Dalam hidup, setiap manusia tentu berharap bisa mencapai titik suksesnya masing-masing.
Saat ini, banyak orang yang menilai orang lain hanya dari kacamata kesuksesan dan kekayaan yang dimiliki, padahal definisi sukses setiap orang tentu berbeda-beda.
Memiliki banyak uang sebenarnya bukanlah tolok ukur kesuksesan, tapi setiap orang tentunya membutuhkan uang untuk bisa bertahan hidup.
Hal inilah yang akhirnya membuat banyak orang berlomba-lomba ingin jadi orang kaya dan punya banyak uang.
Padahal itu semua bukan perkara yang mudah, perlu usaha dan kerja keras untuk bisa mendapatkannya.
Ekonomi dan kekayaan menjadi salah satu topik yang kini paling hangat dibicarakan masyarakat dunia, salah satunya melalui platform Forbes, majalah bisnis yang didirikan di Amerika Serikat.
Perlu diketahui juga bahwa Forbes selalu memperbaharui datanya setiap hari untuk bisa melacak naik dan turunnya kekayaan para miliarder dunia dan perusahaannya.
Lantas, apa saja perusahaan-perusahaan terkaya di Indonesia? Simak 7 daftar perusahaan tersebut dan fakta-fakta uniknya berikut ini.
Mengutip dari data Forbes satu bulan terakhir, PT Bank Mandiri masih menjadi perusahaan terkaya nomor satu di Indonesia dengan total aset mencapai 121,09 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 1.893 triliun.
Tak hanya itu saja, Bank Mandiri juga tercatat memiliki jumlah penjualan dan keuntungan mencapai 9,53 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 149 triliun.
Dengan total aset dan profit yang nilainya fantastis tersebut, perusahaan yang dipimpin oleh Darmawan Junaidi ini menempati peringkat 490 dalam Global 2000 rilisan Forbes untuk kategori perusahaan terkaya.
Selain PT Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia atau BRI juga termasuk ke dalam daftar perusahaan terkaya di Indonesia.
BRI memiliki total aset kekayaan mencapai 117,7 miliar dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 1.840 triliun.
Sementara jumlah penjualan dan keuntungannya tercatat mencapai 12,77 miliar dolar AS (Rp 200,09 triliun) dan 2,17 miliar dolar AS (Rp 33,929 triliun).
Tak sampai disitu saja, BRI juga memiliki market value sebesar 50, 14 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 784 triliun.
Dari hasil rilisan Forbes dalam Global 2000, perusahaan BUMN yang fokus pada kredit usaha rakyat ini menempati peringkat ke 351.
Perusahaan terkaya ketiga di Indonesia yang didasarkan pada jumlah asetnya kemudian diduduki oleh PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.
Forbes mencatat bahwa BCA telah memiliki aset sebesar 87,69 miliar dolar AS atau sama dengan Rp 1,370 triliun.
Besarnya jumlah aset tersebut ditopang oleh hasil penjualan dan profit yang masing-masing mencapai Rp 95,38 triliun dan Rp 35, 34 triliun.
Dibandingkan dengan dua perusahaan sebelumnya, BCA memiliki market value yang lebih besar, yakni senilai 67,62 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.057 triliun.
Perusahaan yang kini dipimpin oleh Jahja Setiaatmadja ini menempati posisi ke 518 menurut Forbes.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Perusahaan yang menempati peringkat ke 1.153 dalam Global 2000 rilisan Forbes ini juga termasuk perusahaan terkaya di Indonesia.
Bank Negara Indonesia atau BNI tercatat memiliki aset sebesar 67,7 miliar dolar AS atau senilai Rp 1.058 triliun.
Sementara untuk hasil penjualan dan profitnya sendiri, BNI mencatatkan angka Rp 75,36 triliun dan 11,9 triliun.
Perusahaan ini memiliki market value sebesar 12,13 miliar dolar AS atau hampir mencapai angka Rp 190 triliun.
Selanjutnya ada nama PT Telkom Indonesia sebagai perusahaan terkaya nomor 5 di Indonesia berdasarkan jumlah asetnya.
Forbes mencatat, akses Telkom telah mencapai 19,45 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 304,099 triliun.
Telkom juga mencatatkan penjualan dan profitnya secara berurutan sebesar 10,02 miliar dolar AS (Rp 156,689 triliun) dan 1,73 miliar dolar AS (Rp 27,052 triliun).
Di posisi ke-6 ada nama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk atau sering disingkat dengan nama SRTG.
Perusahaan yang bergerak di bidang investasi ini memiliki nilai aset mencapai 4,29 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 67,08 triliun.
SRTG berhasil mencatatkan penjualan dan profit sebesar 123 juta dolar AS (Rp 1,923 triliun) dan 1,74 miliar dolar AS (Rp 27,212 triliun).
Dalam catatan Forbes, SRTG memiliki market value sebesar 3,38 miliar dolar AS (Rp 52,854 triliun) dan berhasil menempati peringkat ke-1.866 dalam daftar Global 2000.
Terakhir ada nama PT Bayan Resources Tbk yang fokus bergerak dalam bidang pertambangan batu bara.
Perusahaan ini memiliki nilai aset mencapai 2,43 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 37,997 triliun.
Untuk hasil penjualan dan profitnya, Bayan Resources mencatat angka 2,85 miliar dolar AS (Rp 44,573 triliun) dan 1,21 miliar dolar AS (Rp 18,924 triliun).
Forbes menempatkan perusahaan ini pada peringkat ke-1.749 dengan total market value sebesar 9,82 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 153,583 triliun.
Dengan jumlah aset dan profit yang fantastis, kita tentunya menjadi semakin tertarik untuk bisa mengikuti jejak para pemilik perusahaan tersebut.
Tapi, bagaimana cara terbaik untuk memulainya?
Kalau masih bingung, kamu bisa lebih dulu membaca buku Testing Business Ideas karya Alexander Osterwalder.
Sebagai seorang konsultan bisnis, Osterwalder akan memberikan banyak sekali ide-ide bisnis kekinian yang bisa kamu jadikan sebagai referensi tambahan.
Tak hanya ide-ide brilian, buku ini juga akan memberikan gambaran bagaimana caranya menguji sebuah ide bisnis untuk nantinya bisa mengurangi resiko kegagalan di kemudian hari.
Melalui buku ini, kamu akan menyadari bahwa membangun bisnis sebenarnya tidak selalu menyulitkan, asalkan kamu sudah mengetahui hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan dalam bisnis tersebut.
Untuk mengetahui isi bukunya lebih lanjut, kamu bisa membelinya di toko buku Gramedia terdekat, atau melalui online di Gramedia.com.