Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Mencintai Diri Sendiri Lewat Buku Tak Apa-Apa Tak Sempurna

Kompas.com - 12/01/2022, 11:00 WIB
Sumber Gambar: Gramedia.com
Rujukan artikel ini:
Tak Apa-Apa Tak Sempurna
Pengarang: Brene Brown
Penulis Okky Olivia
|
Editor Novia Putri Anindhita

Sebagai manusia, kita pasti pernah merasakan yang namanya tekanan hidup, hanya porsinya saja yang berbeda satu sama lain.

Kita juga pasti pernah mengalami kegagalan yang akhirnya membuat kita merasa tidak punya bakat, tidak berguna, dan bahkan membandingkan diri kita dengan kesuksesan orang lain.

Padahal sebenarnya, setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kegagalan.

Hal ini bukanlah suatu hal buruk yang perlu disesali secara terus menerus.

Buku Tak Apa-Apa Tak Sempurna yang ditulis oleh Brene Brown juga menyebutkan bahwa kita harus belajar untuk bisa menerima dan mencintai diri sendiri sehingga kita bisa menjalani kehidupan dengan bahagia.

Ulasan atau Review Buku Tak Apa-Apa Tak Sempurna

Sebagai pembuka, Dr. Brene Brown menyebutkan bahwa menjadi tidak sempurna sebenarnya bukanlah hal yang buruk, kita tidak perlu mencemaskan apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita.

Untuk bisa menerima ketidaksempurnaan dan menjalani kehidupan dengan sepenuh hati, semuanya harus dimulai dari diri sendiri.

Menjalankan kehidupan dengan sepenuh hati sebenarnya bukanlah sebuah pilihan yang bisa kamu lakukan dalam satu waktu, karena dibutuhkan sebuah proses dan perjalanan yang cukup panjang.

Dalam perjalanan itu, ada banyak hal yang perlu kita lakukan seperti misalnya menumbuhkan keberanian, yang nantinya bisa membantu kita untuk membangun kepercayaan diri.

Pembahasan Lain yang Menarik dalam Buku Ini

1. Teman yang Perlu Dihindari

Manusia pasti membutuhkan seorang teman untuk bisa berbagi dan bercerita mengenai berbagai hal, tapi sayangnya tidak semua orang bisa kita jadikan teman dan bahkan ada diantara mereka yang perlu kita hindari.

Dr. Brown menuliskan lima tipe teman yang perlu kita hindari dalam hidup ini:

  • Teman yang tidak mau mendengarkan cerita kita dan bahkan membuat kita merasa canggung dengan diri kita sendiri.
  • Teman yang merespon kita dengan simpati (“Saya merasa kasihan padamu”), bukan dengan empati (“Saya paham, dan saya bisa mengerti apa yang kamu rasakan”). Dari sini sudah terlihat jelas perbedaannya, jadi pintar-pintarlah dalam memilih teman bercerita.
  • Teman yang tidak bisa menerima ketidaksempurnaan kita tapi tetap menuntut kita untuk selalu menerima kekurangannya.
  • Teman yang tidak bisa menerima kesalahan dan selalu meminta kita untuk bersikap secara sempurna dalam semua hal.
  • Teman yang selalu menjawab berbagai curahan hati kita dengan curahan hatinya sendiri dan membandingkan keduanya.

2. Menumbuhkan Ke-autentik-an Diri

Manusia sering sekali memaksakan diri untuk bisa menjalani kehidupan dengan sempurna, berusaha untuk memiliki semua barang-barang impian, atau bahkan memiliki banyak sekali uang untuk bisa membuat mereka lebih bahagia.

Padahal sebenarnya, kesempurnaan yang kita kejar itu tidak pernah ada habisnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jadi, sebagai manusia kita hanya harus belajar menjadi diri sendiri, lalu melakukan apa yang ingin dan harus kita lakukan, supaya kita juga bisa mewujudkan apa yang kita impikan.

Hidup sebenarnya adalah sesuatu yang mudah, tapi seringkali manusia yang membuatnya terasa sangat sulit.

3. Apa Itu Kebahagiaan dan Kegembiraan?

Perasaan gembira biasanya selalu diidentikan juga dengan kebahagiaan, padahal keduanya sebenarnya adalah hal yang berbeda.

Kegembiraan bisa diartikan sebagai sebuah situasi, sementara kebahagiaan merupakan sebuat spirit dan rasa syukur.

Meskipun berbeda dalam arti, keduanya punya satu kesamaan yang menurut saya sangat tepat untuk digambarkan, yaitu sama-sama “tidak menetap dalam waktu yang lama”.

Hal ini karena setiap manusia juga pasti akan mengalami fase sedih yang membuatnya sulit untuk bisa merasakan kegembiraan dan kebahagiaan.

Setelah masuk ke bagian tengah buku, Dr. Brown juga memberikan 10 pilar petunjuk kehidupan yang diberi judul “Tiang Petunjuk”.

Kesepuluh pilar ini berisi cara-cara dan kekuatan positif yang bisa kita lakukan untuk membangun kepercayaan diri sendiri, dan membantu kita untuk menjadi individu yang lebih bahagia dan bersyukur.

Jadi setelah membaca buku ini, kita jadi bisa lebih memahami apa yang kita inginkan dalam hidup ini, dan membuat kita tidak lagi merasa rendah diri atau bahkan menyalahkan diri sendiri.

Dengan terjemahan yang mudah dipahami dan isi buku yang tidak terlalu padat, buku ini berhasil masuk ke jajaran buku best seller dan menjadi salah satu buku self improvement yang terbukti mampu merubah pandangan setiap pembacanya ke arah yang lebih baik.

Jadi buat kamu yang sampai sekarang masih sering merasa insecure dan sulit untuk mencintai diri sendiri, buku Tak Apa-Apa Tak Sempurna ini bisa menjadi pilihan yang tepat untuk kamu baca di waktu senggang.

Kamu bisa mendapatkan buku fisiknya melalui online di Gramedia.com atau membaca versi e-booknya di Gramedia Digital.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau