Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Tersembunyi di Balik Sifat Manipulatif?

Kompas.com - 11/03/2022, 16:00 WIB
Sumber Gambar: Canva
Rujukan artikel ini:
Understand-Inc People 2.0: Cara Menjadi…
Pengarang: Erwin Parengkuan
Penulis Renny Novita
|
Editor Almira Rahma Natasya

Tanpa kamu sadari, di sekitarmu mungkin ada yang mempunyai sifat manipulatif dan bahkan terkadang memengaruhi hidupmu.

Secara penampilan, sulit membedakan seperti apa orang yang mempunyai sifat manipulatif.

Bisa jadi orang yang mempunyai sifat ini juga berasal dari teman dekat atau bahkan keluarga sendiri.

Melepaskan diri dari pengaruh orang yang manipulatif juga bisa menjadi sebuah tantangan yang sulit.

Tapi, kita bisa mengenali mereka dari cara mereka memengaruhi orang lain lewat perkataan dan perbuatannya.

Lalu, apakah setiap orang bisa mempunyai sifat manipulatif?

Sifat Manipulatif Adalah Gangguan Kepribadian

Di dalam ilmu komunikasi, kita mengenal bahwa fungsi dari komunikasi adalah memengaruhi orang lain dari interaksi yang timbul antara komunikator dan komunikan.

Namun, manipulatif ini berbeda dengan komunikasi pada umumnya.

Seseorang yang mempunyai sifat manipulatif dapat berusaha membuat orang lain melakukan sesuatu yang dia tidak ingin lakukan atau yang orang itu tidak yakin untuk melakukannya.

Dia akan melakukan segala macam upaya agar keinginannya dapat terpenuhi, bisa dengan memainkan kata sampai memainkan emosi orang lain.

Jadi, tidak semua orang memiliki sifat manipulatif.

Seseorang dengan karakter sifat manipulatif menurut para ahli psikologi dikategorikan sebagai seseorang dengan gangguan kepribadian narsistik.

Biasanya orang-orang ini akan menunjukkan ciri-ciri kepribadian negatif yang lain pada saat yang sama, seperti perilaku agresif, mengancam, bereaksi berlebihan, tidak menaruh hormat pada orang lain sampai tidak tahu berterima kasih.

Si Charming yang Bisa Jadi Seorang Manipulatif

Untuk mendapatkan “korban”, si manipulatif akan menonjolkan karakter-karakter baik yang dimilikinya, seperti misalnya kepercayaan diri yang tinggi, berkarisma, penuh perhatian, atau bahkan pintar.

Selama berinteraksi dengan calon korban, dia akan menganalisa celah yang bisa dipergunakannya, termasuk kelemahan dan strategi yang akan dipergunakannya.

Tipe korban yang disukai si manipulatif adalah mereka yang kurang secara emosional atau mempunyai permasalahan.

Si korban bisa jadi tipe yang suka menolong orang atau tipe sebaliknya, yaitu membutuhkan pertolongan orang lain.

Seperti Laba-Laba dan Jaringnya

Si manipulatif ibaratnya seperti laba-laba, dia akan memberi makan si korban dengan apa yang dibutuhkannya sampai jaring-jaringnya menjadi perangkap yang sulit dilepaskan bagi orang tersebut.

Di dalam percintaan, di mana salah seorang di antaranya adalah seorang manipulatif, bahkan di beberapa kasus bisa membutuhkan waktu lama bagi si korban untuk menyadari kalau dia berada di dalam hubungan yang salah.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Si korban mungkin berpikir bahwa si manipulatif melakukannya karena cinta dan seperti itulah bentuk kasih sayang dan perhatian.

Orang-orang bahkan mungkin tidak akan mengerti mengapa si korban tertutup matanya dan tidak bisa membedakan mana hubungan yang sehat dan mana yang tidak.

Semakin lama, tindakan si manipulatif bisa menjadi semakin ekstrem dan berlangsung setiap hari dan sepanjang waktu.

Dia mungkin saja menyadari bahwa tindakannya itu salah, tapi di beberapa kasus bisa jadi dia tidak menyadarinya.

Seseorang dengan gangguan kepribadian ini perlu memeriksakan diri ke ahli kejiwaan untuk mengetahui penyebab munculnya perilaku ini, yang bisa jadi berasal dari trauma di masa lalu atau adanya kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi.

Tidak Semua Hal itu Hanya Tentang Kamu

Si narsistik yang senang berada di bawah spotlight selalu ingin diperhatikan.

Jika kita perhatikan lebih jauh, di dunia digital sekarang ini banyak orang yang ingin menjadi pusat perhatian orang lain.

Menginginkan apa yang dia unggah di media sosial menjadi viral dan mendapat jangkauan yang luas.

Dunia digital membuat orang menginginkan hal yang serba instan dan serba cepat prosesnya.

Semakin banyak narsistik yang muncul, semakin besar peluang munculnya si manipulatif.

Ketika orang hanya berpikir tentang dirinya sendiri, apa yang dirasakan orang lain menjadi kurang penting.

Akibatnya, semakin banyak orang yang hanya ingin bergaul dengan orang-orang satu frekuensi saja dengan dirinya, dan membatasi berhubungan dengan orang lain yang mereka anggap tidak punya potensi untuk menjadi teman dan bahkan diajak kerja sama.

Padahal, manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial, dan memahami kepribadian orang lain adalah salah satu kemampuan untuk memudahkan kita dalam berhubungan dengan orang lain.

Buku terbaru dari Erwin Parengkuan, si pakar public speaking, berjudul Understand-Inc People 2.0: Cara Menjadi Ambivert dengan Menavigasi 4 Tipe Kepribadian bisa menjadi panduan bagi kita untuk memahami kepribadian Sanguinis, Koleris, Melankolis, dan Plegmatis, yang kini disusun menjadi instrumen baru sesuai dengan gaya komunikasinya, yaitu GKRD atau si Gesit, si Kuat, si Rinci, dan si Damai.

Kamu juga akan dibantu untuk menemukan kepribadian kamu dengan sebuah tes di dalam buku ini.

Memahami dan mempraktikkan ilmu dari buku ini bisa menjadi jalan bagi kamu untuk menjadi orang yang lebih toleran dan tidak mudah menghakimi.

Buku Understand-Inc People 2.0: Cara Menjadi Ambivert dengan Menavigasi 4 Tipe Kepribadian dapat kamu beli di Gramedia.com dan dapatkan juga diskon langsung dengan menggunakan voucher di bawah ini.

Klik di sini untuk dapatkan vouchernya!

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau