Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Contoh Kalimat Konjungsi Beserta Pengertian dan Jenisnya

Kompas.com - 11/10/2023, 16:00 WIB
Contoh Kalimat Konjungsi  Sumber Gambar: Freepik.com Contoh Kalimat Konjungsi 
Rujukan artikel ini:
Berbahasa Indonesia dengan Logis dan…
Pengarang: Iqbal Aji Daryono
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa sadar kita sering menggunakan kata atau kalimat konjungsi saat berkomunikasi dengan orang lain.

Kalimat konjungsi atau kalimat penghubung ini sebenarnya memang bisa digunakan dalam lisan maupun tulisan.

Jika diartikan, kalimat penghubung atau konjungsi adalah sebuah kata yang biasanya digunakan untuk menghubungkan dua kata, dua frasa, atau dua paragraf yang berbeda.

Selain itu, konjungsi tidak pernah terletak di akhir kalimat dan tidak selalu diikuti oleh nomina atau kata benda, inilah yang menjadi salah satu ciri khas dari konjungsi.

Untuk mengetahui lebih banyak lagi mengenai kalimat konjungsi, kamu bisa simak artikelnya berikut ini.

Pengertian Kalimat Konjungsi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, konjungsi atau kata hubung merupakan sebuah ungkapan penghubung antarklausa, antarfrasa, antarkata, dan juga antarkalimat.

Sedangkan menurut Anton Moeliono dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2003), konjungsi bisa diartikan sebagai kata tugas yang berfungsi untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang memiliki derajat yang sama.

Satuan bahasa ini bisa berupa kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau frasa dengan frasa.

Kalimat konjungsi ini memiliki peran yang penting dalam sebuah kalimat atau paragraf, tepatnya untuk menyatukan dua kalimat yang berbeda sehingga menjadi lebih padu dan bisa dipahami oleh si pembaca.

Jenis-Jenis Kalimat Konjungsi

Kata konjungsi memiliki banyak jenis sesuai dengan kegunaan dan satuan bahasanya, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis kata konjungsi.

1. Kata Hubung Setara (Konjungsi Koordinatif)

Jenis kata hubung yang satu ini biasanya digunakan untuk menggabungkan dua klausa yang berbeda, tapi dengan kedudukan yang setara.

Penerapan konjungsi koordinatif ini nantinya akan menghasilkan suatu kalimat yang dinamakan kalimat majemuk setara.

Kalimat konjungsi koordinatif ini biasanya tidak diletakkan di awal kalimat, melainkan di tengah-tengah kalimat, contoh katanya seperti kata ‘dan’, ‘tetapi’, atau ‘sedangkan’.

2. Kata Hubung Bertingkat (Konjungsi Sub-ordinatif)

Kata hubung bertingkat ini adalah sebuah kata penghubung yang berfungsi untuk menggabungkan dua atau lebih klausa yang memiliki hubungan bertingkat.

Penggunaan konjungsi sub-ordinatif ini nantinya akan menghasilkan kalimat majemuk bertingkat.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Selain menghubungkan bagian kalimat yang bertingkat, kata hubung yang satu ini juga biasanya terletak di bagian awal kalimat, contohnya seperti kita ‘dengan’, ‘jika’, ‘sejak’, dan masih banyak lagi.

3. Kata Hubung Berpasangan (Konjungsi Korelatif)

Konjungsi korelatif ini menghubungkan dua kata, dua klausa, atau dua frasa yang unsurnya memiliki fungsi sintaksis yang setara.

Pada umumnya, kata hubung yang satu ini akan menghubungkan bagian kalimat dengan cara berpasangan.

Beberapa contoh kata konjungsinya seperti ‘tidak hanya…..’, ‘bukan…. hanya…’, ‘demikian…. sehingga….’, dan masih banyak lagi.

4. Kata Hubung atau Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat adalah sebuah kata penghubung yang berfungsi untuk menggabungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain, supaya bisa menjadi suatu kesatuan kalimat yang utuh.

Jenis konjungsi yang satu ini biasanya berada di awal kalimat, dengan tujuan untuk memulai suatu kalimat yang baru.

Selain itu, kalimat konjungsi antarkalimat ini juga selalu dipisahkan dengan tanda koma di setiap kata-katanya.

5. Kata Hubung atau Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal adalah sebuah kata hubung yang berkaitan dengan keterangan waktu.

Jenis kata hubung yang satu ini memiliki 2 fungsi utama, yakni untuk menghubungkan 2 kalimat majemuk yang sederajat dan tidak sederajat, serta untuk menyatakan keterangan waktu dalam kalimat.

Contoh Kalimat Konjungsi

1. Contoh Kalimat Konjungsi Koordinatif

  • Ridwan dan Joko sedang mengerjakan pekerjaan rumah.
  • Putra merasa pekerjaannya lebih baik dari pekerjaan Budi.
  • Raisa diminta untuk menyanyi di Surabaya dan Jakarta
  • Bella bercita-cita menjadi penyanyi, sedangkan Raisa bercita-cita menjadi seorang sekretaris.
  • Dani tidak pernah mau ikut bermain sepak bola, padahal dia sering disebut sebagai pemain andalan di sekolahnya.

2. Contoh Kalimat Konjungsi Sub-Ordinatif

  • Semenjak bertemu dengan Andi, Leni merasa bahagia.
  • Sedari dulu, aku sudah tahu kalau aku tidak bisa bersamanya.
  • Dia mengancam akan pergi dari rumah jikalau ayahnya masih berlaku tidak adil.

3. Contoh Kalimat Konjungsi Korelatif

  • Tidak hanya artis saja yang pulang, tetapi juga para penggemar.
  • Laila bukannya malas sekolah, melainkan dia sedang sakit kemarin.
  • Jangankan danau di depan mata, jurang pun akan aku lalui untuk bisa bertemu denganmu.
  • Gita bukan murid akselerasi, dia hanya murid pindahan biasa.

4. Contoh Kalimat Konjungsi Antarkalimat

  • Kata “meskipun demikian, biarpun begitu”, digunakan untuk menggambarkan kesedihan.
  • Kata “bahkan, tidak hanya itu”, digunakan untuk menggambarkan keadaan yang terjadi sebelumnya.
  • Kata “akibatnya, dengan demikian”, digunakan untuk menyatakan suatu akibat atau konsekuensi.
  • Kata “sebenarnya, sesungguhnya”, digunakan untuk menceritakan keadaan yang sebenarnya terjadi.

5. Contoh Kalimat Konjungsi Temporal

  • Setelah air mendidih kemudian masukkan bubuk kopi ke dalam gelas.
  • Semua orang sudah berpindah lokasi sementara mereka masih duduk di kursi itu.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai pengertian, jenis, dan contoh kalimat konjungsi atau kalimat penghubung.

Sejak di bangku sekolah, kita selalu diingatkan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sayangnya, masih ada banyak sekali orang yang kurang memahami bahasa Indonesia dan seringkali melakukan kesalahan, baik dalam segi lisan maupun tulisan.

Melalui buku Berbahasa Indonesia dengan Logis dan Gembira, kamu akan belajar bagaimana caranya menata setiap kalimat dalam bahasa Indonesia agar tetap bisa terdengar dan terbaca secara logis atau masuk akal.

Saat membuat sebuah karangan, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar tentunya menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan.

Melalui buku ini, kamu juga akan mempelajari tata bahasa Indonesia yang baik, supaya nantinya pembaca tidak merasa kebingungan saat harus membaca tulisan yang kamu buat.

Buku ini bisa segera kamu checkout di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau