffingtonpost, berikut beberapa hal penyebab flu yang wajib dihindari.

1. Terlalu Cemas

Hal penyebab flu yang pertama yakni adanya rasa terlalu cemas datangnya penyakit. Misalnya cemas dengan keberadaan virus flu babi.

Padahal, virus H1N1 belum terbukti lebih mengancam daripada flu musiman biasa.

Penelitian menjelaskan, sikap cemas dapat saja mewujudkan apa yang kita cemaskan itu sendiri.

Untuk itu, sebaiknya kita tak perlu cemas karena kecemasan hanya akan melemahkan sistem kekebalan tubuh kita.

2. Berpelukan, Berciuman, dan Berjabat tangan

Hal penyebab flu berikutnya yakni terjadinya berpelukan, ciuman dan berjabat tangan.

Hal ini lantaran kontak erat dengan individu yang terinfeksi adalah salah satu cara termudah berpindahnya virus.

Namun demikian, hal ini tidak berarti individu harus antisosial selama musim flu.

Meski demikian, kamu perlu menyadari peluang perpindahan virus dalam sebuah kesempatan.

Apabila kamu berjabat tangan dengan orang lain, usahakan jangan dulu menyentuh mulut atau mata sebelum mencuci tangan.

3. Merokok

Hal penyebab flu selanjutnya yakni merokok.

Merokok bisa melemahkan fungsi bulu-bulu halus dalam hidung untuk menyaring udara ke paru-paru, sehingga kuman akan terperangkap dan masuk ke paru-paru.

Pascal James Imperato, MD, dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat di SUNY Downstate Medical Center, menuturkan, adanya kerusakan paru-paru sebelumnya, seperti yang disebabkan oleh merokok, dapat meninggalkan risiko yang lebih besar adanya komplikasi serius.

"Perokok kronis selalu jauh lebih rentan terhadap infeksi pernafasan. Mereka telah merusak paru-paru, sehingga mereka lebih rentan terhadap penyakit," ujar James.

4. Olahraga Terlalu Sering

Hal penyebab flu selanjutnya yaitu olahraga terlalu sering.

Kebiasaan berolahraga dalam jumlah yang berlebihan cenderung melemahkan sistem kekebalan tubuh kita.

Tahukah kamu apabila pusat latihan kebugaran merupakan tempat yang banyak mengandung kuman?

Mulai dari treadmill dan alat-alat fitness yang penuh keringat, bangku, ruang ganti, dan mungkin saja di tas yang kamu bawa pulang sudah ada kuman yang menempel.

Meski demikian, hal ini tak berarti kamu harus berhenti fitness.

Untuk menjaga diri dari serangan virus, lap terlebih dahulu mesin dan alat-alat fitness yang ingin kamu gunakan.

Setelah latihan, jangan lupa untuk cuci tangan.

5. Mengonsumsi Minuman Beralkohol

Hal penyebab flu berikutnya minum minuman alkohol.

Sebuah studi di BMC Immunology menjelaskan, tikus yang mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar dalam waktu singkat sistem kekebalan tubuhnya melemah dan mungkin memiliki waktu yang lebih sulit melawan infeksi selama minimal 24 jam.

Efek samping minum alkohol terlalu banyak ialah alkohol dapat dengan cepat dan mudah mengakibatkan dehidrasi yang mengganggu kemampuan hidung dan tenggorokan untuk menyaring kuman dan mengusir mereka dalam bentuk lendir.

6. Terlalu Mengandalkan Antibakteri Pada Gel Pencuci Tangan

Hal penyebab flu selanjutnya yaitu terlalu mengandalkan antibakteri pada gel pencuci tangan.

Bagi individu terbiasa menggunakan gel pencuci tangan, periksa dahulu bahan yang terkandung di dalamnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Gel antibakteri yang baik mengandung 60 hingga 95 persen alkohol, etanol, atau isopropanol.

Gel pencuci tangan sebenarnya efektif membunuh kuman jika tidak tersedia wastafel terdekat.

Meski demikian, jangan lupa untuk tetap mencuci tangan seperti biasa menggunakan air bersih.

Sayangnya, sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa gel pencuci tangan mampu membunuh virus.

Mencuci tangan dengan sabun dan air tetaplah cara terbaik.

7. Tidak Mencuci Tangan dengan Benar

Hal penyebab flu berikutnya yakni tidak mencuci tangan dengan benar.

Cuci tangan sebanyak sepuluh kali sehari adalah salah satu cara yang dianjurkan untuk mencegah datangnya virus penyebab flu.

Meski demikian, masih banyak orang yang tidak segera mencuci tangannya setelah batuk dan bersin.

Banyak juga ditemukan orang mencuci tangannya kurang dari 15 detik, padahal para ahli menganjurkan untuk mencuci tangan setidaknya 20 detik atau lebih.

Untuk itu, sebaiknya gosok seluruh permukaan tangan antara jari dan pastikan tangan benar-benar kering setelahnya.

Matikan keran dan lampu kamar mandi serta membuka pintu dengan tissue untuk menjaga tangan tetap bersih.

8. Penggunaan Masker Wajah yang Salah

Hal penyebab flu selanjutnya yakni penggunaan masker wajah yang salah.

Masker merupakan sarang virus.

Untuk itu, sebaiknya pastikan ketika kamu memakai dan membuangnya dengan benar.

Jangan sampai menyentuh bagian depan yang paling mungkin terkontaminasi virus.

Setelah itu, pastikan kamu selalu cuci tangan dengan benar hingga bersih.

9. Minum Obat Flu Sebelum Waktunya

Hal penyebab flu berikutnya yaitu minum obat flu sebelum waktunya.

Ketika panik musim virus flu babi, banyak orang lalu mencari dan membeli persediaan obat antivirus untuk antisipasi.

Sayangnya, kebanyakan dari mereka tidak akan, bahkan mungkin tidak akan pernah membutuhkannya.

Dosis obat yang tak tepat juga dapat membuat virus menjadi resisten terhadap obat-obat tersebut.

10. Menganggap Enteng Setiap Hal

Penyebab flu lainnya yakni menganggap enteng setiap hal, termasuk penyakit.

Kamu mungkin menganggap bahwa usia terlalu muda atau terlalu sehat untuk terserang influenza.

Biasanya, pasien flu berisiko tinggi berusia setidaknya 65 tahun, di bawah dua tahun, wanita hamil, atau sudah pernah ada kondisi medis sebelumnya.

Namun, patut diingat semua kelompok umur atau status kesehatan tidak membuat kamu terkalahkan, dan kita semua harus mengambil tindakan pencegahan flu secara serius.

Terkadang, kita tidak mengenali tubuh kita dengan baik sehingga ketika tubuh kita membutuhkan treatment tertentu kita tidak mengenali tanda-tandanya.

Sikap kita yang abai terhadap kebutuhan tubuh ternyata dapat menyebabkan banyak penyakit muncul, lho.

Lewat bukunya, Andai Sel-Sel dalam Tubuhmu Berbicara, perawat sekaligus praktisi healthy lifestyle, Rizal Do, menjelaskan kinerja tubuh kita lewat narasi ringan dan kocak yang dapat dengan mudah kita pahami.

Penjelasannya dalam buku ini dapat memberikan pemahaman mendalam mengenai kebutuhan tubuh kita, sebagai edukasi untuk investasi kesehatan pada masa mendatang.

Tertarik ingin membacanya? Yuk check out di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau