Dalam hubungan asmara, konflik dan pertengkaran dengan pasangan adalah hal yang wajar dan mungkin saja terjadi.
Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk menghadapi konflik tersebut, salah satunya adalah dengan melakukan break dalam hubungan.
Meski terkesan mirip, break berbeda dengan putus, orang-orang biasanya mengartikan hal tersebut sebagai istirahat sejenak dari hubungan yang sedang dijalani.
Break merupakan sebuah masa dimana sepasang kekasih memilih untuk berhenti bertemu atau berkomunikasi dalam jangka waktu tertentu.
Pada intinya, kamu dan pasangan sama-sama saling memberikan waktu istirahat dari rutinitas yang biasanya dilakukan bersama.
Lantas, kapan biasanya pasangan mengambil langkah untuk break dalam hubungan mereka? Begini penjelasan lengkapnya.
Break biasanya merupakan sebuah pertanda bahwa hubungan yang tengah dijalani sedang berada di ujung tanduk.
Dibandingkan harus mengakhiri hubungan yang sudah lama terjalin, sepasang kekasih akan memilih untuk break agar mereka bisa saling introspeksi diri.
Break biasanya membutuhkan jangka waktu tertentu sampai keduanya siap untuk menyelesaikan permasalahan yang ada sebagai upaya untuk mempertahankan hubungan.
Sepasang kekasih yang memilih untuk break biasanya diawali dari adanya konflik atau pertengkaran hebat yang sulit untuk dicari jalan keluarnya.
Selain itu, banyak juga pasangan yang memilih untuk break saat tiba-tiba harus menjalani hubungan jarak jauh atau LDR.
Dari penjelasan sebelumnya, kamu tentunya sudah bisa mengetahui kalau break berbeda dengan putus.
Untuk memahaminya secara lebih mendalam, berikut ini adalah perbedaan diantara keduanya yang perlu kamu ketahui.
Hubungan break belum resmi berakhir, sementara hubungan yang telah putus berarti sudah benar-benar berakhir.
Pasangan yang tengah menjalani masa break memiliki jangka waktu tertentu, sementara pasangan yang sudah putus berarti sudah benar-benar mengakhiri hubungan dan tidak ada rasa saling menggantungkan satu sama lain.
Pasangan yang tengah break berarti masih memiliki komitmen dengan kekasihnya dan tidak boleh menjalin hubungan dulu dengan orang lain, sementara pasangan yang sudah putus bisa dengan bebas menjalin hubungan dengan orang baru.
Pasangan yang sedang menjalani break tidak bisa disebut jomblo atau single, sementara pasangan yang sudah putus pasti statusnya sudah jomblo dan bisa melakukan pendekatan dengan orang lain.
Break sebenarnya bukan sebuah pilihan dalam hubungan, tapi tetap harus diambil jika tidak mau terus menerus bertengkar dan beradu argumen satu sama lain.
Tidak ada salahnya jika kamup meminta jeda saat menemukan keraguan dalam hubungan, supaya kamu dan pasangan tidak salah dalam mengambil langkah tertentu.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Khusus pasangan yang sudah lama menjalin hubungan dan sudah mulai menemukan kebosanan, langkah break juga bisa diambil supaya keduanya bisa menemukan alasan yang memicu kebosanan tersebut.
Saat memutuskan untuk break, kamu dan pasangan juga perlu memberikan tenggat waktu untuk bisa sama-sama introspeksi diri.
Lamanya break dalam hubungan tentunya dibebaskan pada masing-masing pasangan, tapi usahakan untuk tidak lebih dari 6 minggu.
Tidak berkomunikasi atau berhubungan dengan pasangan lebih dari 6 minggu dikhawatirkan akan memicu hal-hal yang mungkin akan membuat hubungan keduanya menjadi semakin tidak sehat.
Jadikan waktu break ini sebagai kesempatan untuk bisa lebih fokus pada dirimu sendiri.
Cobalah untuk melakukan berbagai aktivitas yang mungkin sudah lama tidak kamu lakukan, misalnya berolahraga, membaca buku, atau mungkin bersantai sambil menonton film kesukaan.
Melakukan kegiatan yang disukai akan membantu mengalihkan pikiran dari masalah yang tengah kamu hadapi sehingga nantinya kamu bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.
Jarak akan memberikan sebuah perspektif baru dalam hubungan sehingga kamu dan pasangan bisa mengetahui hal-hal apa saja yang harus diperbaiki.
Setelah menjalani masa break, kamu dan pasangan bisa kembali berkomunikasi untuk membicarakan masalah dan menentukan kelanjutan hubungan kalian.
Jika ingin berlanjut, tentu perlu ada hal yang diubah dan dievaluasi.
Namun, jika ada masalah yang tidak bisa ditemukan solusinya, berpisah mungkin adalah jalan terbaik yang bisa dipilih.
Pada akhirnya, break harus tetap dilandasi dengan rasa saling percaya satu sama lain sehingga tidak akan timbul masalah baru di kemudian hari.
Membicarakan soal break dalam hubungan, kamu bisa coba membaca buku Metropop: Saat-Saat Jauh karya Lia Seplia yang juga mengisahkan tentang sebuah permasalahan diantara dua orang yang saling mencintai.
Novel ini menceritakan tentang Aline dan Alex yang sedang menjalani hubungan jarak jauh karena situasi dan kondisi yang memaksa mereka untuk tinggal berjauhan.
Aline memilih untuk mengurus sebuah Panti Jompo di Kota Teduh sedangkan Alex tengah sibuk mengejar mimpinya untuk menjadi dokter di Kota Terik.
Setelah memutuskan untuk menetap di Kota Terik, Alex mengajak Aline untuk ikut dengannya, tapi Aline menolak dan memilih untuk menunggu Alex sambil mengurus Panti Jompo yang sudah menjadi rutinitasnya.
Alex dan Aline percaya bahwa mereka akan kembali bersatu di kemudian hari, namun jarak yang jauh pelan-pelan mulai memudarkan keyakinan mereka, ditambah juga dengan kesibukan masing-masing yang semakin padat.
Apakah Aline dan Alex mampu bertahan dan hidup bersama selamanya, atau justru memilih untuk menemukan kebahagiaan dengan orang baru?
Temukan kisah lengkapnya dalam buku Metropop: Saat-Saat Jauh yang bisa kamu dapatkan melalui Gramedia.com.