Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Teori Pythagoras dan Konsep Dasarnya dalam Matematika

Kompas.com - 25/07/2023, 11:30 WIB
sejarah teori pythagoras Photo Patung Pythagoras by Matthias_Groeneverd on Pixabay sejarah teori pythagoras
Rujukan artikel ini:
Seri Tokoh Dunia 35: Pythagoras…
Pengarang: Pang Kim Xiong
|
Editor Rahmad

Kamu pasti sudah tidak asing dengan teorema pythagoras bukan? Yap, ini adalah salah satu rumus matematika untuk menghitung segitiga.

Di balik teori ini ada ilmuwan jenius yang menemukan rumus ini loh. Yuk, simak bagaimana sejarah teori pythagoras bisa tercipta dan aplikatif hingga saat ini.

Sejarah Teori Pythagoras

Sejarah teori Pythagoras berpusat pada tokoh penting dalam sejarah matematika dan filosofi, yaitu Pythagoras dari Samos.

Pythagoras hidup sekitar tahun 570 SM hingga 495 SM di pulau Samos, Yunani, dan kemudian mendirikan sekolah filosofi di kota Croton (sekarang Crotone) di selatan Italia.

Dia adalah salah satu pemikir terbesar dalam dunia kuno dan memiliki pengaruh yang mendalam terhadap perkembangan matematika dan pemikiran filosofis.

Teori Pythagoras terkait dengan hubungan antara panjang sisi-sisi segitiga siku-siku, dan dinyatakan dalam apa yang dikenal sebagai "teorema Pythagoras."

Teorema ini menyatakan bahwa dalam segitiga siku-siku, kuadrat dari panjang sisi miring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat dari kedua sisi lainnya.

Pythagoras menemukan teorema ini selama eksperimennya dengan panjang senar pada sebuah alat musik yang disebut monokord.

Ketika dia memainkan senar dengan panjang yang berbeda, ia menyadari bahwa ketika panjang senar dibandingkan dengan ukuran yang menghasilkan harmoni, rasio panjang senar dapat dinyatakan dalam bilangan bulat sederhana.

Salah satu bentuk harmoni adalah saat panjang senar yang lebih pendek menghasilkan nada yang menyenangkan ketika dimainkan bersamaan dengan senar yang lebih panjang.

Teorema Pythagoras secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Jika a dan b adalah panjang dua sisi yang tegak lurus, dan c adalah panjang hipotenusa, maka:

c2 = a2 + b2

Teorema Pythagoras ini menjadi salah satu dasar utama dalam geometri Euclidean dan memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang, seperti arsitektur, fisika, dan teknik.

Penting untuk dicatat bahwa sementara, teorema Pythagoras dinamai setelah Pythagoras, bukti tertulis pertama tentang teorema ini tidak ditemukan dalam tulisan-tulisannya.

Bukti tertulis pertama tentang teorema Pythagoras ditemukan dalam tulisan matematikawan Mesir kuno bernama Ahmes pada sekitar tahun 1800 SM, yang menunjukkan bahwa pengetahuan tentang teorema ini ada sebelum zaman Pythagoras.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pythagoras dan para pengikutnya juga terlibat dalam berbagai bidang filosofi dan matematika lainnya.

Termasuk angka dan hubungannya dengan alam semesta, ide tentang alam semesta sebagai dunia yang diatur oleh hukum matematika, dan gagasan tentang keabadian jiwa dan reinkarnasi.

Meskipun banyak karya Pythagoras yang tidak dilestarikan hingga saat ini, warisan intelektualnya telah membentuk dasar pemikiran matematika dan filosofi yang mempengaruhi generasi setelahnya.

Konsep Dasar Teorema Pythagoras dalam Matematika

Konsep dasar Teorema Pythagoras dalam matematika melibatkan segitiga siku-siku dan hubungan antara panjang sisi-sisinya.

Teorema ini menyatakan bahwa dalam segitiga siku-siku, kuadrat dari panjang sisi miring (hipotenusa) sama dengan jumlah kuadrat dari kedua sisi lainnya seperti konsep dasarnya berikut ini:

1. Segitiga Siku-siku

Sebuah segitiga siku-siku adalah segitiga yang memiliki salah satu sudutnya yang tepat (90 derajat).

Sudut tepat ini terbentuk antara dua sisi yang disebut sisi siku-siku, sedangkan sisi yang berlawanan dengan sudut tepat disebut hipotenusa.

2. Teorema Pythagoras

Dalam segitiga siku-siku, konsep dasar Teorema Pythagoras menyatakan kuadrat dari panjang hipotenusa (sisi C) sama dengan jumlah kuadrat dari panjang kedua sisi siku-siku (sisi A dan sisi B). Matematis, teorema ini dapat ditulis sebagai berikut:

C2 = A2 + B2

3. Aplikasi Teorema Pythagoras

Teorema Pythagoras memiliki banyak aplikasi dalam matematika dan kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh penerapannya adalah sebagai berikut:

  • Menghitung Panjang Sisi: Jika kita mengetahui panjang dua sisi siku-siku dalam sebuah segitiga siku-siku, kita dapat menggunakan teorema Pythagoras untuk menghitung panjang hipotenusa.
  • Menentukan Apakah Segitiga adalah Segitiga Siku-siku: Dengan mengukur panjang ketiga sisi sebuah segitiga dan memverifikasi apakah persamaan C^2 = A^2 + B^2 terpenuhi, kita dapat menentukan apakah segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku.
  • Penerapan dalam Bidang Teknik dan Arsitektur: Dalam dunia teknik dan arsitektur, teorema Pythagoras digunakan untuk menghitung jarak, mengukur sudut, dan merencanakan bangunan berbentuk segitiga siku-siku.
  • Penggunaan dalam Fisika: Dalam fisika, teorema Pythagoras digunakan untuk menghitung resultan dari dua vektor yang saling tegak lurus.

Teorema Pythagoras merupakan salah satu konsep dasar yang fundamental dalam matematika dan memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai disiplin ilmu.

Pemahaman tentang teorema ini menjadi penting karena sering digunakan dalam penyelesaian masalah dan perhitungan dalam berbagai bidang.

Nah, ketahui lebih lengkap tentang sejarah teori Pythagoras lewat buku Seri Tokoh Dunia 35: Pythagoras (Bapak Matematika).

Buku ini akan memberimu banyak informasi tentang ilmuwan jenius dengan berbagai gagasan-gagasan matematikanya.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau