Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel Dari Berbagai Faktor

Kompas.com - 07/02/2023, 09:30 WIB
Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel Photo by anncapictures on Pixabay Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel
Rujukan artikel ini:
Rangkaian Listrik
Pengarang: Cekmas Cekdin
|
Editor Rahmad

Rangkaian listrik seri dan paralel memiliki fungsi yang berbeda-beda. Contohnya jika salah satu lampu di dalam rumah padam, maka lampu yang lain juga tidak padam, tetapi tetap menyala.

Namun, pada rangkaian seri, ketika salah satu lampu padam, maka lampu lainnya juga padam. Rangkaian seri dan paralel digunakan dalam kondisi dan pertimbangan yang berbeda.

Misalnya, proyek penerangan besar di gedung, penerangan rumah, baterai dan banyak lagi. Dalam praktiknya, ada banyak perbedaan rangkaian seri dan paralel dalam instalasi listrik. Ini juga berkaitan dengan karakternya yang sesuai dengan fungsi rangkaian listrik tersebut.

Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel

Perbedaan rangkaian seri dan paralel dapat dikenali dari beberapa faktor. Dimulai dengan pengorganisasian komponen elektronik atau elektrik, penggunaan kabel dan sakelar, konsistensi batasan umum dan komponen elektrik.

Berikut ini perbedaan rangkaian seri dan paralel yang bisa kamu pahami dari berbagai faktor:

1. Bagian-bagian atau Komponen Listriknya

Perbedaan pertama antara rangkaian listrik seri dan paralel adalah susunan komponen kelistrikannya. Identifikasi sirkuit dapat dilakukan dengan mudah, yakni hanya melihat bagaimana komponen listrik dipasang.

Seperti yang dibahas di atas, komponen rangkaian secara paralel biasanya ditempatkan secara seri dari sumber daya listriknya. Dalam hal ini, rangkaian seri biasanya disusun bertumpuk dengan catu daya. Perbedaan rangkaian seri dan paralel tidak terbatas pada itu.

Ada perbedaan lain pada kabel koneksi. Pada rangkaian paralel, semua komponen dihubungkan dengan percabangan, tetapi tetap terhubung dengan arus yaitu kutub negatif dan kutub positif.

Oleh karena itu, setiap cabang dialiri listrik dengan arus listrik yang berbeda. Namun, jenis rangkaian ini memiliki tegangan yang sama di setiap cabang.

Meskipun merupakan rangkaian seri, tetapi tidak semua komponennya bercabang, sehingga arah arus listriknya sama. Dengan cara ini, jumlah arus listrik yang mengalir dalam rangkaian adalah sama.

Namun, mereka memiliki level tegangan yang berbeda. Rangkaian seri memiliki tegangan yang merupakan jumlah dari semua hambatan. Kendala besar, bagaimanapun, berasal dari hasil bagi antara tegangan dan kekuatan arus listrik.

2. Penggunaan Kabel dan Saklar

Perbedaan antara rangkaian seri dan paralel terletak pada penggunaan kabel dan sakelar. Pemasangan atau rangkaian rangkaian komponen kelistrikan memerlukan sejumlah kecil kabel dan sakelar.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Oleh karena itu, sering disebut sebagai seri dengan harga yang terjangkau. Jenis rangkaian ini sering digunakan untuk memasang listrik di rumah-rumah, misalnya pada baterai untuk remote control TV atau senter.

Sementara itu, pemasangan komponen listrik dengan rangkaian paralel membutuhkan banyak kabel dan sakelar. Misalnya, pada suatu kabupaten ini dikatakan memiliki beberapa cabang. Oleh karena itu, rangkaian paralel sering disebut sebagai rangkaian mahal.

Dari perspektif biaya, rangkaian seri untuk penerangan rumah tangga lebih disukai daripada rangkaian paralel.

3. Kontinuitas Komponen Listrik

Kontinuitas komponen kelistrikan merupakan salah satu faktor yang memisahkan rangkaian seri dan paralel. Dalam hal kesinambungan rangkaian seri, idenya adalah ketika saklar mati, semua komponen mati atau mati.

Hal ini dapat terjadi karena aliran listrik yang menghubungkan semua komponen mengalir dengan arah yang sama. Kemudian, menurut rangkaian rangkaian paralel, idenya adalah jika salah satu lampu padam, maka lampu yang lain juga tidak padam.

Hal ini bisa terjadi karena semua cabang rangkaian terhubung dengan listrik yang ada di kutub positif dan negatif.

4. Resistansi atau Hambatan Total

Perbedaan selanjutnya adalah pada resistansi keseluruhan. Besarnya resistansi total yang ada dalam rangkaian seri dapat ditentukan dengan menjumlahkan semua resistansi yang ada atau hanya resistansi.

Alasannya adalah aliran arus listrik melalui resistansi yang ada di rangkaian. Artinya, hambatan total dihasilkan dari jumlah rintangan 1, 2, dan seterusnya. Pada saat yang sama, koneksi paralel memiliki resistansi yang lebih rendah.

Alasannya adalah arus yang berbeda mengalir melalui masing-masing resistor di salah satu rangkaian. Ini berarti bahwa semua resistansi yang terhubung secara paralel dihasilkan dari jumlah satu resistansi per resistansi, satu resistansi per dua, dan seterusnya.

Buku Rangkaian Listrik yang ditulis Cekmas Cekdin bisa kamu jadikan referensi belajar tentang berbagai jenis rangkaian listrik. Termasuk bagaimana perbedaan rangkaian seri dan paralel yang memiliki karakteristiknya dalam instalasi listrik.

Buku ini juga berisi penjelasan teori yang singkat, padat, dan dilengkapi dengan contoh.

Kamu bisa pesan dan beli buku ini di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau