Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kumpulan Kata-Kata Gombalan yang Bikin Baper di Chat, Cocok untuk Dikirim ke Gebetan!

Kompas.com - 29/02/2024, 13:43 WIB
Gombalan Bikin Baper di Chat  Sumber Gambar: Freepik.com Gombalan Bikin Baper di Chat 
Rujukan artikel ini:
City Lite: Requisition
Pengarang: AYUNITA KURAISY
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Apakah kamu sedang menjalani masa pdkt dengan gebetan dan merasa kesulitan untuk memenangkan hatinya?

Kalau jawabannya iya, maka kamu harus mulai menggunakan terobosan baru untuk bisa menaklukan hati gebetanmu, salah satunya dengan mengirimkan gombalan-gombalan manis yang bikin baper.

Gombalan sendiri merupakan kata-kata rayuan yang biasanya diucapkan kepada orang tersayang.

Dengan menggunakan kata-kata manis, gebetanmu akan tersipu malu dan merasa tersanjung.

Tapi, kamu juga harus ingat kalau kalimat gombalan ini lebih baik disampaikan pada satu orang saja, sebab kalau tidak, kata-kata manismu hanya akan dianggap sebagai guyonan semata.

Kalau kamu masih malu-malu untuk mengatakannya secara langsung, kamu juga bisa mengirimkan kata-kata gombalan melalui chat di media sosial.

Berikut adalah contoh kalimat gombalan bikin baper yang bisa kamu jadikan sebagai inspirasi untuk mendekati gebetan.

Kumpulan Kata-Kata Gombalan yang Bikin Baper

  • Allah SWT sayang sama kamu, tapi, apa aku boleh sayang sama kamu juga?
  • Ini masih pagi, tapi kamu sudah lucu. Siang nanti, kayaknya kamu sudah bikin aku sayang.
  • Kamu lucu banget, harusnya aku ketawa, bukannya jatuh cinta.
  • Kamu tahu tidak bedanya kamu sama pantun? Jawabannya, tidak ada. Soalnya sama-sama cakep.
  • Kamu mau jadi pacarku tidak? Kalau tidak mau, ya tidak masalah. Biar aku saja yang jadi pacar kamu.
  • Coba kamu lihat, punggungku bagus kan? Sepertinya akan sangat cocok untuk menjadi tulang punggung keluarga kita nanti.
  • Are you some kind of rendang? Because, you make my heart bergendang-gendang.
  • Kamu beruntung banget, kalau mau lihat gambaran bidadari, tinggal langsung lihat di cermin.
  • Kamu tertarik gak untuk jadi istriku? Kalau enggak juga gak masalah. Biar aku saja yang jadi suami kamu.
  • Hey, kamu bisa munduran sedikit? Cantiknya kelewatan, bikin pandanganku terus menerus terhalang.
  • Kamu suka lihat kartu tarot? Gak masalah, mungkin kamu suka diramal. Tapi, kalau dilamar, kamu mau terima?
  • Nama kamu sebenarnya bagus, tapi masih terasa kurang, soalnya belum ada di kartu keluargaku.
  • Kalau kita jalan-jalan naik motor, pasti ditilang polisi. Soalnya kelebihan muatan, isinya aku, kamu, dan cinta kita berdua.
  • Kalau dilihat-lihat, kamu itu ibarat karcis parkir. Kalau hilang, aku pasti panik bukan main.
  • What is your name? Can I call you mine?
  • Ya ampun, rasanya rugi banget kalau orang secantik kamu belum jadi milikku.
  • Kalau lapar di malam hari, lebih baik masak mie, tapi kalau kangen, call me aja.
  • Apa bedanya kamu sama jam 10? Kalau jam 10 itu kesiangan, tapi kalau kamu, kesayangan.
  • Ada sebuah riset yang menunjukkan kalau orang yang terlalu sering duduk akan beresiko kesemutan. Jadi, lebih baik kita jalan aja.
  • Saat percobaan pelemparan 4 dadu secara bersamaan, coba kamu hitung seberapa besar peluangku untuk mendapatkan hati kamu?

5 Tips untuk Mendapatkan Hati Gebetan

Selain mengirimkan gombalan-gombalan yang lucu dan manis, ada beberapa tips lain yang bisa kamu lakukan untuk bisa mendapatkan hati gebetan.

1. Cari Tahu Apa yang Dia Sukai

Sebelum memulai percakapan dengan gebetan, ada baiknya kamu mencari tahu minat dan kesukaannya terlebih dahulu.

Kamu bisa mengetahui hal-hal yang dia sukai dari akun media sosialnya.

Kalau mereka suka membaca buku, kamu bisa coba memulai percakapan dengan membahas buku-buku yang sedang populer.

2. Jadilah Pendengar yang Baik

Mendengarkan cerita-cerita gebetan dan memberikannya solusi bisa menjadi salah satu cara untuk mendekatinya.

Saat berbicara dengannya, cobalah untuk fokus mendengarkan ceritanya dan jangan pernah bermain handphone, hal tersebut akan membuatmu terlihat tidak peduli.

Saat kamu memberikan perhatian penuh, pelan-pelan dia akan tahu kalau kamu adalah pendengar yang baik.

3. Jangan Terkesan Menguntit Kehidupannya

Mencari tahu minat dan kesukaan gebetan sebenarnya adalah hal yang baik.

Tapi, usahakan tetap menjaga jarak supaya kamu tidak terlihat seperti sedang menguntit kehidupannya.

Alih-alih merasa tersanjung, dia mungkin malah merasa kalau kebebasannya dirampas.

Hal ini tentu akan merugikan kamu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kehadiran kamu mungkin saja dianggap sebagai gangguan sehingga dia akan menjauh dan tidak mau lagi berinteraksi denganmu.

4. Bersikaplah sebagai Seseorang yang Peduli Padanya

Memberikan perhatian khusus pada gebetan sebenarnya tidak salah, tapi, akan lebih baik kalau kamu menempatkan diri sebagai teman yang peduli padanya.

Dengan begitu, dia akan nyaman denganmu dan pelan-pelan mau membuka hatinya.

Hal ini lebih meyakinkan untuk dilakukan, daripada kamu langsung memberikan berbagai perhatian khusus untuk bisa mengambil hatinya.

5. Jangan Pernah Pelit dengan Pujian

Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk meluluhkan hati gebetan adalah jangan pernah pelit dengan pujian.

Cobalah untuk menyampaikan rasa kagum dengan kata-kata pujian yang tulus, jangan terlalu berlebihan dan membuatnya merasa ilfeel.

Kalau hubunganmu dan dia sudah mulai dekat, kamu bisa mulai memujinya dengan kata-kata yang sedikit berlebihan dan penuh dengan gombalan.

Dengan begitu, dia akan tersanjung dan merasa diperhatikan.

Tidak bisa dipungkiri kalau masa-masa pdkt adalah masa yang cukup sulit untuk sebagian orang.

Tidak ada yang tahu apakah perasaanmu akan disambut baik olehnya, atau justru kamu akan mendapatkan kekecewaan.

Kisah ini juga dirasakan oleh Fanny dan Ryan dalam buku Requisition yang ditulis oleh Ayunita Kuraisy.

Fanny dan Ryan pertama kali bertemu di sebuah acara bisnis.

Tidak perlu menunggu lama, Ryan diam-diam jatuh cinta pada sosok Fanny yang membuatnya nyaman.

Sayangnya, Fanny tidak mengetahui kalau Ryan adalah seorang womanizer yang sudah sering berurusan dengan perempuan.

Hal inilah yang membuat Ryan sangat lihai mengutarakan kata-kata manis pada Fanny.

Di sisi lain, Fanny justru merasa kalau hubungannya dengan Ryan hanya sebatas rekan kerja.

Fanny juga takut membuka hati karena sikap Ryan yang mudah dekat dengan banyak wanita.

Lantas, bagaimana akhir perjalanan kisah mereka berdua? Baca kelanjutan kisahnya dengan membeli buku ini di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

5 Rekomendasi Film Indonesia yang Sedih, Siap Bikin Baper

5 Rekomendasi Film Indonesia yang Sedih, Siap Bikin Baper

buku
Buku Certified Hunger Manifesto Tampil di Acara Asia HRBP Forum 2025 Kuala Lumpur

Buku Certified Hunger Manifesto Tampil di Acara Asia HRBP Forum 2025 Kuala Lumpur

buku
Cara Perkembangbiakan Hewan untuk Menjaga Kelestarian Spesiesnya

Cara Perkembangbiakan Hewan untuk Menjaga Kelestarian Spesiesnya

buku
Siapa Bapak Demokrasi Dunia? Kenali Tokoh-Tokoh Besar di Baliknya

Siapa Bapak Demokrasi Dunia? Kenali Tokoh-Tokoh Besar di Baliknya

buku
Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau