Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Ciri-ciri Dari Hewan Ovipar? Simak Ulasan Berikut Ini!

Kompas.com - 08/11/2022, 16:30 WIB
ciri hewan ovipar Sumber: kelas pintar ciri hewan ovipar
Rujukan artikel ini:
Berbagai cara hewan berkembang biak
Pengarang: Cahyanto Budi Adi ;…
|
Editor Rahmad

Hewan ovipar adalah salah satu jenis perkembangbiakan makhluk hidup dengan cara bertelur. Betina atau induk yang berkembang biak dengan cara ini biasanya mengeluarkan telur untuk bisa menghasilkan seekor anak.

Berdasarkan catatan, kata ovipar ternyata berasal dari kata “ovum” yang berarti telur. Sejalan dengan hal itu, maka hewan ovipar berarti mengeluarkan telur dari dalam tubuh supaya telur bisa berkembang menjadi individu atau hewan yang baru.

Pertumbuhan tersebut berdasarkan pada pertemuan antara sel jantan dengan sel betina. Percampuran di antara keduanya ini akan menghasilkan embrio yang bisa disebut dengan cikal bakal individu atau anak.

Dalam situs UNCP, diterangkan bahwa embrio atau cikal bakal individu di dalam telur yang sudah keluar dari dalam tubuh induknya akan tumbuh dengan cara memanfaatkan makanan yang ada pada telur itu sendiri.

Lalu, seperti apa ciri-ciri dari hewan ovipar? Dan hewan apa saja yang termasuk ke dalam kategorinya?

Ciri-ciri Hewan Ovipar

ciri hewan ovipar ciri hewan ovipar

Hewan ovipar melakukan penciptaan individu barunya melalui cara bertelur. Proses ini dilakukan oleh makhluk hidup supaya tidak akan punah dan tetap lestari, seperti halnya pada manusia yang terus lahir ke dunia di setiap harinya.

Untuk mengetahui suatu hewan ovipar atau bukan, terdapat beberapa ciri yang bisa mendeskripsikan atau meniadakannya. Berikut ini adalah ciri-ciri spesifik yang mampu menentukan bahwa suatu hewan termasuk kategori hewan ovipar:

  1. Tidak mempunyai daun telinga.
  2. Tidak bisa menyusui anaknya karena hewan ovipar tidak mempunyai kelenjar susu.
  3. Tidak termasuk ke dalam kategori mamalia atau hewan yang menyusui anaknya.
  4. Sebagian besar adalah jenis unggas.
  5. Melakukan pengeraman terhadap telurnya.

Berdasarkan ciri yang sudah disebutkan di atas, kita bisa mengetahui bahwa hewan ovipar tidak melakukan proses menyusui seperti yang biasa dilakukan oleh hewan mamalia kepada anak-anaknya. Selain itu, kebanyakan hewan ovipar juga adalah hewan dengan jenis unggas atau burung-burungan.

Berikut ini beberapa hewan yang termasuk ke dalam kategori hewan ovipar yang perlu kamu ketahui.

Contoh Kategori Hewan Ovipar

1. Unggas

Pada hewan jenis unggas, mereka semua termasuk ke dalam kategori hewan ovipar. Sebab, pada unggas semuanya berkembang biak dengan cara bertelur. Kemudian, telur tersebut dierami selama beberapa waktu sebelum akhirnya bisa menetas menjadi individu baru.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Contoh hewan ovipar dari kategori unggas ini adalah ayam, bebek, burung, angsa, serta hewan unggas lainnya.

2. Ikan

Hampir sama dengan halnya ayam, ikan akan kawin dan mengeluarkan telurnya. Adapun yang menjadi perbedaan hanyalah ikan tidak ada yang mengerami telurnya.

Ikan hanya menjaga telur tersebut sampai waktu menetasnya tiba. Contoh hewan ovipar pada kategori ikan adalah ikan mujair, ikan lele, ikan mas, ikan cupang, dan ikan lainnya.

3. Reptil

Cara hewan reptil berkembang biak adalah dengan cara kawin, kemudian mengeluarkan telurnya. Kita bisa melihat contoh hewan ovipar jenis reptil ini seperti cicak, ular, kura-kura, penyu, tokek, dan makhluk reptil lainnya.

4. Amfibi

Hewan amfibi adalah makhluk hidup yang termasuk bisa hidup di daratan maupun di dalam air. Bedanya, jenis hewan amfibi ini mampu melakukan pembuahan di luar atau dalam arti tidak melalui sebuah proses perkawinan. Contoh hewan ovipar pada kategori amfibi adalah kodok atau katak.

Berkembang biak adalah cara untuk memperbanyak keturunan. Dengan memperbanyak keturunan, itu artinya juga menjaga kelestarian jenis hewan tersebut. Kalau diperhatikan secara saksama, terdapat banyak cara atau beragam perkembang biakan yang bisa terjadi pada hewan. Perkembangbiakan ini tentunya tidak sama antara satu jenis dengan jenis lainnya.

Untuk kamu yang ingin memahami wawasan lebih mengenai perkembang biakan hewan, terutama hewan ovipar, kamu bisa membaca berbagai buku yang berkaitan. Misalnya buku Berbagai Cara Hewan Berkambang Biak. Buku ini menjelaskan dengan sangat rinci mengenai macam-macam pola perkembangbiakan pada hewan di tingkat rendah (invertebrata), serta hewan tingkat tinggi (vertebrata) seperti amfibi, burung, reptil, serta mamalia.

Dengan membaca buku ini diharapkan bisa bermanfaat bagi seluruh jenis masyarakat yang ingin lebih memahami lebih dalam mengenai masalah perkembang biakan hewan.

Buku ini bisa langsung kamu pesan melalui gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau