Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adat Pernikahan Bugis yang Masih Dipertahankan Hingga Kini

Kompas.com - 27/11/2022, 16:00 WIB
Adat Pernikahan Bugis Sumber Gambar: Photo by Erni Isa on Pinterest Adat Pernikahan Bugis
Rujukan artikel ini:
Tata Rias Pengantin Bugis -…
Pengarang: Ade Aprilia
|
Editor Puteri

Keragaman suku bangsa di Indonesia menjadikan bangsa ini memiliki kekayaan budaya serta adat istiadat, termasuk juga ketika melangsungkan pernikahan.

Masyarakat di berbagai daerah Indonesia memiliki ciri khas tersendiri sebagai bentuk identitas dan masih terus dipertahankan hingga kini.

Termasuk adat istiadat dalam pelaksanaan pernikahan yang setiap daerah tentu punya ciri khas masing-masing, dari mulai proses yang membutuhkan waktu yang lama, bentuk upacara yang unik, hingga biaya yang tidak sedikit.

Salah satu masyarakat yang masih mempertahankan budaya asli mereka dalam pelaksanaan adat pernikahan ialah daerah Sulawesi Selatan khususnya suku Bugis.

Proses pernikahan Bugis memiliki banyak sekali makna mendalam yang terkandung di dalamnya, agar ritual perkawinan dapat berjalan lancar dan mendapat restu dari Tuhan.

Bagi masyarakat Bugis, pernikahan bukan hanya penyatuan dua mempelai semata akan tetapi juga merupakan suatu upacara penyatuan dua keluarga besar dengan maksud untuk mendekatkan serta mempererat hubungan kekeluargaan.

Pernikahan juga berarti siala atau saling mengambil satu sama lain jadi di dalam ikatan janji suci merupakan ikatan timbal balik.

Jadi masyarakat Bugis juga meyakini setelah menikah meski berasal dari status atau strata sosial yang berbeda, setelah melangsungkan pernikahan suami istri keduanya sudah menjadi rekan atau mitra.

Adat pernikahan Bugis juga digadang-gadang sebagai salah satu prosesi perkawinan yang mahal dan mewah, lantaran tahapan proses ritualnya sangat panjang, mulai dari pranikah, nikah, dan tahapan setelah nikah.

Jika kamu ingin mengetahui apa saja ada pernikahan Bugis, simak penjelasan berikut ini!

Adat Pernikahan Bugis

1. Madduta Massuro

Terdapat tahap sebelum terjadinya pesta pernikahan dalam adat pernikahan bugis yang perlu dilalui.

Jika pria dewasa belum dijodohkan sejak kecil atau sebelum lahir, maka pihak keluarga akan terlebih dahulu mencarikan calon wanita yang kira-kira dianggap sesuai.

Terutama bagi kaum bangsawan Bugis, keluarga betul-betul akan meneliti garis keturunan pria dan wanita untuk mengetahui status kebangsawanannya.

Setelah menemukan calon yang tepat, akan dilaksanakan Madduta atau meminang secara resmi yang dahulu kala dapat dilakukan beberapa kali sampai ada kata sepakat kedua belah pihak.

Secara umum proses meminang dalam adat Bugis, yakni Mammanu’-manu’ atau pihak pria akan mendatangi pihak perempuan untuk meminta izin mempersunting.

Selanjutnya terdapat Mappettu Ada atau menyimpulkan kembali kesepakatan-kesepakatan yang telah dibicarakan bersama pada proses sebelumnya.

2. Mappaisseng

Setelah proses peminangan atau madduta telah selesai dan menemukan kesepakatan, maka kedua belah pihak calon mempelai akan menyampaikan kabar mengenai pernikahan.

Biasanya pihak keluarga akan lebih dahulu mengabari keluarga yang sangat dekat, tokoh masyarakat yang sangat dituakan serta dihormati, dan tetangga-tetangga dekat.

Pemberian kabar pada mereka semua ini bertujuan untuk mengambil peran terhadap kesuksesan semua rangkaian upacara pernikahan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Mattampa

Bila kedua bela pihak calon keluarga mempelai mengabarkan kabar mengenai pernikahan, kemudian keluarga melanjutkan dengan mengundang seluruh sanak saudara tokoh-tokoh penting.

Undangan pernikahan ini dalam bentuk tertulis dan akan dilaksanakan kira-kira 10 atau 1 minggu sebelum resepsi pernikahan dilangsungkan.

Adat pernikahan Bugis ini disebut sebagai mappalettu selling karena diharapkan pihak-pihak yang diundang oleh calon mempelai dan keluarganya merasa dihargai.

4. Mappatettong

Sebelum pernikahan berlangsung keluarga akan mempersiapkan sarapo atau baruga, yakni bangunan yang didirikan di samping kanan atau kiri yang akan ditempati melaksanakan akad nikah.

Nantinya di dalam baruga atau sarapo dibuatkan pula tempat yang khusus bagi pengantin dan kedua orang tua yang disebut lamming.

Namun seiring perkembangan zaman, beberapa masyarakat Bugis sudah jarang membangun sarapo ini dikarenakan sudah tersedianya gedung atau tenda yang disewakan untuk pernikahan.

Meskipun begitu masih ada pula yang tetap mempertahankan kebiasaan ini, terutama bagi bangsawan maupun orang dengan ekonomi yang mapan.

5. Mappacci

Upacara mappacci adalah salah satu upacara adat pernikahan Bugis yang dalam pelaksanaannya menggunakan daun pacar atau pacci.

Daun pacar ini dikaitkan dengan kata paccing yang maknanya adalah kebersihan raga dan kesucian jiwa, maka biasanya kegiatan ini juga biasanya dilakukan dulu dengan mengkhatamkan ayat suci Al-Quran.

Meskipun perkembangan zaman semakin maju dan berkembang, bukan berarti sebagai masyarakat melupakan adat istiadat yang telah diwariskan nenek moyang.

Tugas generasi peneruslah untuk melanjutkan segala bentuk kebudayaan yang telah dititipkan ini untuk biasa terus dilestarikan, salah satunya dengan melangsungkan pernikahan dengan adat daerah masing-masing.

Bagi kamu yang ingin melaksanakan pernikahan secara adat Bugis, selain mempersiapkan rangkaian acara penting juga mengetahui tata rias pengantinnya.

Jika belum memiliki gambaran tata rias pengantin Bugis, kamu dapat mengetahuinya dengan membaca buku Tata Rias Pengantin Bugis – Makasar.

Buku ini mengajak para pembacanya untuk lebih mengenal seni tata rias pengantin Bugis dan Makassar.

Terdapat kekhasan pada tata rias pengantin Bugis dan Makassar yang tidak terdapat pada suku lain.

Dengan membaca buku ini, kamu akan mengenal kekhasan tradisi dan adat Bugis dan Makassar, lengkap dengan perbandingan antara keduanya.

Disuguhkan pula modifikasi yang bisa dilakukan tanpa mengubah esensi riasan pengantin Bugis serta koleksi busana pengantin pria dan wanita yang menunjukkan kekayaan seni tradisi Indonesia.

Buku ini bisa langsung kamu pesan di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau