Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Membaca Gestur Tubuh untuk Mengenali Pikiran dan Perasaan Lawan Bicara

Kompas.com - 05/11/2021, 09:00 WIB
Sumber foto: Pixabay
Rujukan artikel ini:
Nunchi: Seni Membaca Pikiran dan…
Pengarang: Euny Hong
|
Editor Almira Rahma Natasya

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita selalu berkomunikasi baik itu secara verbal maupun nonverbal.

Bahasa tubuh adalah penggunaan perilaku fisik, ekspresi, dan tingkah laku untuk berkomunikasi secara nonverbal, yang dilakukan secara naluriah daripada secara sadar.

Ekspresi wajah, gerak atau gestur tubuh, postur, dan intonasi suara adalah alat komunikasi nonverbal dan keterampilannya perlu diasah.

Bahasa tubuh mendominasi sebagian besar komunikasi kita, sehingga mempelajari cara membaca isyarat non verbal termasuk kemampuan yang berharga.

Baik di lingkungan pekerjaan, pertemanan, atau keluarga, gestur tubuh orang-orang di sekitar memiliki arti tertentu dan mewakili pikiran mereka.

Membaca gestur tubuh juga bisa menjadi cara untuk membangun hubungan erat dan lebih baik.

Maka dari itu, asahlah cara Anda memahami dan menggunakan komunikasi nonverbal, agar Anda dapat lebih terhubung dengan orang-orang di sekeliling Anda.

Kunci sukses dalam hubungan pribadi dan profesional terletak pada kemampuan Anda untuk berkomunikasi dengan baik.

Ketika sinyal nonverbal Anda cocok dengan kata-kata yang Anda ucapkan, Anda juga dapat meningkatkan kepercayaan, kejelasan, dan hubungan baik dengan lawan bicara.

Lalu bagaimana cara membaca gestur tubuh pada umumnya? Simak langkahnya berikut ini.

5 Cara Membaca Pikiran dan Perasaan Lawan Bicara

1. Amati Pergerakan Mata

Perilaku atau pergerakan mata dapat sangat menunjukkan maksud seseorang dengan jelas dan mudah ditangkap.

Saat berkomunikasi, perhatikan apakah lawan bicara melakukan kontak mata langsung atau mengalihkan pandangan.

Saat seseorang tidak ingin untuk melakukan kontak mata langsung, hal itu bisa menunjukkan ketidaktertarikan apalagi saat seseorang memalingkan muka ke samping.

Sebaliknya, jika seseorang melihat ke bawah, seringkali itu menunjukkan kegugupan atau perasaan rendah diri.

Perhatikan juga bagian pupil, apabila membesar berarti seseorang terfokus pada Anda atau pada topik obrolan yang memang disukai.

Kemudian dalam beberapa kasus, peningkatan frekuensi kedipan mata dapat mengindikasikan seseorang sedang berbohong atau sedang dalam tekanan.

Lirikan mata juga penting, misalnya saat seseorang sering melirik ke pintu atau melihat jam tangannya, orang tersebut mungkin menunjukkan sedang dalam keadaan terburu-buru.

2. Senyuman

Tersenyum termasuk bentuk komunikasi nonverbal, berdasarkan jenisnya terdapat senyum tulus dan senyum palsu.

Senyum tulus melibatkan ekspresi seluruh wajah, sedangkan senyum palsu hanya menggunakan mulut.

Senyuman tulus menunjukkan bahwa seseorang tersebut bahagia dan menikmati kebersamaan dengan orang-orang di sekitarnya.

Ada juga “setengah senyum” di mana hanya melibatkan satu sisi mulut yang biasanya untuk menunjukkan sarkasme atau ketidakpastian.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Selain itu, menutup mulut atau menyentuh bibir dengan tangan saat berbicara bisa menjadi indikator seseorang sedang berbohong.

3. Amati Posisi Lengan

Jika seseorang menyilangkan tangan saat berinteraksi dengan Anda, itu biasanya terlihat sebagai sikap defensif dan menghalangi komunikasi.

Lengan diletakkan dengan posisi menyilang juga dapat menunjukkan kecemasan, kerentanan, atau pikiran yang tertutup.

Tetapi lain halnya jika lengan disilangkan disertai dengan senyum tulus dan postur tubuh santai secara keseluruhan, hal itu menunjukkan sikap percaya diri dan santai.

4. Perhatikan Jarak atau Kedekatan Posisi

Perhatikanlah seberapa dekat seseorang berdiri atau duduk di sebelah Anda untuk menentukan apakah mereka menerima Anda dengan baik.

Jika seseorang mundur atau menjauh saat Anda mendekat, ini bisa menjadi tanda bahwa hubungan tersebut terjalin dengan tidak memberikan rasa nyaman.

Namun, konteks jarak yang menunjukkan kedekatan seseorang juga tidak selalu menjadi indikator pasti karena tetap dipengaruhi oleh latar belakang nilai budaya.

5. Perhatikan Apakah Lawan Bicara Meniru Gerak-Gerik Anda

Saat berinteraksi dengan seseorang, periksa untuk melihat apakah lawan bicara tersebut mencerminkan perilaku Anda.

Misalnya, jika Anda duduk di meja dengan seseorang dan meletakkan kepalan tangan Anda di atas meja mengarah ke depan, tunggu beberapa saat untuk melihat apakah lawan bicara Anda melakukan hal serupa.

Jika seseorang meniru gestur tubuh Anda, ini adalah tanda yang sangat baik bahwa lawan bicara tersebut sedang mencoba menjalin hubungan baik dengan Anda.

Nah, cara-cara di atas dapat menjadi tolok ukur untuk kita semakin peka tentang pikiran dan perasaan orang-orang di sekitar kita.

Selain cara tersebut, buku “Nunchi: Seni Membaca Pikiran dan Perasaan Orang Lain” karya Euni Hong memperkenalkan konsep unik untuk meningkatkan kemampuan kita dalam berkomunikasi.

Nunchi yang berarti “tilikan mata” adalah seni waskita dalam menilai pikiran lawan bicara untuk menciptakan keserasian, kepercayaan, dan kedekatan.

Euni Hong memaparkan bahwa mempunyai keterampilan Nunchi artinya Anda terus-menerus mengasah asumsi berdasarkan kata-kata baru, gestur tubuh, atau mimik wajah seseorang, sehingga Anda melakukan komunikasi dengan kesadaran penuh.

Buku ini memberikan pengetahuan pada kita tentang bagaimana menjadi pribadi yang luwes dan mengurangi kecemasan dalam pergaulan sehingga Anda dapat disukai sesama.

Selain itu, buku ini juga mengasah kemampuan kita untuk selalu peka pada konteks saat berkomunikasi.

Membaca buku ini dapat membuat kita lebih terlatih dalam memahami konteks dan perilaku orang-orang di sekitar kita.

Jika Anda ingin menjadi komunikator handal, penting untuk menjadi lebih sensitif tidak hanya pada gestur tubuh dan isyarat nonverbal lawan bicara, tetapi juga gestur tubuh Anda sendiri.

Untuk itu, buku ini bisa menjadi amunisi dalam membangun hubungan erat dengan relasi Anda.

Hubungan yang baik dapat saling menguntungkan dan mencegah kesalahpahaman terjadi.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com