Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada momen yang mengharuskan kita meminta pendapat orang lain.
Dengan pertimbangan dan pendapat orang lain yang digabungkan dengan pendapat dan fakta yang kita miliki inilah yang bisa membantu kita menghasilkan keputusan yang tepat.
Namun, cara kita memformulasikan pertanyaan dengan pemilihan kata-kata yang salah dapat menjadi kendala bagi kita mendapatkan jawaban yang kita cari.
Mengajukan pertanyaan seperti juga berbicara di depan umum merupakan seni dalam berkomunikasi.
Baca juga selengkapnya terkait Jenis Komunikasi.
Dalam hal ini ada formula dalam merumuskan pertanyaan yang baik sehingga jawabannya benar-benar membantu kita dalam mengambil keputusan.
Rumuskan pertanyaan sesingkat dan setepat mungkin.
Hindari mengemukakan kegelisahan yang kamu alami sebelum mengajukan pertanyaan, seperti misalnya,
“Aku kurang tidur berhari-hari dan bingung memikirkan masalah yang mengganggu pikiranku sekarang ini. Makanya sekarang aku mau minta pendapat kamu, karena ini menyita pikiranku dan ….. “
Kalimat selanjutnya kamu terus mengungkapkan apa yang kamu rasakan dibandingkan langsung pada pokok masalah yang kamu hadapi.
Sebaiknya, kamu langsung menjelaskan masalahnya secara rinci dan berikan gambaran atas situasi yang kamu hadapi, lalu ajukan pertanyaan seperti, "Bagaimana kita bisa memecahkan masalah ini?” atau “Jika kamu di posisiku, bagaimana kamu memecahkan masalah itu?”
Kita mengenal dua bentuk pertanyaan, yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan berbentuk pilihan dimana responden hanya memilih salah satu dari pilihan yang diajukan.
Seperti misalnya, “Menurut kamu, seragam warna biru atau warna hijau yang cocok dengan perusahaan kita?”
Orang yang kamu tanya hanya akan memilih salah satu pilihan, yaitu antara seragam warna biru atau warna hijau.
Beberapa orang mungkin mengemukakan alasan kenapa memilih warna tersebut, tapi yang lainnya mungkin hanya memilih saja.
Hal ini tidak salah karena jika kamu menawarkan dua pilihan, orang yang kamu tanyai hanya memikirkan kedua pilihan itu, meskipun mungkin ada alternatif lain yang tidak orang itu sadari.
Gunakan pertanyaan terbuka seperti, “Menurut kamu, warna seragam apa yang cocok dengan perusahaan kita?”
Pertanyaan terbuka dapat merangsang pikiran kritis seseorang.
Bagaimana jika persoalannya kamu mencari pendapat ketika dihadapkan pada dua pilihan saja?
Maka formulasikan pertanyaannya seperti ini, “Apakah menurut kamu seragam warna biru sesuai dengan perusahaan, atau sebaiknya kita memilih warna hijau?”
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Salah satu kesalahan dalam mengajukan pertanyaan adalah ketika kamu mengajukan pertanyaan yang lebih berkesan mencari dukungan seperti misalnya, “Tidakkah menurutmu permintaan Bapak A selalu mendesak?”.
Tergantung kepada siapa kamu bertanya, tetapi sebenarnya kamu tidak menginginkan pendapat yang jujur melainkan hanya apa yang ingin kamu dengar.
Gunakan metode pertanyaan terbuka dan formulasikan pertanyaan seperti ini, “Permintaan dari departemen lain kepada kita terkadang mendesak dan membuat kita kesulitan mengakomodir diantara pekerjaan. Menurut kamu apakah sebaiknya kita membuat aturan tentang alur permintaan data?”
Pertanyaan terbuka akan memberi kamu lebih banyak opini kedua yang dapat membantu kamu memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi.
Baca juga: Tips Menjalin Komunikasi Efektif
Jika kamu mendapatkan jawaban yang tidak sepenuhnya kamu mengerti, ajukan pertanyaan kembali.
Jangan berpura-pura memahami sesuatu yang sebenarnya tidak kita mengerti.
Jangan terjebak dalam pendapat yang mengatakan ada hubungannya antara kecerdasan seseorang dengan mengajukan pertanyaan, bahwa hanya orang yang kurang pintar yang sering bertanya.
Kamu bisa mengajukan pertanyaan seperti, “Apakah maksud kamu seperti ini, …..?”
Jelaskan apa yang kita mengerti dari jawaban yang sebelumnya dia berikan.
Dale Carnegie di dalam bukunya How to Win Friends and Influence People mengatakan bahwa salah satu cara menjadi komunikator yang hebat adalah dengan menjadi pendengar yang baik.
Ketika kita mengajukan pertanyaan artinya kita ingin mendengar jawaban atau pendapat orang lain.
Ada tujuan yang ingin kita capai disini yaitu meminta pendapat sehingga kita dapat membuat keputusan.
Namun hal ini tidak akan terealisasi dan menjadi kontraproduktif ketika kamu terus mendominasi percakapan.
Kamu sudah mengetahui apa yang kamu ketahui, sekarang waktunya untuk mengetahui apa pendapat orang lain.
Jadi diam dan dengarkan orang lain baik-baik.
Cara menjadi pendengar yang baik yang dikemukakan oleh Dale Carnegie diantaranya,
Buku How to Win Friends and Influence People yang ditulis di tahun 1930 an ini merupakan buku klasik yang ilmunya tidak pernah lekang ditelan masa meskipun kini jaman dimana mengedepankan teknologi.
Keunggulan dari buku How to Win Friends and Influence People adalah buku ini mengajarkan kita seni menghadapi sumber daya yang lebih rumit dibandingkan dengan teknologi, yaitu manusia.
Jika kamu ingin memperbaiki cara kamu berkomunikasi, pastikan kamu memiliki buku How to Win Friends and Influence People yang bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia terdekat di kotamu atau manfaatkan kemudahan berbelanja online di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.