Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Istilah Bahasa Gaul Jayus, Ungkapan untuk Candaan

Kompas.com - 19/12/2024, 13:00 WIB
Jayus Sumber Gambar: Freepik.com Jayus
Rujukan artikel ini:
Kamus Gaul Bahasa Jawa-Indonesia
Pengarang: Sukamto
|
Editor Laila Wulanalfi

Bahasa gaul jayus adalah salah satu bentuk bahasa gaul yang sedang populer di kalangan anak muda saat ini.

Bahasa ini memiliki ciri khas yang unik dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Dalam ulasan kali ini, kita akan membahas mengenai istilah-istilah bahasa gaul jayus dan penggunaannya dalam percakapan sehari-hari.

Jayus

Bahasa gaul jayus adalah bentuk bahasa gaul yang populer digunakan oleh kalangan remaja di Indonesia.

Bahasa ini memiliki ciri khas penggunaan kata-kata jenaka atau lucu yang dapat membuat lawan bicara tertawa atau terhibur.

Meskipun bahasa ini tidak resmi dan tidak memiliki aturan baku, namun penggunaannya cukup populer di kalangan anak muda dan dapat ditemui di berbagai media sosial serta percakapan sehari-hari.

Istilah Jayus mempunyai asal-usul dari bahasa Jawa.

Secara harfiah, kata tersebut memiliki makna yang mengacu pada situasi atau hal yang lucu, kocak, atau menggelikan, sesuatu yang bisa memicu tawa dan kegembiraan pada para pendengarnya.

Biasanya, gaya bahasa ini ditandai dengan penggunaan kata-kata yang tidak baku atau slang, serta penggunaan nada bicara yang ceria dan santai.

Bahasa gaul jayus dapat menjadi salah satu cara yang efektif untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain, terutama dalam suasana yang santai dan tidak terlalu formal.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa penggunaannya sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan konteks yang tepat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau kelakuan yang tidak etis.

Contoh Penggunaan Bahasa Gaul Jayus

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan bahasa gaul Jayus dalam percakapan sehari-hari yang bisa kamu praktikkan:

  • "Jangan terlalu dipikirin, ntar ayan lho!" (Artinya: Jangan terlalu dipikirkan, nanti stres loh!)
  • "Gua dapet tugas kosong dari bos, yaudahlah me time aja deh" (Artinya: Saya mendapatkan tugas kosong dari atasan, jadi saya akan menghabiskan waktu sendiri saja)
  • "Cewek itu cakep bener dah, gue sampe baper" (Artinya: Wanita itu sangat cantik, saya jadi terbawa perasaan)
  • "Ngapain repot-repot, tinggal go with the flow aja" (Artinya: Tidak perlu repot-repot, cukup mengikuti arus saja)
  • "Habis ini mau nongkrong di kafe nih, enaknya ngopi-ngopi sambil ngerjain tugas" (Artinya: Setelah ini saya ingin nongkrong di kafe, enaknya minum kopi sambil mengerjakan tugas)

Perbedaan Bahasa Gaul Jayus dengan Bahasa Gaul Lainnya

Bahasa gaul jayus merupakan salah satu bentuk bahasa gaul yang populer di kalangan anak muda.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Namun, terdapat perbedaan antara bahasa gaul jayus dengan bahasa gaul lainnya seperti bahasa gaul anak sekolah atau bahasa gaul remaja.

Berikut adalah beberapa perbedaan tersebut:

  1. Bahasa gaul jayus memiliki kosakata yang lebih kreatif dan unik dibandingkan dengan bahasa gaul lainnya.
  2. Bahasa gaul jayus lebih sering digunakan dalam konteks humor atau lelucon, sedangkan bahasa gaul lainnya lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
  3. Bahasa gaul jayus memiliki pengaruh yang lebih besar dari budaya populer seperti film, musik, dan media sosial.

Nah, itu dia ulasan mengenai bahasa gaul jayus sebagai bahasa untuk percakapan sehari-hari.

Semoga ulasan berikut bisa bermanfaat bagi kita semua dalam memahami bahasa gaul jayus dan juga dapat meningkatkan kemampuan kita dalam berkomunikasi dengan baik dan benar.

Jika kamu tertarik dengan bahasa gaul dalam bahasa lainnya, kamu bisa membaca buku Kamus Gaul Bahasa Jawa-Indonesia yang ditulis oleh Sukamto.

Kamus Gaul Bahasa Jawa-Indonesia ini dibuat dengan tujuan untuk memelihara dan melestarikan Bahasa Jawa yang merupakan bahasa sehari-hari di Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.

Generasi muda kita, khususnya yang berasal dari tiga provinsi tersebut dan tinggal di luar Pulau Jawa atau bahkan di luar negeri, kerap kebingungan karena tak lagi memahami bahasa Jawa yang merupakan salah satu bahasa daerah yang cukup populer di Indonesia.

Oleh karena itu, kamus ini digaungkan di seluruh pelosok negeri dan di luar negeri untuk memudahkan interaksi dan mempertahankan kekayaan bahasa daerah kita.

Di masa pendudukan Belanda dan Jepang, banyak warga dari ketiga provinsi di atas yang terpaksa merantau ke Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan bahkan beberapa negara Asia lainnya.

Akibatnya, anak-anak yang lahir di tempat baru tidak lagi mampu bertutur dalam Bahasa Jawa.

Padahal, Bahasa Daerah merupakan kekayaan budaya nasional yang sangat berharga dan harus tetap dilestarikan.

Sebagai contohnya yaitu negara Filipina, meskipun bahasa Inggris telah merajai, namun masyarakat masih mempertahankan Bahasa Tagalog sebagai bahasa daerah yang digunakan secara nasional.

Baca selengkapnya dan dapatkan segera buku Kamus Gaul Bahasa Jawa-Indonesia hanya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau