Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbeda dengan Marketplace, Kenali Model Bisnis E-Commerce

Kompas.com - 17/09/2024, 10:00 WIB
Rujukan artikel ini:
Information Technology Business Startup 2.0
Pengarang: Yudho Yudhanto
|
Editor Novia Putri Anindhita

Tidak sedikit dari kita mungkin masih mengira kalau marketplace itu sama dengan e-commerce.

Keduanya memang model bisnis, tetapi tidak sama persis.

Marketplace adalah platform yang menghubungkan penjual suatu produk atau layanan dengan pembeli atau konsumen untuk bertransaksi.

Sementara itu, e-commerce merupakan bisnis yang menjual produk dari situsnya sendiri, bukan dari beragam penjual seperti marketplace.

Dengan demikian, pebisnis bisa langsung mendapat keuntungan atas produk yang mereka jual.

Perbedaan ini memberikan pengelola e-commerce keuntungan, seperti tidak terikat aturan marketplace dan hilangnya ketergantungan sistem.

Ini adalah strategi bisnis produk atau layanan yang dijual dan dibeli secara online.

Jadi, kegiatan transaksi dan interaksi antara penjual dan pembeli terjadi melalui platform online, situs web, atau aplikasi seluler.

Di sini juga letak persamaan e-commerce dan marketplace, kedua model ini menghilangkan batasan geografis dan membuka kesempatan bagi perusahaan meraih pasar global.

Berikut beberapa komponen dari model bisnis e-commerce:

  • Platform online. Proses transaksi berlangsung melalui platform online, seperti platform media sosial, situs web, atau aplikasi seluler.
  • Katalog produk. Perusahaan menyediakan deskripsi lengkap, gambar, dan informasi harga dari produk yang dijual.
  • Pengaturan transaksi. Pelanggan bisa memilih produk, menaruhnya di keranjang belanja, dan melakukan pembayaran lewat sistem pembayaran online.
  • Pengiriman produk. Perusahaan mengatur sistem pengiriman produk kepada pelanggan yang kemudian melibatkan perusahaan pengiriman.
  • Layanan pelanggan. Perusahaan juga perlu menyediakan pelayanan pelanggan yang responsif untuk menjawab pertanyaan, juga menangani masalah seperti pengembalian produk.

Akses Global dan Persaingan yang Tinggi

Oleh karena e-commerce menjalankan bisnis secara online, kelebihan pertama dari model bisnis ini adalah akses global.

Perusahaan mampu meraih pelanggan di seluruh dunia tanpa terhalang batasan geografis.

Biasa operasional model bisnis ini pun rendah, lebih rendah dibandingkan toko fisik yang membutuhkan biaya sewa, staf, dan utilitas.

Pelanggan dapat berbelanja kapan saja dengan langsung mengunjungi situs web perusahaan.

Akan tetapi, dengan rendahnya hambatan mencari pelanggan, persaingan pasar e-commerce menjadi sangat kompetitif.

Interaksi yang dilakukan secara online juga membuat pelanggan tidak bisa melihat dan merasakan fisik dari produk secara langsung sebelum membeli.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Hal ini kemudian dapat memengaruhi keputusan pembelian mereka.

Model bisnis ini pun mengalami ketergantungan terhadap teknologi.

Ini karena e-commerce memerlukan teknologi dan infrastruktur internet yang memadai agar bisa beroperasi.

Identifikasi Keunggulan Pesaing Lewat Model Bisnis

Dalam merintis suatu perusahaan atau startup, model bisnis memegang peran kunci untuk membentuk dan membimbing berjalannya perusahaan.

Ini membantu startup menetapkan fokus yang jelas dan mengarahkan tim dalam pengambilan keputusan agar tetap sesuai dengan tujuan bisnis.

Model bisnis juga membantu startup memahami pelanggan mereka lebih baik, dengan merinci segmen pelanggan, masalah yang dihadapi, dan mencari solusinya.

Hal ini kemudian akan mendorong orientasi pelanggan dalam pengembangan produk dan pemasaran.

Selain itu, model bisnis yang jelas dan menarik pun mampu meningkatkan kemungkinan startup dalam mendapatkan mitra dan dana yang dibutuhkan.

Untuk perencanaan keuangan, model bisnis membantu dalam penentuan biaya, pendapatan, dan estimasi modal yang dibutuhkan.

Itulah mengapa model bisnis sangat penting bagi perusahaan rintisan atau startup.

Tidak hanya meningkatkan kesiapan dalam menghadapi tantangan dalam berbisnis, model bisnis pun membantu mengurangi ketidakpastian dan memberikan kerangka solid untuk kesuksesan jangka panjang.

Ada berbagai bentuk model bisnis lainnya yang dapat digunakan para perintis perusahaan.

Buku Information Technology Business Startup 2.0 menyediakan informasi lengkap mengenai model-model bisnis yang dapat diterapkan startup beserta keunggulan dan kekurangannya.

Buku dari Yudho Yudhanto ini juga menjabarkan mulai dari definisi startup, bisnis di bidang IT, framework inovasi, model bisnis, metode ide bisnis, dan analisis bisnis hingga kegagalan bisnis.

Penulis menyediakan informasi lengkap terkait strategi dan praktik terbaik yang diperlukan ketika memulai dan mengelola bisnis startup di era digital.

Ia juga menulis bagaimana generasi Y, Z, dan alpha yang berpotensi besar menjadi perintis bisnis startup dan berharap dapat membantu mereka memulai perjalanan berkarier di dunia bisnis teknologi.

Buku Information Technology Business Startup 2.0 bisa kamu dapatkan di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau