Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Mengajukan Pertanyaan yang Baik Ketika Meminta Pendapat

Kompas.com - 05/07/2022, 09:00 WIB
Bagaimana Cara Bertanya yang Baik Sumber Foto : Pixabay Bagaimana Cara Bertanya yang Baik
Rujukan artikel ini:
How To Win Friends And…
Pengarang: Dale Carniage
Penulis Renny Novita
|
Editor Ratih Widiastuty

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada momen yang mengharuskan kita meminta pendapat orang lain.

Dengan pertimbangan dan pendapat orang lain yang digabungkan dengan pendapat dan fakta yang kita miliki inilah yang bisa membantu kita menghasilkan keputusan yang tepat.

Namun, cara kita memformulasikan pertanyaan dengan pemilihan kata-kata yang salah dapat menjadi kendala bagi kita mendapatkan jawaban yang kita cari.

Mengajukan pertanyaan seperti juga berbicara di depan umum merupakan seni dalam berkomunikasi.

Baca juga selengkapnya terkait Jenis Komunikasi.

Dalam hal ini ada formula dalam merumuskan pertanyaan yang baik sehingga jawabannya benar-benar membantu kita dalam mengambil keputusan.

Cara Mengajukan Pertanyaan yang Baik

1. Ajukan Pertanyaan yang Ringkas

Rumuskan pertanyaan sesingkat dan setepat mungkin.

Hindari mengemukakan kegelisahan yang kamu alami sebelum mengajukan pertanyaan, seperti misalnya,

Aku kurang tidur berhari-hari dan bingung memikirkan masalah yang mengganggu pikiranku sekarang ini. Makanya sekarang aku mau minta pendapat kamu, karena ini menyita pikiranku dan …..

Kalimat selanjutnya kamu terus mengungkapkan apa yang kamu rasakan dibandingkan langsung pada pokok masalah yang kamu hadapi.

Sebaiknya, kamu langsung menjelaskan masalahnya secara rinci dan berikan gambaran atas situasi yang kamu hadapi, lalu ajukan pertanyaan seperti, "Bagaimana kita bisa memecahkan masalah ini?” atau “Jika kamu di posisiku, bagaimana kamu memecahkan masalah itu?”

2. Gunakan Pertanyaan Terbuka

Kita mengenal dua bentuk pertanyaan, yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.

Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan berbentuk pilihan dimana responden hanya memilih salah satu dari pilihan yang diajukan.

Seperti misalnya, Menurut kamu, seragam warna biru atau warna hijau yang cocok dengan perusahaan kita?”

Orang yang kamu tanya hanya akan memilih salah satu pilihan, yaitu antara seragam warna biru atau warna hijau.

Beberapa orang mungkin mengemukakan alasan kenapa memilih warna tersebut, tapi yang lainnya mungkin hanya memilih saja.

Hal ini tidak salah karena jika kamu menawarkan dua pilihan, orang yang kamu tanyai hanya memikirkan kedua pilihan itu, meskipun mungkin ada alternatif lain yang tidak orang itu sadari.

Gunakan pertanyaan terbuka seperti, “Menurut kamu, warna seragam apa yang cocok dengan perusahaan kita?”

Pertanyaan terbuka dapat merangsang pikiran kritis seseorang.

Bagaimana jika persoalannya kamu mencari pendapat ketika dihadapkan pada dua pilihan saja?

Maka formulasikan pertanyaannya seperti ini, Apakah menurut kamu seragam warna biru sesuai dengan perusahaan, atau sebaiknya kita memilih warna hijau?”

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Mengajukan Pertanyaan dan Bukan Mencari Dukungan Jawaban

Salah satu kesalahan dalam mengajukan pertanyaan adalah ketika kamu mengajukan pertanyaan yang lebih berkesan mencari dukungan seperti misalnya, Tidakkah menurutmu permintaan Bapak A selalu mendesak?”.

Tergantung kepada siapa kamu bertanya, tetapi sebenarnya kamu tidak menginginkan pendapat yang jujur melainkan hanya apa yang ingin kamu dengar.

Gunakan metode pertanyaan terbuka dan formulasikan pertanyaan seperti ini, Permintaan dari departemen lain kepada kita terkadang mendesak dan membuat kita kesulitan mengakomodir diantara pekerjaan. Menurut kamu apakah sebaiknya kita membuat aturan tentang alur permintaan data?”

Pertanyaan terbuka akan memberi kamu lebih banyak opini kedua yang dapat membantu kamu memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi.


Baca juga: Tips Menjalin Komunikasi Efektif


4. Mengajukan Pertanyaan untuk Mencegah Kesalahpahaman

Jika kamu mendapatkan jawaban yang tidak sepenuhnya kamu mengerti, ajukan pertanyaan kembali.

Jangan berpura-pura memahami sesuatu yang sebenarnya tidak kita mengerti.

Jangan terjebak dalam pendapat yang mengatakan ada hubungannya antara kecerdasan seseorang dengan mengajukan pertanyaan, bahwa hanya orang yang kurang pintar yang sering bertanya.

Kamu bisa mengajukan pertanyaan seperti, Apakah maksud kamu seperti ini, …..?”

Jelaskan apa yang kita mengerti dari jawaban yang sebelumnya dia berikan.

5. Dengarkan dengan Seksama

Dale Carnegie di dalam bukunya How to Win Friends and Influence People mengatakan bahwa salah satu cara menjadi komunikator yang hebat adalah dengan menjadi pendengar yang baik.

Ketika kita mengajukan pertanyaan artinya kita ingin mendengar jawaban atau pendapat orang lain.

Ada tujuan yang ingin kita capai disini yaitu meminta pendapat sehingga kita dapat membuat keputusan.

Namun hal ini tidak akan terealisasi dan menjadi kontraproduktif ketika kamu terus mendominasi percakapan.

Kamu sudah mengetahui apa yang kamu ketahui, sekarang waktunya untuk mengetahui apa pendapat orang lain.

Jadi diam dan dengarkan orang lain baik-baik.

Cara Menjadi Pendengar yang Baik

Cara menjadi pendengar yang baik yang dikemukakan oleh Dale Carnegie diantaranya,

  1. Memberikan jeda atau berhenti sejenak sebelum menjawab atau menanggapi pendapat orang lain.
  2. Ajukan pertanyaan terbuka.
  3. Simpulkan apa pendapat orang lain dengan menarik kesimpulan menggunakan kata-katamu sendiri.

Buku How to Win Friends and Influence People yang ditulis di tahun 1930 an ini merupakan buku klasik yang ilmunya tidak pernah lekang ditelan masa meskipun kini jaman dimana mengedepankan teknologi.

Keunggulan dari buku How to Win Friends and Influence People adalah buku ini mengajarkan kita seni menghadapi sumber daya yang lebih rumit dibandingkan dengan teknologi, yaitu manusia.

Jika kamu ingin memperbaiki cara kamu berkomunikasi, pastikan kamu memiliki buku How to Win Friends and Influence People yang bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia terdekat di kotamu atau manfaatkan kemudahan berbelanja online di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau