Secara umum, uji statistik dikenal sebagai salah satu cara terbaik untuk menguji dan membuat suatu kesimpulan mengenai sampel dari sebuah populasi yang telah diteliti.
Dalam pengujian hipotesis, uji statistik ini dibagi menjadi 2 cabang, yakni uji statistik parametrik dan non-parametrik.
Uji parametrik biasanya digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata pada populasi sampel, sementara pada uji non-parametrik, cara perhitungannya tidak lagi bergantung pada populasi dan sampel sehingga sering juga disebut sebagai metode bebas distribusi.
Salah satu pengujian yang masuk ke dalam jenis uji non-parametrik adalah uji Wilcoxon atau uji tanda yang biasanya digunakan untuk menghitung ada atau tidaknya hubungan diantara 2 sampel yang saling berhubungan (dependen).
Setelah berhasil menghitung hubungan diantara 2 sampel, uji wilcoxon juga digunakan untuk menganalisis perbedaan diantara keduanya, jenis uji ini pertama kali diperkenalkan oleh Frank Wilcoxon pada tahun 1945.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai uji wilcoxon yang perlu kamu ketahui.
Ada beberapa syarat atau asumsi yang harus lebih dulu dipenuhi sebelum seseorang melakukan uji wilcoxon, yaitu:
Bagi kamu yang ingin melakukan uji Wilcoxon melalui SPSS, berikut adalah langkah-langkah termudah yang bisa kamu ikuti.
Itu dia langkah-langkah termudah dan tercepat yang bisa kamu gunakan dalam melakukan uji Wilcoxon, demi mendapatkan hasil akhir yang valid.
Dalam pengujian statistik, SPSS memang menjadi salah satu software bantuan yang paling sering digunakan karena menawarkan kemudahan dan hasil akhir yang lebih akurat jika dibandingkan dengan perhitungan manual.
Sebelum mempelajari jenis-jenis pengujian statistik lainnya, ada baiknya kamu lebih dulu mengetahui seluk beluk SPSS seperti kelebihan serta kekurangannya, supaya kamu bisa menjadikannya sebagai bahan acuan sebelum menggunakan software ini.
Mampu mengakses data dari berbagai macam format yang tersedia, seperti dBase, Lotus, Text File, dan sebagainya, sehingga data-data tersebut bisa langsung dianalisis tanpa harus diekstrak terlebih dahulu.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Software SPSS memberikan tampilan data yang lebih informatif.
Bisa memberikan informasi yang jauh lebih akurat, misalnya menambahkan alasan-alasan tertentu saat terjadi missing data saat proses penghitungan.
Mudah untuk digunakan, para pengguna tidak harus belajar bahasa pemrograman untuk memahami SPSS.
Walau tidak harus menguasai bahasa pemrograman, para pengguna harus lebih dulu memahami dasar ilmu statistik sebelum menggunakan software ini.
Berkembangnya versi SPSS terbaru yang datang terlalu cepat membuat para penggunanya membutuhkan waktu adaptasi yang cukup lama, dan harus menyesuaikan juga dengan spesifikasi komputer yang digunakan.
SPSS merupakan software aplikasi berbayar sehingga pengguna harus lebih dulu mengeluarkan uang untuk membeli lisensinya.
Kamu bisa membaca buku Analisis Data dengan Statistika Nonparametrik yang ditulis oleh Nar Herhyanto dan Tuti Gantini.
Buku ini berisi informasi tentang analisis data dengan statistika nonparametrik, yang disusun secara sistematis sehingga mudah untuk dipahami dan dipelajari.
Khusus untuk software SPSS, kamu juga bisa mendapatkan pelajaran tambahan dari buku Lancar Menggunakan SPSS untuk Pemula karya Jubilee Enterprise.
Buku yang dibuat secara khusus untuk para pemula yang ingin belajar SPSS ini akan mengupas seluk beluk SPSS mulai dari pengenalan dasar, jenis-jenis pengujian statistik, cara transformasi, serta cara melakukan berbagai macam pengujian statistik menggunakan SPSS.
Dengan membaca buku ini, kamu akan lebih menguasai SPSS dan bisa dengan mudah melakukan analisa penelitian terutama bagi para mahasiswa yang sedang menjalani proses pengerjaan skripsi.
Kedua buku ini bisa dengan mudah kamu temukan melalui Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.